79.281
düzenleme
("Wahai diri, jangan meniru ahli dunia, terutama ahli maksiat dan kafir yang tertipu dengan perhiasan lahiriah dan artifisial mereka serta dengan kenikmatan tidak syar’i yang menipu. Sebab, dengan meniru mereka, engkau tidak akan pernah seperti mereka. Tetapi engkau akan sangat hina dan tidak akan pernah menjadi seperti hewan sekalipun. Sebab, akal yang terdapat di kepalamu menjadi perangkat yang meng- hancurkan kepalamu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-ki- tab-Nya). Ikutilah ia supaya kamu mendapat petunjuk. (QS. al-A’râf [7]: 158) Berusahalah menjadi “cermin” universal dan komprehensif yang memantulkan limpahan manifestasi setiap nama-Nya yang mulia yang tersebar pada seluruh sunnah Nabi x." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
473. satır: | 473. satır: | ||
mereka, engkau tidak akan pernah seperti mereka. Tetapi engkau akan sangat hina dan tidak akan pernah menjadi seperti hewan sekalipun. Sebab, akal yang terdapat di kepalamu menjadi perangkat yang meng- hancurkan kepalamu. | mereka, engkau tidak akan pernah seperti mereka. Tetapi engkau akan sangat hina dan tidak akan pernah menjadi seperti hewan sekalipun. Sebab, akal yang terdapat di kepalamu menjadi perangkat yang meng- hancurkan kepalamu. | ||
Sebab, jika terdapat sebuah istana besar yang be- risi lampu listrik lalu dari sana ia bercabang ke sejumlah lampu listrik yang lebih kecil yang tersebar di beberapa rumah kecil yang terpaut dengan lampu utama, maka ketika ada yang memadamkan lampu uta- ma itu, semua rumah yang lain akan menjadi gelap. Hanya saja, kare- na terdapat sejumlah lentera lain di istana lain yang tidak terpaut de- ngan lampu utama di istana yang besar tadi, maka jika pemilik istana memadamkan lampu utama, lampu-lampu kecil tetap bisa menerangi yang lain dan tetap bisa bekerja sehingga pencuri tidak bisa mengam- bil barang darinya. | |||
Nah wahai diri, istana pertama tadi adalah sosok muslim dan lampu utama tersebut adalah Nabi x yang terdapat di kalbu muslim itu. Jika ia lupa dan mengeluarkan iman dari kalbunya—wal iyâzu bil- lah—ia tidak akan lagi beriman dengan nabi yang lain, bahkan tidak ada lagi kesempurnaan yang tersisa dalam jiwanya. Lebih dari itu, ia akan lupa kepada Tuhannya. Akhirnya yang masuk ke dalam esensi di- rinya adalah kegelapan dan kalbunya menjadi hancur diselimuti oleh nestapa dan kesepian. Jika demikian, adakah yang dapat menutupi ke- hancuran tersebut? Adakah manfaat yang dapat diraih agar ia dapat membangun puing-puing kehancuran yang ada? | |||
Adapun orang-orang asing, mereka menyerupai istana kedua di mana meskipun mereka mengeluarkan cahaya Muhammad x dari kalbu mereka, mereka masih memiliki cahaya seperti yang mereka asumsikan. Mereka masih memiliki sedikit akidah kepada Allah dan | |||
keyakinan kepada Musa dan Isa yang menjadi poros kesempurnaan akhlak mereka. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme