Translations:On İkinci Söz/76/id
Adapun murid al-Qur’an yang setia adalah hamba. Akan tetapi ia hamba yang memiliki harga diri karena tidak mau tunduk kepada apa pun, bahkan kepada makhluk yang paling besar sekalipun. Ia tidak mau menjadikan surga sekalipun—yang merupakan nikmat paling besar—sebagai tujuan pengabdiannya kepada Allah. Kemudian ia merupakan murid yang rendah hati dan lembut. Namun ia tidak mau merendah kepada selain Penciptanya dan di luar perintah-Nya.Ia juga fakir dan lemah seraya menyadari itu semua. Hanya saja ia merasa cukup dengan perbendaharaan kekayaan ukhrawi yang disimpan Tuhan untuknya. Ia menjadi kuat karena bersandar kepada kekuatan Tuhan yang bersifat mutlak. Selanjutnya, ia bekerja dan berupaya menggapai berbagai kemuliaan sekaligus menyebarkannya hanya untuk-Nya dan dalam rangka meraih rida-Nya.