Translations:Otuz İkinci Söz/796/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Orang tersebut dan yang semisalnya tidak layak dikasihani, tetapi pantas mendapatkan hukuman dan celaan. Begitu pula orang yang ketika dimabuk oleh kekufuran dan kesesatan lantaran ikhtiarnya yang keliru beranggapan bahwa dunia yang merupakan jamuan Tuhan Yang Mahabijaksana ini sebagai sebuah proses kebetulan dan alamiah semata. Dalam anggapannya, pembaharuan berbagai ciptaan yang merupakan manifestasi dari nama-nama-Nya yang mulia serta bagaimana ia berjalan menuju alam gaib seiring dengan perjalanan waktu, setelah tugas dan tujuannya selesai, seolah-olah semuanya dibuang ke dalam lautan ketiadaan dan lembah kehampaan, lalu lenyap ditelan ombak pantai kefanaan. Suara-suara tasbîh dan tahmîd yang memenuhi alam dan ang- kasa dianggap sebagai rintihan dan ratapan yang terucap oleh makh- luk yang fana dalam sebuah perpisahan abadi. Lembaran entitas yang merupakan risalah Tuhan yang menakjubkan dianggap bahan oplosan yang tidak bernilai dan tidak mempunyai tujuan. Pintu kubur yang membuka jalan menuju alam kasih sayang yang luas diposisikan se- bagai terowongan yang menghantar kepada gelapnya ketiadaan. Serta ajal yang merupakan undangan pertemuan dengan para kekasih hakiki dianggap sebagai saat perpisahan dengan seluruh kekasih.Orang yang senantiasa berada dalam persepsi dan ilusi semacam itu sesungguhnya telah mencampakkan diri dalam tungku siksa dunia yang sangat pedih. Di samping tidak layak mendapatkan kasih sayang, ia justru pantas mendapatkan siksa yang pedih, karena telah merendahkan entitas dengan menganggapnya sia-sia, menghina na- ma-nama-Nya yang mulia dengan mengingkari manifestasinya, serta tidak memercayai risalah Tuhan dengan menolak kesaksiannya atas keesaan Tuhan.