Translations:Otuz İkinci Söz/845/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Demikianlah, jika manusia mencintai berbagai nikmat dan buah itu sendiri serta ia menikmatinya dalam kondisi lalai dengan kenikmatan materinya semata, maka cinta tersebut bersumber dari hawa nafsu serta kenikmatan tersebut akan segera hilang dan mendatangkan kepedihan. Adapun jika manusia mencintainya sebagai buah dari anugerah dan kelembutan Tuhan, menikmatinya dengan selera yang sempurna dalam bentuk menghormati derajat kelembutan dari kebaikan dan anugerah-Nya, maka hal itu merupakan bentuk syukur maknawi dan kenikmatan tanpa melahirkan kepedihan.