Translations:Yirmi Üçüncü Lem'a/11/id
Pada tahun 1338 H (1922 M), aku mengunjungi kota Ankara. Aku menyaksikan bagaimana kaum mukminin senang dan gembira dengan kemenangan pasukan Islam terhadap Yunani. Hanya saja, di tengah-tengah gelombang kegembiraan tersebut aku menyaksikan riak-riak ateisme menyusup dengan kekejian dan tipu dayanya. Ideologi tersebut beserta berbagai pahamnya masuk ke dalam keyakinan kaum mukmin guna merusak dan meracuni mereka. Aku sangat sedih melihat hal itu seraya berteriak memohon pertolongan kepada Allah Yang Mahatinggi dan Mahakuasa serta bersandar kepada ayat al-Qur’an di atas dari momok menakutkan yang hendak menghancurkan sendi-sendi keimanan tersebut. Lalu aku pun menuliskan sebuah argumen kuat dan tajam yang bisa memenggal “kepala” ateisme tersebut dalam sebuah risalah berbahasa Arab. Pokok-pokok pikiran dan inti sarinya aku ambil dari cahaya ayat al-Qur’an di atas untuk membuktikan secara jelas eksistensi dan keesaan Allah . Kemudian risalah tersebut dicetak di percetakan Yenigun, Ankara. Namun sayangnya, penjelasan dan argumentasiku yang sangat kuat itu tidak berhasil melawan paham ateisme dan menghadang lajunya sehingga banyak yang menerima paham tersebut. Hal itu disebabkan oleh bentuk risalahnya yang sangat ringkas, di samping karena jumlah orang Turki yang memahami bahasa Arab ketika itu sangat sedikit. Karena itu, paham tersebut berhasil menyebar di tengah-tengah masyarakat. Hal itu membuatku terpaksa menuliskan kembali risalah tadi berikut argumen-argumennya dalam bahasa Turki, ditambah dengan sedikit penjelasan dan keterangan.Karena sebagian dari argumen tadi telah dijelaskan secara luas dalam beberapa risalah, maka di sini hanya akan disebutkan secara global. Juga, sebagian dari argumen lain yang terdapat pada beberapa risalah lainnya tertuang dalam risalah ini. Seakan-akan setiap argumen darinya merupakan bagian dari risalah ini.