Translations:Yirmi Sekizinci Mektup/97/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Sejak delapan tahun yang lalu, keponakanku, Abdurrahman, telah meninggalkanku. Meskipun bersentuhan dengan berbagai hal duniawi yang melenakan dan penuh syubhat, namun ia memiliki prasangka baik yang berlebihan kepadaku. Karena itu, ia memintaku untuk menolong dan membantunya dengan sesuatu yang tidak ku- miliki dan tidak mampu kulakukan. Namun pertolongan al-Qur’an al-Hakim telah membantunya. Kuberikan padanya “Kalimat Kesepuluh” yang membahas tentang al-Hasyr (hari kebangkitan). Tepatnya tiga bulan sebelum ia meninggal dunia.Risalah tersebut telah berperan dalam membersihkan dirinya dari polusi maknawi serta kotoran ilusi dan syubhat. Bahkan, seakan ia telah naik ke posisi yang menyerupai kewalian. Sebab, ia memperlihatkan tiga karamah yang jelas dalam surat yang ia tulis kepadaku sebelum ia wafat. Surat tersebut kumasukkan ke dalam bagian alinea “Surat Kedua Puluh Tujuh”. Silahkan merujuk kepadanya!(*[1])

    1. *Malâhiq, Mulhaq Barla.