Translations:On Dokuzuncu Mektup/1049/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Ketahuilah bahwa tidaklah mudah bagi orang berakal untuk menyatakan sebuah kebohongan yang ia malu kalau ketahuan. Apalagi diucapkan tanpa beban, tanpa ragu dan tanpa rasa bimbang yang menunjukkan tipu dayanya, serta tanpa dibuat-buat yang mengin- dikasikan kebohongannya, di hadapan para musuh yang siap mengkritik meski ia hanya orang kecil, dalam tugas yang sederhana, pada kedudukan yang rendah, di komunitas yang kecil, serta dalam persoalan sepele. Kalau demikian, bagaimana mungkin tipu daya dan dusta masuk dan bercampur ke dalam pernyataan dan pengakuan sosok yang merupakan petugas besar, dalam tugas penting, dan pada kedudukan yang tinggi—padahal beliau membutuhkan perlindu- ngan besar—lalu berada dalam komunitas yang besar, menghadapi permusuhan yang besar, dalam persoalan besar, dan dalam pengakuan yang besar pula? Nah, kita melihat bagaimana beliau mengungkapkan semuanya tanpa peduli dengan adanya hambatan, tanpa ragu-ragu, tanpa beban, dan tanpa rasa takut. Beliau melakukannya dengan hati yang tegar, kesungguhan yang tulus, dan dengan cara yang mengundang amarah musuh, yaitu dengan menghinakan akal, merendahkan jiwa, dan menghancurkan kemuliaan mereka serta dengan nada yang tegas. Mungkinkah tipu muslihat masuk ke dalam pengakuan beliau dalam kondisi seperti di atas?! Tentu saja tidak mungkin. “Ia tidak lain merupakan wahyu yang disampaikan padanya.” (QS. an-Najm [53]: 4).