Translations:On Sekizinci Mektup/26/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Demikianlah, kekuasaan uluhiyah menuntut keberadaan beragam nama dan sifat baik yang bersifat hakiki, seperti ar-Rahmân (Maha Pengasih), ar-Razzâq (Maha Pemberi rezeki), al-Wahhâb (Maha Pemberi), al-Khallâq (Maha Pencipta), al-Karîm (Maha Pe- murah), al-Fa’âl (Maha Berbuat), dan ar-Rahîm (Maha Penyayang). Semua nama tersebut juga menuntut keberadaan cermin hakiki bagi- nya.Nah, ketika penganut wahdatul wujud berkata “tidak ada se- suatu kecuali Dia” lalu menempatkan entitas pada posisi tiada dan khayalan, nama-nama Allah seperti Wajibul wujud (Wajib ada), al-Maujûd (Yang Mahaada), al-Ahad (Yang Mahaesa), al-Wâhid (Yang Mahatunggal), tetap memiliki manifestasi dan lingkup haki- ki. Bahkan meskipun lingkup dan cermin dari nama-nama tersebut tidak bersifat hakiki—dan menjadi sesuatu yang bersifat imajiner dan tiada—hal itu tidak berpengaruh pada nama-Nya sama sekali. Bahkan bisa jadi wujud hakikinya lebih bening dan lebih bersinar meskipun pada guratan wujud tidak ada pada cerminnya.