Translations:Yirmi Altıncı Lem'a/192/id

    Risale-i Nur Tercümeleri sitesinden

    Akupun menoleh pada buah-buahan yang terdapat di atas pohon. Ia memandangku dengan senyuman manisnya sembari berkata, “Jangan hanya fokus pada kehancuran yang ada, tapi lihat dan pandangilah pula kami!” Ya, hakikat ayat mulia di atas telah mengingatkan dan menyadarkanku dengan berkata, “Mengapa runtuhnya “surat” yang dibuat oleh tangan manusia—sebagai tamu—di atas lumbaian padang tan- dus kota Van telah membuatmu begitu sedih? Mengapa engkau bersedih karena ia runtuh oleh banjir dahsyat menakutkan yang disebut “penjajahan Rusia” di mana ia telah melenyapkan bekas-bekasnya dan menghapus tulisannya? Angkatlah kepalamu untuk menatap Tuhan Yang Maha Membentuk dan Pemelihara segala sesuatu serta Penguasanya yang hakiki. Segala nasib ada di tangan-Nya. Tulisan Allah di atas lembaran kota Van senantiasa di perbaharui dengan segala keindahan dan keagungannya. Adapun ketika engkau menangis dan bersedih karena tempat-tempat tersubut telah kosong, rusak, dan amat menyedihkan, hal itu tidak lain karena engkau telah melupakan pemiliknya yang hakiki, karena salah persepsi dengan mengira manusia sebagai pemiliknya, serta karena tidak memahami bahwa manusia hanyalah ibarat tamu.