İçeriğe atla

Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Pengembaraan yang sama dilakukan oleh dua orang; yang per- tama rendah hati dan yang kedua sombong. Orang yang rendah hati menisbatkan diri kepada penguasa, sementara yang sombong menolak untuk menisbatkan diri padanya. Keduanya berjalan di padang pasir tersebut. Setiap kali orang yang menisbatkan diri itu singgah di sebuah kemah, ia disambut dengan penuh hormat berkat nama penguasa yang disandangnya. Jika bertemu perompak jalanan, ia berkata, “Aku ber..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Oleh karena itu, wahai diri yang sombong, ketahuilah! Engkau laksana pengembara Badui di atas. Dunia yang luas ini adalah padang pasir tersebut. Kefakiran dan ketidakberdayaanmu tak terhingga, serta musuh dan kebutuhanmu tak pernah habis. Jika demikian keadaannya, sandanglah nama Pemilik Hakiki dan Penguasa Abadi dari padang pa- sir ini agar engkau selamat dari sikap meminta-minta pada makhluk serta terbebas dari rasa cemas dalam menghadapi berbagai peri..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Pengembaraan yang sama dilakukan oleh dua orang; yang per- tama rendah hati dan yang kedua sombong. Orang yang rendah hati menisbatkan diri kepada penguasa, sementara yang sombong menolak untuk menisbatkan diri padanya. Keduanya berjalan di padang pasir tersebut. Setiap kali orang yang menisbatkan diri itu singgah di sebuah kemah, ia disambut dengan penuh hormat berkat nama penguasa yang disandangnya. Jika bertemu perompak jalanan, ia berkata, “Aku ber..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
27. satır: 27. satır:
Oleh karena itu, wahai diri yang sombong, ketahuilah! Engkau laksana pengembara Badui di atas. Dunia yang luas ini adalah padang pasir tersebut. Kefakiran dan ketidakberdayaanmu tak terhingga, serta musuh dan kebutuhanmu tak pernah habis. Jika demikian keadaannya, sandanglah nama Pemilik Hakiki dan Penguasa Abadi dari padang pa- sir ini agar engkau selamat dari sikap meminta-minta pada makhluk serta terbebas dari rasa cemas dalam menghadapi berbagai peristiwa.
Oleh karena itu, wahai diri yang sombong, ketahuilah! Engkau laksana pengembara Badui di atas. Dunia yang luas ini adalah padang pasir tersebut. Kefakiran dan ketidakberdayaanmu tak terhingga, serta musuh dan kebutuhanmu tak pernah habis. Jika demikian keadaannya, sandanglah nama Pemilik Hakiki dan Penguasa Abadi dari padang pa- sir ini agar engkau selamat dari sikap meminta-minta pada makhluk serta terbebas dari rasa cemas dalam menghadapi berbagai peristiwa.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, kalimat bismillâh ini merupakan kekayaan besar yang tidak akan pernah habis. Sebab, dengannya kefakiranmu terpaut dengan sebuah rahmat yang luas dan mutlak lebih luas dari seluruh entitas. Ketidakberdayaanmu juga terpaut dengan sebuah kekuatan besar dan mutlak yang memegang kendali seluruh wujud, mulai dari atom hing- ga galaksi. Bahkan semua kefakiran dan ketidakberdayaanmu menja- di sarana yang diterima oleh Sang Mahakuasa Yang Maha Penyayang, Pemilik Keagungan.
Evet, bu kelime öyle mübarek bir definedir ki senin nihayetsiz aczin ve fakrın, seni nihayetsiz kudrete, rahmete rabtedip Kadîr-i Rahîm’in dergâhında aczi, fakrı en makbul bir şefaatçi yapar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Orang yang beraktivitas dengan kalimat tersebut bagaikan orang yang bergabung dalam sebuah pasukan. Ia bertindak atas nama negara tanpa merasa takut kepada siapa pun. Sebab, ia berbicarta atas nama undang-undang dan negara sehingga ia dapat menyelesaikan tugas, serta tegar dalam menghadapi apa pun.
Evet, bu kelime ile hareket eden, o adama benzer ki askere kaydolur, devlet namına hareket eder. Hiçbir kimseden pervası kalmaz. Kanun namına, devlet namına der, her işi yapar, her şeye karşı dayanır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">