İçeriğe atla

On Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Sekadar contoh, kita melihat raja memiliki sejumlah simbol dan nama yang berbeda sesuai dengan wilayah pemerintahannya. Wilayah keadilannya menyebutnya dengan nama al-Hâkim al-Âdil (penguasa yang adil), wilayah kemiliterannya mengenalnya dengan nama al-Qâid al-‘Âm (panglima besar), wilayah agamanya mengetahuinya dengan nama al-Khalîfah (khalifah), wilayah formalitasnya menyebutnya dengan nama Sultan, rakyat yang taat kepada raja mengenalnya dengan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Dzat Yang Mahaagung yang merupakan Tuhan, pengatur dan pencipta semesta alam memiliki nama-nama mulia yang banyak di mana hukum dan atributnya berbeda-beda. Nama, atribut, dan sifat yang menuntut pengiriman malaikat untuk ikut berperang dalam bari- san sahabat bersama Rasul x saat menghadapi kaum kafir merupa- kan nama dan atribut yang sama di mana ia menuntut adanya perang antara malaikat dan setan serta pertarungan antara penduduk langit yang baik dan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Sekadar contoh, kita melihat raja memiliki sejumlah simbol dan nama yang berbeda sesuai dengan wilayah pemerintahannya. Wilayah keadilannya menyebutnya dengan nama al-Hâkim al-Âdil (penguasa yang adil), wilayah kemiliterannya mengenalnya dengan nama al-Qâid al-‘Âm (panglima besar), wilayah agamanya mengetahuinya dengan nama al-Khalîfah (khalifah), wilayah formalitasnya menyebutnya dengan nama Sultan, rakyat yang taat kepada raja mengenalnya dengan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
50. satır: 50. satır:
Dzat Yang Mahaagung yang merupakan Tuhan, pengatur dan pencipta semesta alam memiliki nama-nama mulia yang banyak di mana hukum dan atributnya berbeda-beda. Nama, atribut, dan sifat yang menuntut pengiriman malaikat untuk ikut berperang dalam bari- san sahabat bersama Rasul x saat menghadapi kaum kafir merupa- kan nama dan atribut yang sama di mana ia menuntut adanya perang antara malaikat dan setan serta pertarungan antara penduduk langit yang baik dan penduduk bumi yang jahat. Dzat Mahakuasa yang na- pas dan jiwa orang kafir berada dalam genggaman qudrah-Nya tidak membinasakan mereka dengan suatu suara dan perintah-Nya. Namun ia membuka medan ujian dan peperangan atas nama rububiyah-Nya yang bersifat umum serta dengan nama-Nya, al-Hakîm (Yang Mahabi- jak) dan al-Mudabbir (Yang Maha Menata).
Dzat Yang Mahaagung yang merupakan Tuhan, pengatur dan pencipta semesta alam memiliki nama-nama mulia yang banyak di mana hukum dan atributnya berbeda-beda. Nama, atribut, dan sifat yang menuntut pengiriman malaikat untuk ikut berperang dalam bari- san sahabat bersama Rasul x saat menghadapi kaum kafir merupa- kan nama dan atribut yang sama di mana ia menuntut adanya perang antara malaikat dan setan serta pertarungan antara penduduk langit yang baik dan penduduk bumi yang jahat. Dzat Mahakuasa yang na- pas dan jiwa orang kafir berada dalam genggaman qudrah-Nya tidak membinasakan mereka dengan suatu suara dan perintah-Nya. Namun ia membuka medan ujian dan peperangan atas nama rububiyah-Nya yang bersifat umum serta dengan nama-Nya, al-Hakîm (Yang Mahabi- jak) dan al-Mudabbir (Yang Maha Menata).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sekadar contoh, kita melihat raja memiliki sejumlah simbol dan nama yang berbeda sesuai dengan wilayah pemerintahannya. Wilayah keadilannya menyebutnya dengan nama al-Hâkim al-Âdil (penguasa yang adil), wilayah kemiliterannya mengenalnya dengan nama al-Qâid al-‘Âm (panglima besar), wilayah agamanya mengetahuinya dengan nama al-Khalîfah (khalifah), wilayah formalitasnya menyebutnya dengan nama Sultan, rakyat yang taat kepada raja mengenalnya dengan nama Raja yang memiliki kasih sayang, sementara para pembangkang menyebutnya dengan al-Hâkim al-Qahhâr (penguasa yang kejam). Demikian seterusnya.Raja yang mulia yang berkuasa atas seluruh rakyat itu tidak akan membinasakan seorang yang lemah, yang membangkang dan hina dengan perintahnya. Namun ia akan menggiringnya ke pengadilan atas nama penguasa yang adil. Kemudian sang raja tidak memberikan ta- tapan penghormatan kepada salah seorang pegawainya yang layak atas hal itu sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Ia hanya membu- ka pentas perlombaan serta menyiapkan sambutan formal. Ia meme- rintahkan menterinya serta mengajak rakyat untuk menyaksikan per- lombaaan tersebut. Selanjutnya, ia akan memberikan balasan kepada si pegawai tadi atas nama lembaga negara dan pemerintah. Ia meng- umumkan balasan yang diberikan di pentas tadi sebagai balasan atas sikapnya yang konsisten. Yakni, ia memuliakannya di hadapan banyak orang terpandang setelah melewati ujian yang berat guna menegaskan kelayakannya di hadapan mereka.
Temsilde hata olmasın, görüyoruz ki nasıl ki bir padişahın daire-i hükûmeti itibarıyla ayrı ayrı pek çok unvanları, isimleri bulunur. Mesela, daire-i adliye onu “hâkim-i âdil” namıyla yâd eder. Daire-i askeriye onu “kumandan-ı a’zam” namıyla bilir. Daire-i meşihat onu “halife” ismiyle zikreder. Daire-i mülkiye onu “sultan” namıyla tanır. Mutî ahali ona “merhametkâr padişah” derler. Âsi insanlar ona “kahhar hâkim” derler. Daha bunlara kıyas et. İşte bazı vakit oluyor ki bütün ahali onun elinde olan o padişah-ı âlî; âciz, zelil bir âsiyi bir emir ile idam etmiyor. Belki “hâkim-i âdil” ismiyle onu mahkemeye gönderir. Hem muktedir hem sadık bir memurunu taltife liyakatini biliyor. Fakat hususi ilmiyle, hususi telefonuyla onu taltif etmiyor. Belki haşmet-i saltanat ve tedbir-i hükûmet unvanıyla mükâfata istihkakını teşhir etmek için bir meydan-ı müsabaka açar. Vezirine emreder, ahaliyi temaşaya davet eder. Bir istikbal-i siyasî yaptırır. Muhteşem bir imtihan-ı ulvi neticesinde, bir mecma-ı âlîde onu taltif eder, liyakatini ilan eder. Daha başka cihetleri bunlara kıyas et.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, Allah وَ لِلّٰهِ ال۟مَثَلُ ال۟اَع۟لٰى memiliki nama-nama yang banyak. Dia memiliki sifat dan simbol yang sangat banyak dengan berbagai ma- nifestasi mulia dan tampilan yang indah. Nama, atribut, dan sifat yang menuntut keberadaan cahaya dan kegelapan, musim panas dan dingin, serta surga dan neraka, juga menuntut adanya hukum perseteruan yang bersifat komprehensif sebagaimana hukum reproduksi, hukum perlombaan, hukum kerjasama, serta berbagai hukum universal lain yang sejenis. Dengan kata lain, ia menuntut adanya hukum persete- ruan yang umum, mulai dari antara ilham dan bisikan yang beredar di seputar kalbu, hingga perseteruan antara malaikat dan setan di ufuk langit.
İşte وَ لِلّٰهِ ال۟مَثَلُ ال۟اَع۟لٰى ezel ve ebed Sultanı’nın pek çok esma-i hüsnası vardır. Tecelliyat-ı celaliye ve tezahürat-ı cemaliye ile pek çok şuunatı ve unvanları vardır. Nur ve zulmet, yaz ve kış, cennet ve cehennemin vücudunu iktiza eden isim ve unvan ve şe’n ise kanun-u tenasül, kanun-u müsabaka, kanun-u teavün gibi pek çok umumî kanunlar misillü kanun-u mübarezenin dahi bir derece ta’mimini isterler. Kalp etrafındaki ilhamat ve vesveselerin mübarezelerinden tut, tâ sema âfakında melâike ve şeytanların mübarezesine kadar o kanunun şümulünü iktiza eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="Beşinci_Basamak:"></span>
=== Beşinci Basamak: ===
===Tingkat Kelima===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">