İçeriğe atla

Yirmi Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Wahai diri yang rakus! Setiap hari engkau makan nasi, minum air, dan menghirup udara. Apakah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang itu membuatmu bosan? Tentu saja tidak. Sebab, me- ngulang apa yang dibutuhkan tidak membuat bosan. Justru ia mem- buatmu bisa terus merasa nikmat. Karena itu, salat yang mendatang- kan nutrisi bagi kalbu, air kehidupan bagi ruh, serta hembusan udara bagi perangkat rabbani yang tersimpan di tubuh, pasti membuatmu tida..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Orang yang tidak sabar sepertimu tak ubahnya seperti pemim- pin bodoh yang mengarahkan kekuatan pasukannya yang besar menu- ju sisi kanan musuh, padahal pada waktu yang sama sisi kanan musuh telah bergerak masuk ke dalam barisan sehingga berhasil mengalah- kannya. Kemudian sang pemimpin tadi mengarahkan sisa kekuatan- nya ke sisi kiri musuh di mana pada waktu itu tidak ada satu pun musuh di sana. Maka, musuh mengetahui titik kelemahannya hingga mengarahk..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Wahai diri yang rakus! Setiap hari engkau makan nasi, minum air, dan menghirup udara. Apakah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang itu membuatmu bosan? Tentu saja tidak. Sebab, me- ngulang apa yang dibutuhkan tidak membuat bosan. Justru ia mem- buatmu bisa terus merasa nikmat. Karena itu, salat yang mendatang- kan nutrisi bagi kalbu, air kehidupan bagi ruh, serta hembusan udara bagi perangkat rabbani yang tersimpan di tubuh, pasti membuatmu tida..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
45. satır: 45. satır:
Wahai diri yang tidak sabar! Engkau harus memiliki tiga jenis kesabaran:
Wahai diri yang tidak sabar! Engkau harus memiliki tiga jenis kesabaran:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pertama, sabar dalam melaksanakan perintah.
'''Birisi:''' Taat üstünde sabırdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kedua, sabar dalam meninggalkan maksiat.
'''Birisi:''' Masiyetten sabırdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ketiga, sabar dalam menghadapi musibah.
'''Diğeri:''' Musibete karşı sabırdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau cerdas, jadikan hakikat yang tampak dalam perum- paan di atas sebagai pelajaran dan petunjuk. Ucapkan dengan penuh semangat dan kesatria, “Wahai Yang Mahasabar!” Lalu pikullah keti- ga jenis sabar tersebut. Bersandarlah pada kekuatan sabar yang Allah tanamkan dalam dirimu dan berhiaslah dengannya. Sebab, ia sudah cukup untuk menghadapi berbagai kesulitan dan seluruh musibah se- lama ia tidak digunakan di jalan yang salah.
Aklın varsa şu üçüncü ikazdaki temsilde görünen hakikati rehber tut. Merdane “Yâ Sabûr!” de, üç sabrı omuzuna al. Cenab-ı Hakk’ın sana verdiği sabır kuvvetini, eğer yanlış yolda dağıtmazsan her meşakkate ve her musibete kâfi gelebilir ve o kuvvetle dayan.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="DÖRDÜNCÜ_İKAZ"></span>
=== DÖRDÜNCÜ İKAZ ===
===Peringatan Keempat===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai diri yang bingung! Apakah menurutmu penunaian ubudi- yah ini tidak ada hasilnya? Apakah balasannya sedikit sehingga engkau merasa bosan? Padahal, ada di antara kita yang bekerja hingga sore tanpa kenal lelah manakala dijanjikan harta atau mendapat ancaman.
Ey sersem nefsim! Acaba şu vazife-i ubudiyet neticesiz midir, ücreti az mıdır ki sana usanç veriyor? Halbuki bir adam sana birkaç para verse veyahut seni korkutsa akşama kadar seni çalıştırır ve fütursuz çalışırsın.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">