İçeriğe atla

Yirmi Birinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ketahui pula bahwa setiap hari yang baru merupakan pintu bagi datangnya alam baru untukmu dan untuk yang lain. Jika engkau tidak menunaikan salat di dalamnya, maka alam harimu pergi menuju alam gaib dalam kondisi gelap, mengeluh dan sedih. Ia akan menjadi saksi yang memberatkanmu. Setiap kita memiliki alam sendiri dari alam tersebut. Kualitasnya sesuai dengan amal dan kondisi kalbu. Ia laksa- na cermin di mana gambarnya mengikuti warna dan kualitasnya. J..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kedua, hasil kebunmu yang dimakan, baik oleh hewan, manu- sia, ataupun pencuri, akan menjadi ‘sedekah jariah’ untukmu dengan syarat engkau memosisikan dirimu sebagai wakil dan pegawai yang mendistribusikan harta Allah kepada makhluk-Nya. Artinya, engkau bertindak atas nama Dzat Pemberi rezeki hakiki dan dalam lingkup rida-Nya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ketahui pula bahwa setiap hari yang baru merupakan pintu bagi datangnya alam baru untukmu dan untuk yang lain. Jika engkau tidak menunaikan salat di dalamnya, maka alam harimu pergi menuju alam gaib dalam kondisi gelap, mengeluh dan sedih. Ia akan menjadi saksi yang memberatkanmu. Setiap kita memiliki alam sendiri dari alam tersebut. Kualitasnya sesuai dengan amal dan kondisi kalbu. Ia laksa- na cermin di mana gambarnya mengikuti warna dan kualitasnya. J..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
83. satır: 83. satır:
Kedua, hasil kebunmu yang dimakan, baik oleh hewan, manu- sia, ataupun pencuri, akan menjadi ‘sedekah jariah’ untukmu dengan syarat engkau memosisikan dirimu sebagai wakil dan pegawai yang mendistribusikan harta Allah kepada makhluk-Nya. Artinya, engkau bertindak atas nama Dzat Pemberi rezeki hakiki dan dalam lingkup rida-Nya.
Kedua, hasil kebunmu yang dimakan, baik oleh hewan, manu- sia, ataupun pencuri, akan menjadi ‘sedekah jariah’ untukmu dengan syarat engkau memosisikan dirimu sebagai wakil dan pegawai yang mendistribusikan harta Allah kepada makhluk-Nya. Artinya, engkau bertindak atas nama Dzat Pemberi rezeki hakiki dan dalam lingkup rida-Nya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sekarang perhatikan orang yang meninggalkan salat. Betapa ia sangat merugi! Betapa ia kehilangan kekayaan yang demikian be- sar! Ia akan terus dalam kondisi terhalang dan tidak mendapatkan dua harta kekayaan abadi yang memberi kekuatan maknawi kepada ma- nusia untuk bekerja sekaligus menyegarkan semangatnya. Lalu ketika mencapai usia senja ia akan merasa bosan dan gusar dengan peker- jaannya seraya berbisik kepada dirinya, “Dalam waktu yang dekat aku akan meninggalkan dunia. Mengapa aku memenatkan diri? Untuk apa aku bekerja?” Ia terjerumus ke dalam pangkuan kemalasan. Sebalik- nya, orang pertama berkata, “Aku akan bekerja keras untuk usaha yang halal di samping terus melaksanakan ibadah agar kuburku lebih terang dan tabungan akhiratku makin banyak.”
İşte bak, namazı terk eden ne kadar büyük bir hasaret eder, ne kadar ehemmiyetli bir serveti kaybeder ve sa’ye pek büyük bir şevk veren ve amelde büyük bir kuvve-i manevî temin eden o iki neticeden ve o iki madenden mahrum kalır, iflas eder. Hattâ ihtiyarlandıkça bahçecilikten usanır, fütur gelir. “Neme lâzım.” der. “Ben zaten dünyadan gidiyorum. Bu kadar zahmeti ne için çekeceğim?” diyecek, kendini tembelliğe atacak. Fakat evvelki adam der: “Daha ziyade ibadetle beraber sa’y-i helâle çalışacağım. Tâ kabrime daha ziyade ışık göndereceğim, âhiretime daha ziyade zahîre tedarik edeceğim.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulannya, ketahuilah wahai diri! Hari kemarin telah berla- lu, sementara hari esok masih belum tiba dan tidak ada jaminan eng- kau dapat menggapainya. Karena itu, berharaplah dari umurmu yang hakiki, yaitu hari ini (sekarang). Paling tidak engkau sisihkan sesaat darinya untuk simpanan akhirat, yaitu dengan berada di masjid atau di atas sajadah guna menjamin masa depan hakiki yang abadi.
'''Elhasıl:''' Ey nefis! Bil ki dünkü gün senin elinden çıktı. Yarın ise senin elinde senet yok ki ona mâliksin. Öyle ise hakiki ömrünü, bulunduğun gün bil. Lâekall günün bir saatini, ihtiyat akçesi gibi hakiki istikbal için teşkil olunan bir sandukça-i uhreviye olan bir mescide veya bir seccadeye at.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ketahui pula bahwa setiap hari yang baru merupakan pintu bagi datangnya alam baru untukmu dan untuk yang lain. Jika engkau tidak menunaikan salat di dalamnya, maka alam harimu pergi menuju alam gaib dalam kondisi gelap, mengeluh dan sedih. Ia akan menjadi saksi yang memberatkanmu. Setiap kita memiliki alam sendiri dari alam tersebut. Kualitasnya sesuai dengan amal dan kondisi kalbu. Ia laksa- na cermin di mana gambarnya mengikuti warna dan kualitasnya. Jika gelap, maka gambarnya juga menjadi gelap. Jika bening, gambarnya juga menjadi jelas. Jika tidak, berarti terjadi distorsi di mana ia mem- buat besar sesuatu yang paling kecil. Demikian pula dengan dirimu. Dengan kalbu, akal, dan amalmu, engkau dapat mengubah gambaran alammu. Serta dengan usaha dan kehendakmu, engkau dapat menjadi- kan alam tersebut sebagai saksi yang menguntungkan atau memberat- kanmu.
Hem bil ki her yeni gün, sana hem herkese, bir yeni âlemin kapısıdır. Eğer namaz kılmazsan senin o günkü âlemin zulümatlı ve perişan bir halde gider, senin aleyhinde âlem-i misalde şehadet eder. Zira herkesin, her günde, şu âlemden bir mahsus âlemi var. Hem o âlemin keyfiyeti, o adamın kalbine ve ameline tabidir. Nasıl ki âyinende görünen muhteşem bir saray, âyinenin rengine bakar. Siyah ise siyah görünür. Kırmızı ise kırmızı görünür. Hem onun keyfiyetine bakar. O âyine şişesi düzgün ise sarayı güzel gösterir. Düzgün değil ise çirkin gösterir. En nazik şeyleri kaba gösterdiği misillü sen kalbinle, aklınla, amelinle, gönlünle, kendi âleminin şeklini değiştirirsin. Ya aleyhinde ya lehinde şehadet ettirebilirsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">