İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"'''Perhatian dalam Lingkup Kilau Pertama:'''" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Wahai orang yang lalai dan sibuk menghamba kepada sebab.Ketahuilah bahwa sebab hanyalah tirai yang menutupi perbuatan qudrah ilahi. Sebab, kemuliaan dan keagungan-Nya menuntut adanya tabir. Sementara Sang pelaku hakiki adalah qudrah-Nya yang abadi. Pasalnya, tauhid dan keagungan Allah menuntut hal itu. Ketahuilah bahwa pesuruh Sang Penguasa azali bukanlah pelak- sana hakiki bagi berbagai urusan rububiyah. Mereka hanyalah penyeru kekuasaan dan saksi rubub..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("'''Perhatian dalam Lingkup Kilau Pertama:'''" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
196. satır: 196. satır:
Jadi, sebab dihadirkan agar kemuliaan qudrah-Nya tetap terpelihara dari sisi pandangan akal lahiriah. Sebab, segala sesuatu memiliki dua sisi sama seperti cermin. Yang satu sisi mulk yang serupa dengan permukaan cermin yang dipolesi warna di mana ia merupakan tempat sejumlah warna dan kondisi. Sementara yang satunya lagi merupakan sisi malakut yang serupa dengan per- mukaan cermin yang transparan. Pada permukaan lahiriah—yakni sisi mulk—terdapat sejumlah kondisi yang secara lahiriah menafikan kemuliaan dan kesempurnaan qudrah-Nya. Berbagai sebab dihadirkan agar menjadi rujukan dan sarana bagi sejumlah kondisi. Sementara sisi malakut dan hakikat, maka segala sesuatu di dalamnya bersifat trans- paran, indah, dan sesuai dengan sentuhan tangan qudrah-Nya di mana ia tidak bertentangan dengan kemuliaan-Nya. Karena itu, sebab yang ada bersifat lahiriah. Ia tidak memiliki pengaruh hakiki dalam alam malakut atau dalam hakikat yang sebenarnya.
Jadi, sebab dihadirkan agar kemuliaan qudrah-Nya tetap terpelihara dari sisi pandangan akal lahiriah. Sebab, segala sesuatu memiliki dua sisi sama seperti cermin. Yang satu sisi mulk yang serupa dengan permukaan cermin yang dipolesi warna di mana ia merupakan tempat sejumlah warna dan kondisi. Sementara yang satunya lagi merupakan sisi malakut yang serupa dengan per- mukaan cermin yang transparan. Pada permukaan lahiriah—yakni sisi mulk—terdapat sejumlah kondisi yang secara lahiriah menafikan kemuliaan dan kesempurnaan qudrah-Nya. Berbagai sebab dihadirkan agar menjadi rujukan dan sarana bagi sejumlah kondisi. Sementara sisi malakut dan hakikat, maka segala sesuatu di dalamnya bersifat trans- paran, indah, dan sesuai dengan sentuhan tangan qudrah-Nya di mana ia tidak bertentangan dengan kemuliaan-Nya. Karena itu, sebab yang ada bersifat lahiriah. Ia tidak memiliki pengaruh hakiki dalam alam malakut atau dalam hakikat yang sebenarnya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Terdapat hikmah lain dari adanya sebab-sebab lahiriah, yaitu agar tidak mengarahkan keluhan yang tak benar dan rasa keberatan yang tidak layak kepada Allah Yang Mahaadil. Dengan kata lain, se jumlah sebab dihadirkan agar menjadi sasaran keluhan dan keberatan manusia. Sebab, cacat yang ada bersumber darinya dan bersumber dari potensinya yang lemah.Untuk menjelaskan rahasia ini terdapat sebuah contoh indah dan dialog abstrak sebagai berikut:
Hem esbab-ı zâhiriyenin diğer bir hikmeti şudur ki haksız şekvaları ve bâtıl itirazları Âdil-i Mutlak’a tevcih etmemek için o şekvalara, o itirazlara hedef olacak esbab vaz’edilmiştir. Çünkü kusur onlardan çıkıyor, onların kabiliyetsizliğinden ileri geliyor. Bu sırra bir misal-i latîf suretinde bir temsil-i manevî rivayet ediliyor ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">