İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"“Ya Tuhan, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, jangan Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tidak sanggup Kami pikul. Beri kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah penolong Kami. Maka, to- longlah Kami dalam meng-hadapi kaum kafir.” “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadika..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Jika demikian, maka hal yang sama terjadi pada kitab alam. Jika menurutmu ia merupakan tulisan pena qudrah shamadaniyah dan ukiran Dzat Yang Mahaesa, berarti engkau meniti jalan yang sangat mudah dan benar-benar logis. Namun jika engkau menisbatkannya pada hukum alam dan kepada sebab-sebab materi, berarti engkau me- niti jalan yang sukar hingga bisa dikatakan mustahil, rumit hingga bisa dikatakan tak mungkin, dan penuh dengan khurafat. Pasalnya, pada set..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("“Ya Tuhan, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, jangan Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tidak sanggup Kami pikul. Beri kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah penolong Kami. Maka, to- longlah Kami dalam meng-hadapi kaum kafir.” “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadika..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
 
(Aynı kullanıcının aradaki diğer 37 değişikliği gösterilmiyor)
302. satır: 302. satır:
Jika demikian, maka hal yang sama terjadi pada kitab alam. Jika menurutmu ia merupakan tulisan pena qudrah shamadaniyah dan ukiran Dzat Yang Mahaesa, berarti engkau meniti jalan yang sangat mudah dan benar-benar logis. Namun jika engkau menisbatkannya pada hukum alam dan kepada sebab-sebab materi, berarti engkau me- niti jalan yang sukar hingga bisa dikatakan mustahil, rumit hingga bisa dikatakan tak mungkin, dan penuh dengan khurafat. Pasalnya, pada setiap bagian tanah, setiap tetes air, dan setiap gumpalan udara, alam membutuhkan miliaran cetakan tembaga dan pabrik maknawi yang jumlahnya tak terhingga agar setiap bagian tadi bisa menumbuhkan tanaman bunga dan buah yang jumlahnya tak terhitung. Atau, eng- kau harus menerima keberadaan ilmu komprehensif yang meliputi segala hal, kekuatan yang mengendalikan segala sesuatu pada masing- masingnya agar ia bisa menjadi sumber hakiki bagi ciptaan tadi.
Jika demikian, maka hal yang sama terjadi pada kitab alam. Jika menurutmu ia merupakan tulisan pena qudrah shamadaniyah dan ukiran Dzat Yang Mahaesa, berarti engkau meniti jalan yang sangat mudah dan benar-benar logis. Namun jika engkau menisbatkannya pada hukum alam dan kepada sebab-sebab materi, berarti engkau me- niti jalan yang sukar hingga bisa dikatakan mustahil, rumit hingga bisa dikatakan tak mungkin, dan penuh dengan khurafat. Pasalnya, pada setiap bagian tanah, setiap tetes air, dan setiap gumpalan udara, alam membutuhkan miliaran cetakan tembaga dan pabrik maknawi yang jumlahnya tak terhingga agar setiap bagian tadi bisa menumbuhkan tanaman bunga dan buah yang jumlahnya tak terhitung. Atau, eng- kau harus menerima keberadaan ilmu komprehensif yang meliputi segala hal, kekuatan yang mengendalikan segala sesuatu pada masing- masingnya agar ia bisa menjadi sumber hakiki bagi ciptaan tadi.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebab, setiap bagian tanah, air, dan udara bisa menjadi asal dan tempat tumbuh sebagian besar tumbuhan. Padahal, pembentukan setiap tum- buhan yang tertata rapi, seimbang, unik, dan beragam, membutuhkan sebuah pabrik maknawi yang khusus. Jadi, jika alam tidak lagi menjadi ukuran atau sumber, berarti ia harus menghadirkan mesin segala sesuatu pada semuanya.
Çünkü toprağın ve suyun ve havanın her bir cüzü, ekser nebatata menşe olabilir. Halbuki her bir nebat –meyveli olsa, çiçekli olsa teşekkülatı o kadar muntazamdır, o kadar mevzundur, o kadar birbirinden mümtazdır, o kadar keyfiyetçe birbirinden ayrıdır ki her birisine, yalnız ona mahsus birer ayrı manevî fabrika veya ayrı birer matbaa lâzımdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, landasan pemikiran untuk menyembah hukum alam merupakan khurafat yang paling buruk. Bahkan kalangan ahli khurafat sekalipun merasa malu dengannya. Perhatikan kaum sesat yang menganggap diri mereka berakal, bagaimana mereka masih tetap bertahan dengan pandangan yang tidak logis. Ambillah pelajaran darinya!
Demek tabiat, mistarlıktan masdarlığa çıksa her bir şeyde bütün şeylerin makinelerini bulundurmaya mecburdur. İşte bu tabiat-perestlik fikrinin esası, öyle bir hurafattır ki hurafeciler dahi ondan utanıyorlar. Kendini âkıl zanneden ehl-i dalaletin, nasıl nihayetsiz hezeyanlı bir akılsızlık iltizam ettiklerini gör, ibret al!
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Kesimpulan:'''setiap huruf pada kitab apapun memperlihatkan dirinya sekapasitas huruf dan menunjukkan keberadaannya dalam bentuk tertentu. Hanya saja, ia memperlihatkan penulisnya sebanyak kata yang terdapat di dalamnya serta menjadi petunjuk atasnya lewat berbagai aspek. Misalnya ia berkata, “Penulisku memiliki tulisan yang indah. Penanya berwarna merah, dan seterusnya.”
'''Elhasıl:''' Nasıl bir kitabın her bir harfi, kendi nefsini bir harf kadar gösterip ve kendi vücuduna tek bir suretle delâlet ediyor ve kendi kâtibini on kelime ile tarif eder ve çok cihetlerle gösterir. Mesela “Benim kâtibimin hüsn-ü hattı var, kalemi kırmızıdır, şöyledir, böyledir.” der.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikian pula dengan huruf kitab alam yang besar ini. Ia menunjukkan kepada dirinya seukuran besar dan bentuknya, namun memperlihatkan nama Tuhan Sang Pencipta seukuran satu kumpulan syair. Ia memperlihatkan Asmaul Husna serta mengarah kepadanya sebanyak jenisnya sebagai bukti atas Dzatnya.
Aynen öyle de şu kitab-ı kebir-i âlemin her bir harfi, kendine cirmi kadar delâlet eder ve kendi sureti kadar gösterir. Fakat Nakkaş-ı Ezelî’nin esmasını, bir kaside kadar tarif eder ve keyfiyetleri adedince işaret parmaklarıyla o esmayı gösterir, müsemmasına şehadet eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena itu, kalangan sofis sekalipun yang mengingkari keberadaan dirinya dan alam tidak layak untuk mengingkari Sang Pencipta Yang Mahaagung.
Demek, hem kendini hem bütün kâinatı inkâr eden sofestaî gibi bir ahmak, yine Sâni’-i Zülcelal’in inkârına gitmemek gerektir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="ALTINCI_LEM’A"></span>
=== ALTINCI LEM’A ===
===Kilau Keenam===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana Tuhan telah meletakkan tanda keesaan pada setiap dahi dari makhluk-Nya dan pada wajah setiap bagian ciptaan-Nya (se- bagiannya telah dijelaskan pada kilau-kilau sebelumnya), Tuhan juga meletakkan pada setiap jenis dan spesies begitu banyak tanda keesaan dalam bentuk yang sangat nyata. Bahkan Dia telah meletakkan pada keseluruhan alam berbagai jenis tulisan keesaan. Jika kita mencermati sebuah stempel dari sekian stempel dan tanda yang diletakkan pada lembaran muka bumi di musim semi, akan tampak hal berikut ini:
Hâlık-ı Zülcelal’in nasıl ki mahlukatının her bir ferdinin başında ve masnuatının her bir cüzünün cephesinde, ehadiyetinin sikkesini koymuştur. (Nasıl ki geçmiş lem’alarda bir kısmını gördün.) Öyle de her bir nev’in üstünde çok sikke-i ehadiyet, her bir küll üstünde müteaddid hâtem-i vâhidiyet, tâ mecmu-u âlem üstünde mütenevvi turra-i vahdet, gayet parlak bir surette koymuştur. İşte pek çok sikkelerden ve hâtemlerden ve turralardan, sath-ı arz sahifesinde bahar mevsiminde vaz’edilen bir sikke, bir hâtemi göstereceğiz. Şöyle ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Tuhan Sang Pencipta telah mengumpulkan lebih dari tiga ratus ribu spesies tumbuhan dan hewan di atas muka bumi di musim semi dan musim panas dengan pembedaan dan penentuan dengan sangat rapi, meskipun demikian bercampur. Dia memperlihatkan kepada kita sebuah tanda tauhid yang amat luas, terang, dan jelas sejelas musim semi.
Nakkaş-ı Ezelî, zeminin yüzünde yaz, bahar zamanında en az üç yüz bin nebatat ve hayvanatın envaını, nihayetsiz ihtilat, karışıklık içinde nihayet derecede imtiyaz ve teşhis ile ve gayet derecede intizam ve tefrik ile haşir ve neşretmesi, bahar gibi zâhir ve bâhir parlak bir sikke-i tevhiddir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dengan kata lain, proses penghadiran tiga ratus ribu model ke- bangkitan pada saat menghidupkan bumi yang mati di musim semi serta penulisan setiap makhluk yang berbaur dalam tiga ratus ribu spesies di atas lembaran bumi tanpa ada yang keliru dan cacat, serta dengan sangat rapi dan sempurna, tentu saja semua itu merupakan tanda kekuasaan Dzat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu yang di tangan-Nya tergenggam kerajaan segala sesuatu dan kunci perbenda- haraan segala sesuatu, di mana Dia Mahabijak dan Maha Mengetahui.
Evet, bahar mevsiminde ölmüş arzın ihyası içinde, üç yüz bin haşrin numunelerini kemal-i intizam ile icad etmek ve arzın sahifesinde birbiri içinde üç yüz bin muhtelif envaın efradını hatasız ve sehivsiz, galatsız, noksansız, gayet mevzun, manzum, gayet muntazam ve mükemmel bir surette yazmak, elbette nihayetsiz bir kudrete ve muhit bir ilme ve kâinatı idare edecek bir iradeye mâlik bir Zat-ı Zülcelal’in, bir Kadîr-i Zülkemal’in ve bir Hakîm-i Zülcemal’in sikke-i mahsusası olduğunu zerre miktar şuuru bulunanın derk etmesi lâzım gelir.
Tanda kekuasaan tersebut sangat jelas sehingga dapat diketahui oleh siapapun yang memiliki perasaan meski hanya sedikit.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Al-Qur’an menjelaskan tanda kekuasaan yang terang itu dalam firman-Nya yang berbunyi:“Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar mampu menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. ar-Rûm [30]: 50).
Kur’an-ı Hakîm ferman ediyor ki:
فَان۟ظُر۟ اِلٰٓى اٰثَارِ رَح۟مَتِ اللّٰهِ كَي۟فَ يُح۟يِى ال۟اَر۟ضَ بَع۟دَ مَو۟تِهَا اِنَّ ذٰلِكَ لَمُح۟يِى ال۟مَو۟تٰى وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَى۟ءٍ قَدٖيرٌ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, qudrah Sang Pencipta Yang Mahabijak yang memperlihatkan tiga ratus ribu spesies dari berbagai model kebangkitan dalam meng- hidupkan bumi selama beberapa hari, tentu sangat mudah dalam mengumpulkan dan membangkitkan manusia. Sebab, layakkah kita mempertanyakan, misalnya, kepada orang yang memiliki kemampuan luar biasa di mana ia dapat menggeser gunung besar hanya dengan isyarat, apakah ia mampu menggeser batu karang besar yang menutup jalan kita dari lembah ini? Nah, tentu orang yang berakal tidak mung- kin meragukan kemampuan Tuhan Yang Mahakuasa dan Pemurah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari di mana Dia mengisi dan mengosongkan keduanya waktu demi waktu dengan berkata, “Bagaimana mungkin Dia dapat melenyapkan lapisan tanah yang berada di atas kita di mana ia menutup jalan kita yang terbentang menuju negeri jamuan-Nya yang kekal?!
Evet, zeminin diriltilmesinde, üç yüz bin haşrin numunelerini, birkaç gün zarfında yapan, gösteren kudret-i Fâtıraya; elbette insanın haşri ona göre kolay gelir. Mesela, Gelincik Dağı’nı ve Sübhan Dağı’nı bir işaretle kaldıran bir Zat-ı Mu’ciz-nüma’ya “Şu dereden, yolumuzu kapayan şu koca taşı kaldırabilir misin?” denilir mi? Öyle de gök ve dağ ve yeri altı günde icad eden ve onları vakit be-vakit doldurup boşaltan bir Kadîr-i Hakîm’e, bir Kerîm-i Rahîm’e “Ebed tarafından ihzar edilip serilmiş, kendi ziyafetine gidecek yolumuzu seddeden şu toprak tabakasını üstümüzden kaldırabilir misin? Yeri düzeltip bizi ondan geçirebilir misin?” istib’ad suretinde söylenir mi?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ini adalah perumpamaan sebuah tanda tauhid yang terlihat di atas muka bumi di musim semi dan musim panas. Perhatikan bagaimana stempel keesaan tampak dengan sangat jelas pada pengendalian urusan di musim semi di muka bumi di mana semuanya berlangsung de- ngan penuh hikmah. Pasalnya, seluruh proses yang tampak demikian rapi, sempurna, dan menakjubkan meskipun berlangsung dalam skala yang sangat luas. Namun demikian ia terjadi dengan sangat cepat. Di samping sangat cepat ia terjadi dalam satu bentuk kemurahan mutlak. Bukankah ini sudah cukup menerangkan bahwa ia merupakan stem- pel yang jelas yang hanya mungkin dimiliki oleh Dzat yang memiliki pengetahuan tak terhingga dan qudrah tak terbatas.
Şu zeminin yüzünde yaz zamanında bir sikke-i tevhidi gördün. Şimdi bak, gayet basîrane ve hakîmane zeminin yüzündeki şu tasarrufat-ı azîme-i bahariye üstünde, bir hâtem-i vâhidiyet gayet aşikâre görünüyor. Çünkü şu icraat, bir vüs’at-i mutlaka içinde ve o vüs’atle beraber bir sürat-i mutlaka ile ve o sürat ile beraber bir sehavet-i mutlaka içinde görünen intizam-ı mutlak ve kemal-i hüsn-ü sanat ve mükemmeliyet-i hilkat; öyle bir hâtemdir ki gayr-ı mütenahî bir ilim ve nihayetsiz bir kudret sahibi ona sahip olabilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, kita menyaksikan di seluruh muka bumi sebuah proses pen- ciptaan, pengaturan, dan penataan yang berlangsung dalam skala yang sangat luas.
Evet, görüyoruz ki bütün yeryüzünde bir vüs’at-i mutlaka içinde bir icad, bir tasarruf, bir faaliyet var.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di samping sangat luas, ia juga sangat cepat.
Hem o vüs’at içinde, bir sürat-i mutlaka ile işleniyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di samping sangat luas dan cepat terdapat kemurahan mutlak dalam memperba- nyak entitas.
Hem o sürat ve vüs’atle beraber bir suhulet-i mutlaka içinde işler yapılıyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di samping pemurah, luas, dan cepat, ia terwujud de- ngan sangat mudah dalam bentuk yang sangat rapi, menakjubkan, dan memiliki ciri berbeda meski bercampur baur.
Hem o suhulet, sürat ve vüs’atle beraber teksir-i efradda bir sehavet-i mutlaka görünüyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di samping itu, kita juga menyaksikan jejak yang sangat mahal dan ciptaan yang sangat berharga meski jumlahnya tak terhingga, sa- ngat selaras dalam lingkup yang sangat luas, cermat, menakjubkan, dan terwujud dengan sangat mudah.
Hem o sehavet ve suhulet ve sürat ve vüs’atle beraber; her bir nevide, her bir fertte görünen bir intizam-ı mutlak ve gayet mümtaz bir hüsn-ü sanat ve gayet müstesna bir mükemmeliyet-i hilkat ile beraber gayet sehavet içinde bir intizam-ı tam var.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Menghadirkan semuanya secara sekaligus pada setiap tempat, dalam ukiran yang sama, pada setiap entitas disertai penampakan kreasi yang luar biasa dan menakjubkan, tentu saja menjadi bukti cemerlang dan stempel yang mengarah kepa- da Dzat yang tidak dibatasi oleh tempat namun berada di setiap tem- pat sebagai Dzat yang hadir, menatap, mengawasi dan menghisab. Ti- dak ada yang tersembunyi bagi-Nya dan tidak ada yang sulit bagi-Nya. Menciptakan partikel dan bintang sama saja bagi qudrah-Nya.
Ve o teksir-i efrad içinde bir mükemmeliyet ve gayet bir sürat içinde bir hüsn-ü sanat ve nihayet ihtilat içinde bir imtiyaz-ı etem ve gayet mebzuliyet içinde gayet kıymettar eserler ve gayet geniş daire içinde tam bir muvafakat ve gayet suhulet içinde gayet sanatkârane bedîaları icad etmek, bir anda, her yerde, bir tarzda, her fertte bir sanat-ı hârika, bir faaliyet-i mu’ciz-nüma göstermek; elbette ve elbette öyle bir zatın hâtemidir ki hiçbir yerde olmadığı halde, her yerde hazır, nâzırdır. Hiçbir şey ondan gizlenmediği gibi hiçbir şey ona ağır gelmez. Zerrelerle yıldızlar, onun kudretine nisbeten müsavidirler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Suatu hari aku pernah menghitung tangkai dahan pohon ang- gur yang kurus sebesar dua jari yang merupakan mukjizat Tuhan Yang Mahaindah yang terdapat di kebun kemurahan-Nya. Jumlahnya men- capai seratus lima puluh lima tangkai. Lalu kuhitung jumlah biji di sebuah tangkai, ternyata jumlahnya mencapai seratus dua puluh biji. Maka akupun merenung seraya bergumam, “Kalau dahan pohon yang kurus ini berisi air serupa madu di mana ia memberikan air secara terus-menerus, maka dengan terik yang menimpanya tentu ia tidak akan cukup untuk menyusui ratusan biji yang terisi minuman rahmat Tuhan. Ia hanya mendapatkan kelembaban yang sangat sedikit. Dengan demikian, sudah pasti Dzat yang melakukan pekerjaan tersebut Mahakuasa atas segala sesuatu.
Mesela, o Rahîm-i Zülcemal’in bağistan-ı kereminden, mu’cizatının salkımlarından bir tanecik hükmünde gördüğüm iki parmak kalınlığında bir üzüm asmasına asılmış olan salkımları saydım, yüz elli beş çıktı. Bir salkımın tanesini saydım yüz yirmi kadar oldu. Düşündüm, dedim: Eğer bu asma çubuğu, ballı su musluğu olsa daim su verse şu hararete karşı o yüzer rahmetin şurup tulumbacıklarını emziren salkımlara ancak kifayet edecek. Halbuki, bazen az bir rutubet ancak eline geçer. İşte bu işi yapan, her şeye kādir olmak lâzım gelir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Dzat yang semua akal bingung dan heran terhadap kreasi-Nya.
سُب۟حَانَ مَن۟ تَحَيَّرَ فٖى صُن۟عِهِ ال۟عُقُولُ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="YEDİNCİ_LEM’A"></span>
=== YEDİNCİ LEM’A ===
===Kilau Ketujuh===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana engkau dapat melihat berbagai stempel keesaan Tuhan, yang merupakan tempat bergantung segala sesuatu, terdapat di muka bumi, yaitu dengan menatapnya secara cermat, maka angkat kepalamu dan buka mata. Arahkan pandangan pada kitab alam jagat raya, engkau pasti akan melihatnya membacakan stempel keesaan dengan sangat jelas pada seluruh alam sesuai dengan kebesaran dan keluasannya. Hal itu karena entitas laksana bagian-bagian pabrik yang tertata rapi, pilar-pilar istana besar, dan sisi-sisi kota yang maju. Setiap bagian menolong bagian yang lain. Setiap bagian memberikan bantu- an kepada yang lain serta memenuhi kebutuhannya. Seluruh bagian berusaha saling membantu secara sangat rapi dalam melayani makh- luk hidup. Mereka bekerjasama menuju tujuan tertentu dengan penuh ketaatan kepada Sang Pengatur Yang Mahabijak dan esa.
Bak, nasıl sahife-i arz üstünde Zat-ı Ehad-i Samed’in hâtemlerini az dikkatle görebilirsin. Başını kaldır, gözünü aç, şu kâinat kitab-ı kebirine bir bak; göreceksin ki o kâinatın heyet-i mecmuası üstünde, büyüklüğü nisbetinde bir vuzuh ile hâtem-i vahdet okunuyor. Çünkü şu mevcudat bir fabrikanın, bir kasrın, bir muntazam şehrin eczaları ve efradları gibi bel bele verip, birbirine karşı muavenet elini uzatıp birbirinin sual-i hâcetine “Lebbeyk! Baş üstüne.” derler. El ele verip bir intizam ile çalışırlar. Baş başa verip zevi’l-hayata hizmet ederler. Omuz omuza verip bir gayeye müteveccihen bir Müdebbir-i Hakîm’e itaat ederler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, hukum “kerjasama” yang terlihat, mulai dari gerakan mataha- ri dan bulan, pergantian siang dan malam, serta pergiliran musim di- ngin dan musim panas, hingga penyuplaian makanan oleh tumbuhan untuk hewan yang lapar, bantuan yang diberikan oleh hewan untuk manusia yang lemah, bahkan pada kemampuan mendapatkan nutrisi dengan sangat cepat guna menolong anak-anak yang kurus, dan pe- layanan yang diberikan oleh partikel makanan untuk kebutuhan tu- buh, semua gerakan yang berjalan sesuai dengan hukum kerjasama itu memperlihatkan kepada mereka yang masih memiliki basirah bahwa ia terwujud dengan kekuatan Sang pemelihara yang Maha pemurah, serta lewat perintah Tuhan Penata yang esa dan sangat bijak.
Evet, güneş ve aydan, gece ve gündüzden, kış ve yazdan tut, tâ nebatatın muhtaç ve aç hayvanların imdadına gelmelerinde ve hayvanların zayıf, şerif insanların imdadına koşmalarında, hattâ mevadd-ı gıdaiyenin latîf, nahif yavruların ve meyvelerin imdadına uçmalarında, tâ zerrat-ı taamiyenin hüceyrat-ı beden imdadına geçmelerinde cari olan bir düstur-u teavünle hareketleri, bütün bütün kör olmayana gösteriyorlar ki gayet kerîm bir tek Mürebbi’nin kuvvetiyle, gayet hakîm bir tek Müdebbir’in emriyle hareket ediyorlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bantuan, kerjasama, penundukan dan keteraturan yang ter- wujud di alam ini menjadi saksi bahwa Dzat Penata itulah yang mengendalikannya, Dzat Pemelihara yang esa itulah yang mengendalikan semua yang terdapat di alam. Belum lagi bahwa hikmah komprehen- sif yang tampak jelas pada penciptaan segala sesuatu serta perhatian menyeluruh yang terdapat padanya berikut rahmat yang luas yang terdapat pada perhatian tersebut serta rezeki berlimpah yang terdapat pada rahmat tadi di mana ia memenuhi kebutuhan setiap makhluk, semua itu merupakan stempel tauhid yang sangat jelas dan terang di mana setiap orang berakal pasti dapat memahaminya dan setiap orang yang bisa melihat dapat menyaksikannya.
İşte şu kâinat içinde cari olan bu tesanüd, bu teavün, bu tecavüb, bu teanuk, bu musahhariyet, bu intizam, bir tek Müdebbir’in tertibiyle idare edildiklerine ve bir tek Mürebbi’nin tedbiriyle sevk edildiklerine kat’iyen şehadet etmekle beraber; şu bilbedahe sanat-ı eşyada görünen hikmet-i âmme içindeki inayet-i tamme ve o inayet içinde parlayan rahmet-i vâsia ve o rahmet üstünde serilen ve rızka muhtaç her bir zîhayata onun hâcetine lâyık bir tarzda iaşe etmek için serpilen erzak ve iaşe-i umumî, öyle parlak bir hâtem-i tevhiddir ki bütün bütün aklı sönmeyen anlar ve bütün bütün kör olmayan görür.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, pakaian hikmah yang memperlihatkan adanya tujuan, perasaan, dan kehendak telah menyelimuti seluruh alam. Pakaian hikmah ini juga dihiasi oleh pakaian perhatian-Nya yang memperli- hatkan kelembutan, kebaikan dan keindahan. Lalu di atasnya diletak- kan pakaian rahmat dan kasih sayang yang memancarkan kilau cinta, pengenalan, karunia, dan kemurahan di mana ia memenuhi seluruh alam. Kemudian pada pakaian rahmat universal yang bersinar itu ter- dapat berbagai rezeki yang bersifat komprehensif. Selanjutnya sejum- lah hidangannya yang menampilkan kasih sayang, kebaikan, kemura- han, dan pemeliharaan-Nya yang baik terbentang luas.
Evet, kasd ve şuur ve iradeyi gösteren bir perde-i hikmet, umum kâinatı kaplamış ve o perde-i hikmet üstünde lütuf ve tezyin ve tahsin ve ihsanı gösteren bir perde-i inayet serilmiştir ve o müzeyyen perde-i inayet üstünde kendini sevdirmek ve tanıttırmak, in’am ve ikram etmek lem’alarını gösteren bir hulle-i rahmet, kâinatı içine almıştır. Ve o münevver perde-i rahmet-i âmme üstüne serilen ve terahhumu ve ihsan ve ikramı ve kemal-i şefkat ve hüsn-ü terbiyeyi ve lütf-u rububiyeti gösteren bir sofra-i erzak-ı umumiye dizilmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, berbagai entitas tersebut, mulai dari partikel hingga matahari, baik berupa individu ataupun spesies, kecil ataupun besar, dibungkus dengan pakaian yang menakjubkan. Pakaian itu dibuat dari bahan hik- mah yang berhias tulisan buah, hasil, tujuan, dan sejumlah kemasla- hatan. Ia juga diberi pakaian perhatian yang bertuliskan bunga kelem- butan dan ihsan yang dipotong sesuai dengan bentuk fisik dan ukuran setiap entitas. Di atas pakaian perhatian-Nya dikalungkan tanda kasih sayang yang cemerlang oleh kilau cinta-Nya dan terang oleh cahaya karunia-Nya. Lalu pada tanda yang bersinar itu ditancapkan hidangan rezeki komprehensif di sepanjang muka bumi di mana ia mencukupi seluruh makhluk dan memenuhi kebutuhan mereka.
Evet şu mevcudat, zerrelerden güneşlere kadar; fertler olsun neviler olsun, küçük olsun büyük olsun, semerat ve gayatla ve faydalar ve maslahatlarla münakkaş bir kumaş-ı hikmetten muhteşem bir gömlek giydirilmiş ve o hikmet-nüma suret gömleği üstünde lütuf ve ihsan çiçekleriyle müzeyyen bir hulle-i inayet her şeyin kametine göre biçilmiş ve o müzeyyen hulle-i inayet üzerine tahabbüb ve ikram ve tahannün ve in’am lem’alarıyla münevver rahmet nişanları takılmış ve o münevver ve murassa nişanları ihsan etmekle beraber, zeminin yüzünde bütün zevi’l-hayatın taifelerine kâfi, bütün hâcetlerine vâfi bir sofra-i rızk-ı umumî kurulmuştur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah, perbuatan ini secara sangat jelas menunjukkan ek- sistensi Dzat Yang Mahabijak, Maha Pemurah, Mahakasih, dan Maha Pemberi rezeki.
İşte şu iş, güneş gibi aşikâre, nihayetsiz Hakîm, Kerîm, Rahîm, Rezzak bir Zat-ı Zülcemal’e işaret edip gösteriyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Benarkah segala sesuatu membutuhkan rezeki?
Öyle mi? Her şey rızka muhtaç mıdır?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, sebagaimana kita melihat bahwa setiap individu membutuh- kan rezeki sepanjang hidupnya, demikian pula dengan semua entitas alam terutama makhluk hidup, baik yang bersifat universal maupun parsial. Keberadaannya dan kehidupannya membutuhkan sejumlah tuntutan dan kebutuhan, baik yang bersifat materi ataupun imma- teri. Di samping membutuhkan banyak hal di mana yang paling dekat sekalipun tak mampu dijangkau oleh tangannya, bahkan kekuatan dan kemampuannya tidak cukup untuk meraih tuntutannya yang paling kecil, kita menyaksikan pula bahwa seluruh tuntutan dan rezeki yang bersifat materi ataupun maknawi diserahkan kepadanya dari arah yang tak terduga dengan sangat rapi dan pada waktu yang tepat sesuai dengan kehidupannya dengan berhias hikmah yang sempurna.
Evet, bir fert rızka ve devam-ı hayata muhtaç olduğu gibi görüyoruz ki bütün mevcudat-ı âlem, bâhusus zîhayat olsa, küllî olsun cüz’î olsun, küll olsun cüz olsun; vücudunda, bekasında, hayatında ve idame-i hayatta maddeten ve manen çok metalibi var, çok levazımatı var. İftikaratı ve ihtiyacatı öyle şeylere var ki en ednasına o şeyin eli yetişmediği, en küçük matlubuna o şeyin kuvveti kâfi gelmediği bir halde, görüyoruz ki bütün metalibi ve erzak-ı maddiye ve maneviyesi مِن۟ حَي۟ثُ لَا يَح۟تَسِبُ ummadığı yerlerden kemal-i intizamla ve vakt-i münasipte ve lâyık bir tarzda kemal-i hikmetle ellerine veriliyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bu kankah kondisi papa tersebut, kebutuhan yang terdapat pada makh- luk, serta bentuk pemberian karunia yang tak terlihat itu menunjuk- kan keberadaan Tuhan Pemelihara Yang Mahabijak dan Pengatur Yang Maha Pengasih dan Mahaindah?!
İşte bu iftikar ve ihtiyac-ı mahlukat ve bu tarzda imdat ve iane-i gaybiye, acaba güneş gibi bir Mürebbi-i Hakîm-i Zülcelal’i, bir Müdebbir-i Rahîm-i Zülcemal’i göstermiyor mu?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="SEKİZİNCİ_LEM’A"></span>
=== SEKİZİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kedelapan===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana penanaman sebuah benih di ladang menunjuk- kan bahwa ladang tersebut berada dalam kendali Sang Pemilik benih, serta bahwa benih itu juga berada di bawah kendali-Nya, maka ke- seluruhan unsur pada ladang dan pada bagian-bagiannya di samping merupakan satu kesatuan yang menjadi tempat penyebaran tumbu- han dan hewan—di mana hal itu mencerminkan buah rahmat ilahi, mukjizat qudrah-Nya, dan kalimat hikmah-Nya—dalam bentuk yang serupa, mirip, dan menempati setiap sisi, semua itu menunjukkan se- cara sangat jelas bahwa keuniversalan dan penyebaran tersebut berada di bawah kendali Tuhan Pemelihara yang esa. Sehingga setiap bunga, buah, dan hewan adalah tanda kekuasaan, serta stempel dan tulisan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka di manapun ia berada dengan lisan hal ia berucap, “Jika aku merupakan tanda-Nya, maka tanah ini me- rupakan ciptaan-Nya. Jika aku merupakan stempel-Nya, maka tempat ini adalah tulisan-Nya. Jika aku merupakan tanda-Nya, maka wilayah ini adalah kreasi-Nya.”
Nasıl ki bir tarlada ekilen bir nevi tohum delâlet eder ki o tarla herhalde tohum sahibinin taht-ı tasarrufunda olduğunu, hem o tohumu dahi tarla mutasarrıfının taht-ı tasarrufunda olduğunu gösterir. Öyle de şu anâsır denilen mezraa-i masnuat, vâhidiyet ve besatet ile beraber, külliyet ve ihataları ve şu mahlukat denilen semerat-ı rahmet ve mu’cizat-ı kudret ve kelâmat-ı hikmet olan nebatat ve hayvanat, mümaselet ve müşabehetleriyle beraber çok yerlerde intişarı, her tarafta bulunup tavattunları; tek bir Sâni’-i Mu’ciz-nüma’nın taht-ı tasarrufunda olduklarını öyle bir tarzda gösteriyor ki güya her bir çiçek, her bir semere, her bir hayvan, o Sâni’in birer sikkesidir, birer hâtemidir, birer turrasıdır. Her nerede bulunsa lisan-ı haliyle her birisi der ki “Ben kimin sikkesiyim, bu yer dahi onun masnuudur. Ben kimin hâtemiyim, bu mekân dahi onun mektubudur. Ben kimin turrasıyım, bu vatanım dahi onun mensucudur.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, rububiyah atau pemeliharaan terhadap makhluk yang paling kecil sekalipun merupakan urusan Dzat yang menggenggam kendali semua unsur. Perhatian terhadap hewan yang paling kecil sekalipun adalah urusan Dzat yang pemeliharaan-Nya meliputi semua hewan, tumbuhan dan makhluk.Hakikat ini sangat jelas bagi mereka yang penglihatannya tidak buta.
Demek, en edna bir mahluka rububiyet; bütün anâsırı kabza-i tasarrufunda tutana mahsustur ve en basit bir hayvanı tedbir ve tedvir etmek; bütün hayvanatı, nebatatı, masnuatı kabza-i rububiyetinde terbiye edene has olduğunu kör olmayan görür.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, seluruh makhluk mengucapkan hal yang sama, “Dzat yang menguasai seluruh spesiesku merupakan Pemilikku. Jika tidak, berarti bukan Pemilikku.” Setiap spesies berucap dengan lisan penyebarannya bersama dengan seluruh spesies lain. Demikian pula dengan bumi. Lewat lisan keterkaitannya dengan seluruh planet dan matahari ser- ta lewat kerjasamanya dengan langit ia berucap, “Dzat yang mengua- sai seluruh alam adalah Dzat Pemilikku. Jika tidak, berarti Dia bukan pemilikku.”
Evet her bir fert, sair efrada mümaselet ve misliyet lisanı ile der: “Kim bütün nevime mâlik ise bana mâlik olabilir, yoksa yok.” Her nevi, sair nevilerle beraber yeryüzünde intişarı lisanıyla der: “Kim bütün sath-ı arza mâlik ise bana mâlik olabilir; yoksa yok.” Arz, sair seyyarat ile bir güneşe irtibatı ve semavat ile tesanüdü lisanıyla der: “Kim bütün kâinata mâlik ise bana mâlik o olabilir, yoksa yok.”
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika ada yang berkata kepada buah apel yang memiliki perasaan, “Engkau adalah ciptaanku,” tentu ia akan menjawabnya dengan lisan hal, “Jika engkau mampu menyusun seluruh apel yang terdapat di muka bumi, apalagi jika engkau mengendalikan seluruh tanaman buah seperti kami yang terdapat di atas bumi, terlebih jika engkau bisa mengendalikan seluruh hadiah Tuhan yang terdapat padanya yang be- rasal dari khazanah rahmat-Nya. Jika benar demikian, engkau boleh mengaku sebagai Tuhan Penciptaku.”Dengan jawaban di atas, apel itu menampar mulut orang bodoh tersebut dengan tamparan yang keras.
Evet, faraza zîşuur bir elmaya biri dese: “Sen benim sanatımsın.O elma lisanhal ile ona “Sus!” diyecek. “Eğer bütün yeryüzünde bütün elmaların teşkiline muktedir olabilirsen belki yeryüzünde münteşir bütün hemcinsimiz olan bütün meyvedarlara, belki bütün bahar sefinesiyle hazine-i rahmetten gelen bütün hedâyâ-yı Rahmaniyeye mutasarrıf olabilirsen bana rububiyet dava et.” O tek elma böyle diyecek ve o ahmağın ağzına bir tokat vuracak.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="DOKUZUNCU_LEM’A"></span>
=== DOKUZUNCU LEM’A ===
===Kilau Kesembilan===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kami telah menjelaskan berbagai bukti dan stempel yang ter- dapat pada satu bagian dan sesuatu bersifat parsial, pada keseluruhan dan sesuatu yang bersifat universal, pada alam keseluruhan, pada ke- hidupan, pada makhluk hidup dan pada proses pemberian kehidupan.
Cüzde cüz’îde, küllde küllîde, küll-i âlemde, hayatta, zîhayatta, ihyada olan sikkelerden, hâtemlerden, turralardan bazılarına işaret ettik. Şimdi, nevilerde hesapsız sikkelerden bir sikkeye işaret edeceğiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di sini kami ingin menjelaskan sebuah bukti dari sekian bukti yang jumlahnya tak terhingga yang terdapat pada spesies. Beban dan biaya sekian banyak buah dari sebuah pohon demikian mudah dan ringan sehingga sama seperti beban dan biaya satu buah yang tumbuh lewat banyak tangan. Pasalnya, sebuah pohon berbuah dikendalikan oleh satu sentral, satu pemeliharaan, dan satu hukum (sistem). Artinya, banyaknya sentral membuat setiap buah dari segi kuantitas mem- butuhkan sekian biaya, beban, dan perangkat sesuai kebutuhan sebuah pohon. Demikian pula dari segi kualitas. Ia sama seperti penyiapan perlengkapan untuk seorang tentara dan berbagai perangkat militer- nya. Dibutuhkan sekian pabrik sebanyak yang dibutuhkan oleh jum- lah pasukan.
Evet, nasıl ki meyvedar bir ağacın hesapsız semereleri, bir terbiye-i vâhide, bir kanun-u vahdetle, bir tek merkezden idare edildiklerinden külfet ve meşakkat ve masraf, o kadar suhulet peyda eder ki kesretle terbiye edilen tek bir semereye müsavi olurlar. Demek, kesret ve taaddüd-ü merkez, her semere için kemiyetçe bütün ağaç kadar külfet ve masraf ve cihazat ister. Fark yalnız keyfiyetçedir. Nasıl ki bir tek nefere lâzım teçhizat-ı askeriyeyi yapmak için orduya lâzım bütün fabrikalar kadar fabrikalar lâzımdır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jadi, apabila satu pekerjaan berpindah dari satu tangan ke banyak tangan, maka dari sisi kuantitas bebannya menjadi bertambah sebanyak jumlah anggota. Begitulah jejak kemudahan yang terlihat pada spesies, sebenarnya bersumber dari kemudahan yang terdapat pada keesaan dan tauhid.
Demek iş, vahdetten kesrete geçse efrad adedince –kemiyet cihetiyle– külfet ziyadeleşir. İşte, her nevide bilmüşahede görünen suhulet-i fevkalâde, elbette vahdetten, tevhidden gelen bir yüsr ve suhuletin eseridir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulan: Sebagaimana kemiripan dan keselarasan organ uta- ma pada satu jenis dan satu spesies membuktikan bahwa spesies dan entitas tersebut merupakan makhluk Tuhan Pencipta Yang Mahaesa, demikian pula kemudahan yang terlihat dan tidak adanya kesulitan menunjukkan secara jelas bahwa semuanya merupakan jejak Sang Pen- cipta Yang Mahaesa. Sebab, keberadaan satu pena dan stempel meng- haruskan hal itu. Jika tidak, maka kesulitan yang sampai pada tingkat mustahil tersebut menggiring spesies tadi kepada kondisi tiada.
'''Elhasıl,''' bir cinsin bütün envaı, bir nev’in bütün efradı aza-yı esasîde muvafakat ve müşabehetleri nasıl ispat ederler ki tek bir Sâni’in masnularıdır. Çünkü vahdet-i kalem ve ittihad-ı sikke öyle ister. Öyle de bu meşhud suhulet-i mutlaka ve külfetsizlik, vücub derecesinde icab eder ki bir Sâni’-i Vâhid’in eserleri olsun. Yoksa imtina derecesine çıkan bir suubet, o cinsi in’idama ve o nev’i ademe götürecekti.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dari sini dapat dikatakan bahwa apabila penciptaan dinisbatkan kepada Allah , maka penciptaan segala sesuatu menjadi mudah se- perti mencipta satu entitas. Namun jika disandarkan atau dinisbatkan kepada makhluk, maka penciptaan setiap sesuatu menjadi sulit sesulit menciptakan semua entitas. Jika demikian kondisinya, maka kema- jemukan yang terlihat di alam serta keberlimapahan yang tampak di depan mata memperlihatkan tanda keesaan-Nya laksana matahari. Jika buah-buahan yang banyak yang kita ambil bukan milik Dzat Yang Esa, tentu kita tidak akan dapat memakan sebuah delima sekalipun meski kita mengeluarkan seluruh harta dunia sebagai bayaran atas proses pembuatannya.
'''Velhasıl:''' Cenab-ı Hakk’a isnad edilse bütün eşya, bir tek şey gibi bir suhulet peyda eder. Eğer esbaba isnad edilse her bir şey, bütün eşya kadar suubet peyda eder. Madem öyledir; kâinatta şu görünen fevkalâde ucuzluk ve şu göz önündeki hadsiz mebzuliyet, sikke-i vahdeti güneş gibi gösterir. Eğer gayet mebzuliyetle elimize geçen şu sanatlı meyveler, Vâhid-i Ehad’in malı olmazsa bütün dünyayı verse idik, bir tek narı yiyemezdik.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="ONUNCU_LEM’A"></span>
=== ONUNCU LEM’A ===
===Kilau Kesepuluh===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebagaimana kehidupan yang memperlihatkan manifestasi keindahan Rabbani merupakan petunjuk ahadiyah-Nya, maka kema- tian yang memperlihatkan manifestasi keagungan ilahi adalah bukti wâhidiyah-Nya.
Tecelli-i cemaliyeyi gösteren hayat; nasıl bir bürhan-ı ehadiyettir, belki bir çeşit tecelli-i vahdettir. Tecelli-i celali izhar eden memat dahi bir bürhan-ı vâhidiyettir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Misalnya, gelembung dan buih yang menghadap ke matahari di mana ia tampak bersinar di atas sungai yang besar, serta sejum- lah unsur yang bening yang tampak berkilau di atas bumi, semua- nya merupakan bukti yang menunjukkan keberadaan matahari. Hal itu terwujud dengan memperlihatkan bayangan matahari padanya serta lewat pantulan cahayanya. Manifestasi matahari yang terus ter- lihat dengan cemerlang meski tetesan air dan kilau tadi lenyap serta kondisinya yang terus bersinar tanpa ada yang kurang pada tetesan air dan materi bening yang datang berikutnya, hal itu menjadi bukti nyata bahwa matahari-matahari kecil itu, cahaya yang terpantul, dan sinar yang kemudian redup yang untuk selanjutnya berganti dengan yang lain merupakan manifestasi dari matahari yang kekal, permanen, tinggi dan satu di mana ia tidak pernah lenyap. Sementara tetesan air yang bersinar itu lewat kemunculan dan kedatangannya menunjukkan keberadaan matahari sekaligus keabadian dan keesaannya.
Evet, mesela وَ لِلّٰهِ ال۟مَثَلُ ال۟اَع۟لٰى nasıl ki güneşe karşı parlayan ve akan büyük bir ırmağın kabarcıkları ve zemin yüzünün mütelemmi’ şeffafatı, güneşin aksini ve ışığını göstermek suretiyle güneşe şehadet ettikleri gibi o kataratın ve şeffafatın gurûbuyla, gitmeleriyle beraber arkalarından yeni gelen katarat taifeleri ve şeffafat kabileleri üstünde yine güneşin cilveleri haşmetle devamı ve ışığının tecellisi ve noksansız istimrarı kat’iyen şehadet eder ki: Sönüp yanan, değişip tazelenen, gelip parlayan misalî güneşçikler ve ışıklar ve nurlar; bir bâki, daimî, âlî, tecellisi zevalsiz bir tek güneşin cilveleridir. Demek, o parlayan kataratlar, zuhuruyla ve gelmeleriyle güneşin vücudunu gösterdikleri gibi; gurûblarıyla, zevalleriyle, güneşin bekasını ve devamını ve birliğini gösteriyorlar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Berdasarkan perumpamaan di atas kita mengetahui bahwa se- luruh entitas yang beredar di mana keberadaan dan kehidupannya menjadi saksi atas keberadaan dan keesaan Sang Pencipta, maka de- ngan kondisinya yang lenyap dan menghilang ia juga menjadi saksi atas wujud, keazalian, keabadian dan keesaan-Nya.
Aynen öyle de şu mevcudat-ı seyyale, vücudlarıyla ve hayatlarıyla Vâcibü’l-vücud’un vücub-u vücuduna ve ehadiyetine şehadet ettikleri gibi; zevalleriyle, ölümleriyle o Vâcibü’l-vücud’un ezeliyetine, sermediyetine ve ehadiyetine şehadet ederler.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, makhluk hidup yang indah yang terus terbaharui seiring de- ngan kondisi terbit dan terbenam, pergantian malam dan siang, pe- rubahan musim dingin dan musim panas, serta perjalanan masa di samping menunjukkan keberadaan Dzat Mahaindah Yang Kekal abadi, serta kondisi-Nya yang permanen dan esa, maka kematian dan keper- gian entitas lewat sejumlah sebab lahiriah menjelaskan ketidakber- dayaan sebab-sebab tersebut di mana ia hanya sekadar tirai. Kondisi ini menegaskan kepada kita bahwa proses penciptaan dan kreasi, serta ukiran dan manifestasi yang ada merupakan ciptaan dan makhluk Tu- han Sang Pencipta di mana seluruh nama-Nya bersifat baik dan suci. Bahkan ia merupakan tulisan-Nya yang terus berubah, cermin-Nya yang terus bergerak, tanda kekuasaan-Nya yang terus bergilir, serta stempel-Nya yang terus berganti dengan penuh hikmah.
Evet gece gündüz, kış ve yaz, asırlar ve devirlerin değişmesiyle gurûb ve ufûl içinde teceddüd eden ve tazelenen masnuat-ı cemile, mevcudat-ı latîfe, elbette bir âlî ve sermedî ve daimü’t-tecelli bir cemal sahibinin vücud ve beka ve vahdetini gösterdikleri gibi; o masnuat, esbab-ı zâhiriye-i süfliyeleriyle beraber zeval bulup ölmeleri, o esbabın hiçliğini ve bir perde olduğunu gösteriyorlar. Şu hal kat’iyen ispat eder ki şu sanatlar, şu nakışlar, şu cilveler; bütün esması kudsiye ve cemile olan bir Zat-ı Cemil-i Zülcelal’in tazelenen sanatlarıdır, tahavvül eden nakışlarıdır, taharrük eden âyineleridir, birbiri arkasından gelen sikkeleridir, hikmetle değişen hâtemleridir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulan: kitab alam yang besar ini di samping tanda-tan- da penciptaan-Nya menunjukkan keberadaan dan keesaan Allah, juga menjadi bukti atas seluruh sifat sempurna, indah, dan agung milik-Nya. Selain itu, ia menegaskan kesempurnaan dzat-Nya Yang Mahaagung yang bersih dari segala kekurangan dan jauh dari cacat. Pasalnya, kesempurnaan yang terlihat pada jejak tertentu menunjuk- kan kesempurnaan perbuatan yang menjadi sumbernya. Selanjutnya kesempurnaan perbuatan ini menunjukkan kesempurnaan nama. Lalu kesempurnaan nama menunjukkan kesempurnaan sifat. Kemu- dian kesempurnaan sifat menunjukkan kesempurnaan potensi-Nya. Kesempurnaan potensi-Nya tentu saja menunjukkan kesempurnaan Dzat.
'''Elhasıl''', şu kitab-ı kebir-i kâinat, nasıl ki vücud ve vahdete dair âyât-ı tekviniyeyi bize ders veriyor. Öyle de o Zat-ı Zülcelal’in bütün evsaf-ı kemaliye ve cemaliye ve celaliyesine de şehadet eder. Ve kusursuz ve noksansız kemal-i zatîsini ispat ederler. Çünkü bedihîdir ki bir eserde kemal, o eserin menşe ve mebdei olan fiilin kemaline delâlet eder. Fiilin kemali ise ismin kemaline ve ismin kemali, sıfatın kemaline ve sıfatın kemali, şe’n-i zatînin kemaline ve şe’nin kemali, o zat-ı zîşuunun kemaline, hadsen ve zarureten ve bedaheten delâlet eder.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Misalnya: berbagai tulisan yang rapi dan hiasan yang indah dari sebuah istana yang sangat menakjubkan menunjukkan bahwa di balik kesempurnaan karya sempurna itu terdapat arsitek yang mahir dan ahli. Lewat nama-namanya, kesempurnaan karya itu menuturkan kedudu- kan arsitek tadi. Kesempurnaan nama dan kedudukannya menjelaskan kesempurnaan sifat yang tak terhingga dari si pembuatnya dilihat dari sisi kreasinya. Kesempurnaan sifat dan keindahan kreasinya menjadi saksi atas kesempurnaan potensi si pembuatnya. Lalu kesempurnaan urusan dan potensinya menunjukkan kesempurnaan esensi dzat sang pembuat tadi.
Mesela, nasıl ki kusursuz bir kasrın mükemmel olan nukuş ve tezyinatı, arkalarında bir usta ef’alinin mükemmeliyetini gösterir. O ef’alin mükemmeliyeti, o fâil ustanın rütbelerini gösteren unvanları ve isimlerinin mükemmeliyetini gösterir. Ve o esma ve unvanlarının mükemmeliyeti, o ustanın sanatına dair sıfatlarının mükemmeliyetini gösterir. Ve o sanat ve sıfatlarının mükemmeliyeti, o sanat sahibinin şuun-u zatiye denilen kabiliyet ve istidad-ı zatiyesinin mükemmeliyetini gösterir. Ve o şuun ve kabiliyet-i zatiyenin mükemmeliyeti, o ustanın mahiyet-i zatiyesinin mükemmeliyetini gösterdiği misillü…
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikianlah keadaan dari sebuah kreasi menakjubkan yang bersih dari cacat yang terdapat pada jejak yang terlihat di alam dan di entitas yang tertata rapi di jagat raya di mana ayat berikut ini menga- rahkan perhatian padanya:“Adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang?” (QS. al- Mulk [67]: 3).Ayat di atas secara nyata menunjukkan kesempurnaan perbuatan Tuhan Yang Mahakuasa. Kesempurnaan perbuatan itu menunjukkan kesempurnaan nama Pelakunya Yang Mahaagung. Kesempurnaan tersebut menunjukkan dan membuktikan kesempurnaan sifat Dzat Pemilik keindahan yang diberi nama dengannya. Kesempurnaan sifat menunjukkan kesempurnaan Dzat yang diberi sifat tadi. Kesempur- naan potensi-Nya menunjukkan secara haqqul yaqin akan kesempur- naan Dzat Yang Mahasuci, Pemilik sejumlah sifat, di mana berbagai kesempurnaan yang terlihat di alam tidak lain hanya sekadar bayangan lemah jika dibandingkan dengan tanda-tanda kesempurnaan-Nya, simbol keagungan-Nya, dan petunjuk keindahan-Nya.
Aynen öyle de şu kusursuz, futursuz هَل۟ تَرٰى مِن۟ فُطُورٍ sırrına mazhar olan şu âsâr-ı meşhude-i âlem, şu mevcudat-ı muntazama-i kâinatta olan sanat ise bilmüşahede bir müessir-i zi’l-iktidarın kemal-i ef’aline delâlet eder. O kemal-i ef’al ise bilbedahe o fâil-i zülcelalin kemal-i esmasına delâlet eder. O kemal-i esma ise bizzarure o esmanın müsemma-i zülcemalinin kemal-i sıfâtına delâlet ve şehadet eder. O kemal-i sıfât ise bi’l-yakîn o mevsuf-u zülkemalin kemal-i şuununa delâlet ve şehadet eder. O kemal-i şuun ise bihakkalyakîn o zîşuunun kemal-i zatına öyle delâlet eder ki bütün kâinatta görünen bütün enva-ı kemalât, onun kemaline nisbeten sönük bir zıll-i zayıf suretinde bir Zat-ı Zülkemal’in âyât-ı kemali ve rumuz-u celali ve işarat-ı cemali olduğunu gösterir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="GÜNEŞLER_KUVVETİNDE_ON_BİRİNCİ_LEM’A"></span>
=== GÜNEŞLER KUVVETİNDE ON BİRİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kesebelas===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dalam “Kalimat Kesembilan Belas” telah dijelaskan bahwa tanda kekuasaan terbesar yang terdapat di kitab alam yang besar ini, nama teragung yang terdapat dalam al-Qur’an yang agung, sekaligus benih pohon alam, buahnya yang paling bersinar, mentari istana jagat raya, bulan purnama yang menyinari dunia Islam, yang menjadi petunjuk atas kekuasaan rububiyah Allah, serta penyingkap misteri alam yang bijak adalah nabi Muhammad x. Beliaulah yang mengumpulkan seluruh nabi di bawah sayap risalah, serta melindungi dunia Islam di bawah sayap Islam. Dengan keduanya beliau terbang di berbagai ting- katan hakikat dengan memimpin rombongan nabi dan rasul, seluruh wali dan kaum shiddiqin, serta seluruh ahli hakikat seraya menjelaskan keesaan-Nya secara sangat jelas lewat kekuatan yang diberikan pada- nya. Beliau membuka jalan lurus menuju arasy ahadiyah-Nya dengan menunjukkan jalan iman kepada Allah serta menegaskan keesaan- Nya. Karena itu, tidak ada celah bagi ilusi dan keraguan untuk menu- tup atau menghijab jalan lurus di atas.
On Dokuzuncu Söz’de tarif edilen ve kitab-ı kebirin âyet-i kübrası ve o Kur’an-ı kebirdeki ism-i a’zamı ve o şecere-i kâinatın çekirdeği ve en münevver meyvesi ve o saray-ı âlemin güneşi ve âlem-i İslâm’ın bedr-i münevveri ve rububiyet-i İlahiyenin dellâl-ı saltanatı ve tılsım-ı kâinatın keşşaf-ı zîhikmeti olan Seyyidimiz Muhammedü’l-Emin aleyhissalâtü vesselâm, bütün enbiyayı sayesi altına alan risalet cenahı ve bütün âlem-i İslâm’ı himayesine alan İslâmiyet cenahlarıyla hakikatin tabakatında uçan ve bütün enbiya ve mürselîni, bütün evliya ve sıddıkîni ve bütün asfiya ve muhakkikîni arkasına alıp bütün kuvvetiyle vahdaniyeti gösterip arş-ı ehadiyete yol açıp gösterdiği iman-ı billah ve ispat ettiği vahdaniyet-i İlahiyeyi hiç vehim ve şüphenin haddi var mı ki kapatabilsin ve perde olabilsin?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena pada “Kalimat Kesembilan Belas” dan “Surat Kesembi- lan Belas” kami telah menjelaskan secara global bukti yang kuat itu di mana ia laksana air pembangkit kehidupan lewat empat belas per- cikan dan sembilan belas petunjuk disertai penjelasan tentang ber- bagai mukjizat Nabi x, maka petunjuk di atas kami rasa sudah cukup. Selanjutnya bagian ini kami tutup dengan salawat dan salam atas bukti keesaan Tuhan yang sangat jelas (Nabi x) di mana salawat dan salam itu menunjukkan sejumlah pilar yang menegaskan legitimasinya dan menjadi saksi atas kejujurannya.
Madem On Dokuzuncu Söz’de ve On Dokuzuncu Mektup’ta o bürhan-ı kātı’ın âbü’l-hayat-ı marifetinden on dört reşha ve on dokuz işarat ile o zat-ı mu’ciz-nümanın enva-ı mu’cizatıyla beraber, icmalen bir derece tarif ve beyan etmişiz. Şurada şu işaret ile iktifa edip o vahdaniyetin bürhan-ı kātı’ını tezkiye eden ve sıdkına şehadet eden esasata işaret suretinde bir salavat-ı şerife ile hatmederiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, limpahkan salawat atas sosok yang menunjukkan ken- iscayaan wujud dan keesaan-Mu; sosok yang menjadi saksi atas keagu- ngan, keindahan, dan kesempurnaan-Mu; yaitu saksi jujur yang dapat dipercaya, serta bukti bertutur yang tak diragukan; junjungan para nabi dan rasul; pembawa rahasia kesepakatan, pembenaran, dan mukjizat mereka; pemimpin para wali dan kaum shiddiqin yang mencakup ra- hasia kesepakatan, hakikat, dan kemuliaan mereka; pemilik sejumlah mukjizat cemerlang dan luar biasa yang jelas dan menjadi bukti yang membenarkannya; pemilik sejumlah sifat mulia dalam dirinya, akhlak terpuji dalam tugasnya, tabiat istimewa dalam syariatnya yang sempur- na dan bersih dari perbedaan; penerima wahyu ilahi lewat kesepakatan Dzat yang menurunkan, apa yang diturunkan, dan sosok yang padanya diturunkan; penjelajah alam gaib dan malakut; sosok yang menyaksikan alam ruh dan menyertai malaikat; simbol kesempurnaan entitas, baik secara pribadi, spesies, maupun jenisnya; buah pohon penciptaan yang paling bersinar, lentera kebenaran dan bukti hakikat; perwujudan kasih sayang dan cinta; penyingkap misteri alam; penunjuk jalan menu- ju kekuasaan rububiyah; sosok yang dengan ketinggian maknawinya menunjukkan bahwa ia adalah pusat perhatian Tuhan Pencipta alam dalam menciptakan seluruh entitas; pemilik syariat yang lewat keluasan dan kekuatan hukumnya menunjukkan bahwa syariat tersebut merupa- kan sistem milik Penata alam dan bersumber dari Pencipta makhluk.Ya, Dzat yang menata alam dengan sangat rapi dan sempurna ini adalah Penata agama lewat tatanan yang paling indah dan bagus. Beliau adalah junjungan kami sebagai umat manusia dan pembimbing kami selaku kaum mukmin, yaitu Muhammad ibn Abdullah ibn Abdul Muttalib. Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau sepanjang keberadaan langit dan bumi. Saksi jujur yang dapat dipercaya itu bersaksi di hadapan seluruh makhluk seraya menyeru dan menga- jarkan seluruh generasi manusia sepanjang zaman lewat seluruh kekua- tannya, totalitasnya, puncak keyakinannya, kekuatan ketenangannya, serta dengan kesempurnaan imannya, dengan ucapan:“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata; tanpa ada sekutu bagi-Nya.”
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مَن۟ دَلَّ عَلٰى وُجُوبِ وُجُودِكَ وَ وَح۟دَانِيَّتِكَ وَ شَهِدَ عَلٰى جَلَالِكَ وَ جَمَالِكَ وَ كَمَالِكَ الشَّاهِدُ الصَّادِقُ ال۟مُصَدَّقُ وَ ال۟بُر۟هَانُ النَّاطِقُ ال۟مُحَقَّقُ سَيِّدُ ال۟اَن۟بِيَاءِ وَ ال۟مُر۟سَلٖينَ اَل۟حَامِلُ سِرَّ اِج۟مَاعِهِم۟ وَ تَص۟دٖيقِهِم۟ وَ مُع۟جِزَاتِهِم۟ وَ اِمَامُ ال۟اَو۟لِيَاءِ وَ الصِّدّٖيقٖينَ اَل۟حَاوٖى سِرَّ اِتِّفَاقِهِم۟ وَ تَح۟قٖيقِهِم۟ وَ كَرَامَاتِهِم۟ ذُو ال۟مُع۟جِزَاتِ ال۟بَاهِرَةِ وَ ال۟خَوَارِقِ الظَّاهِرَةِ وَ الدَّلَائِلِ ال۟قَاطِعَةِ ال۟مُحَقَّقَةِ ال۟مُصَدَّقَةِ لَهُ ذُو ال۟خِصَالِ ال۟غَالِيَةِ فٖى ذَاتِهٖ وَ ال۟اَخ۟لَاقِال۟عَالِيَةِ فٖى وَظٖيفَتِهٖ
وَ السَّجَايَا السَّامِيَةِ فٖى شَرٖيعَتِهِ اَل۟مُكَمَّلَةِ ال۟مُنَزَّهَةِ لَهُ عَنِ ال۟خِلَافِ مَه۟بِطُ ال۟وَح۟ىِ الرَّبَّانِىِّ بِاِج۟مَاعِ ال۟مُن۟زِلِ وَ ال۟مُن۟زَلِ وَ ال۟مُن۟زَلِ عَلَي۟هِ سَيَّارُ عَالَمِ ال۟غَي۟بِ وَ ال۟مَلَكُوتِ مُشَاهِدُ ال۟اَر۟وَاحِ وَ مُصَاحِبُ ال۟مَلٰئِكَةِ اَن۟مُوذَجُ كَمَالِ ال۟كَائِنَاتِ شَخ۟صًا وَ نَو۟عًا وَ جِن۟سًا ( اَن۟وَرُ ثَمَرَاتِ شَجَرَةِ ال۟خِل۟قَةِ ) سِرَاجُ ال۟حَقِّ بُر۟هَانُ ال۟حَقٖيقَةِ تِم۟ثَالُ الرَّح۟مَةِ مِثَالُ ال۟مَحَبَّةِ كَشَّافُ طِل۟سِمِ ال۟كَائِنَاتِ دَلَّالُ سَل۟طَنَةِ الرُّبُوبِيَّةِ ال۟مُر۟مِزُ بِعُل۟وِيَّةِ شَخ۟صِيَّتِهِ ال۟مَع۟نَوِيَّةِ اِلٰى اَنَّهُ نُص۟بُ عَي۟نِ فَاطِرِ ال۟عَالَمِ فٖى خَل۟قِ ال۟كَائِنَاتِ ذُو الشَّرٖيعَةِ الَّتٖى هِىَ بِوُس۟عَةِ دَسَاتٖيرِهَا
وَ قُوَّتِهَا تُشٖيرُ اِلٰى اَنَّهَا نِظَامُ نَاظِمِ ال۟كَو۟نِ وَ وَض۟عُ خَالِقِ ال۟كَائِنَاتِ نَعَم۟ اِنَّ نَاظِمَ ال۟كَائِنَاتِ بِهٰذَا النِّظَامِ ال۟اَتَمِّ ال۟اَك۟مَلِ هُوَ نَاظِمُ هٰذَا الدّٖينِ بِهٰذَا النِّظَامِ ال۟اَح۟سَنِ ال۟اَج۟مَلِ سَيِّدُنَا نَح۟نُ مَعَاشِرَ بَنٖى اٰدَمَ وَ مُه۟دٖينَا اِلَى ال۟اٖيمَانِ نَح۟نُ مَعَاشِرَ ال۟مُؤ۟مِنٖينَ مُحَمَّدٍ ب۟نِ عَب۟دِ اللّٰهِ ب۟نِ عَب۟دِ ال۟مُطَّلِبِ عَلَي۟هِ اَف۟ضَلُ الصَّلَوَاتِ وَ اَتَمُّ التَّس۟لٖيمَاتِ مَا دَامَتِ ال۟اَر۟ضُ وَ السَّمٰوَاتُ فَاِنَّ ذٰلِكَ الشَّاهِدَ الصَّادِقَ ال۟مُصَدَّقَ يَش۟هَدُ عَلٰى رُؤُسِ ال۟اَش۟هَادِ مُنَادِيًا وَ مُعَلِّمًا لِاَج۟يَالِ ال۟بَشَرِ خَل۟فَ ال۟اَع۟صَارِ وَ ال۟اَق۟طَارِ نِدَاءً عُل۟وِيًّا بِجَمٖيعِ قُوَّتِهٖ وَ بِغَايَةِ جِدِّيَّتِهٖ وَ بِنِهَايَةِ وُثُوقِهٖ وَ بِقُوَّةِ اِط۟مِئ۟نَانِهٖ وَ بِكَمَالِ اٖيمَانِهٖ
بِاَش۟هَدُ اَن۟ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَح۟دَهُ لَا شَرٖيكَ لَهُ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="GÜNEŞLER_KUVVETİNDE_ON_İKİNCİ_LEM’A"></span>
=== GÜNEŞLER KUVVETİNDE ON İKİNCİ LEM’A ===
===Kilau Kedua Belas===
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kilau kedua belas dari “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini merupakan lautan hakikat. Ia adalah lautan yang sangat luas di mana kalimat-kali- mat sebelumnya merupakan dua puluh dua tetes darinya. Ia merupa- kan sumber cahaya yang sangat luas di mana kedua puluh dua kalimat itu tidak lain merupakan dua puluh dua kilau dari mentari tersebut.Ya, setiap kalimat dari kedua puluh dua kalimat sebelumnya merupakan sebuah kilau dari bintang satu ayat yang demikian terang di langit al-Qur’an. Ia tidak lain merupakan satu tetes dari sungai ayat yang mengalir di lautan al-Furqan al-Karim. Ia juga merupakan mutiara dari kotak permata ayat kitabullah yang merupakan perbendaharaan agung.
Şu Yirmi İkinci Söz’ün On İkinci Lem’a’sı, öyle bir bahr-i hakaiktir ki bütün yirmi iki Söz ancak onun yirmi iki katresi ve öyle bir menba-ı envardır ki şu yirmi iki Söz, o güneşten ancak yirmi iki lem’asıdır. Evet, o yirmi iki adet Sözlerin her birisi, sema-i Kur’an’da parlayan bir tek necm-i âyetin bir lem’ası ve bahr-i Furkan’dan akan bir âyetin ırmağından tek bir katresi ve bir kenz-i a’zam-ı Kitabullah’ta her biri bir sandukça-i cevahir olan âyetlerin bir tek âyetinin bir tek incisidir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena itu, percikan keempat belas dari “Kalimat Kesembilan Belas” merupakan intisari dari penjelasan kalam ilahi tersebut. Yaitu kalam Allah yang turun dari nama-Nya yang paling agung, dari arasy yang agung, dari manifestasi rububiyah-Nya yang paling besar, da- lam sebuah keluasan dan ketinggian mutlak, yang mengaitkan antara azali dan abadi, bumi dan arasy, di mana dengan kekuatan penuhnya ia mengucap dan mendendangkan kebenaran ayat-Nya, “lâ ilâha illa huwa” di mana hal itu disaksikan oleh seluruh alam.Ya, seluruh alam secara bersama-sama mengucap lâ ilâha illâ huwa (tiada Tuhan selain Dia).
İşte On Dokuzuncu Söz’ün On Dördüncü Reşha’sında bir nebze tarif edilen o Kelâmullah; ism-i a’zamdan, arş-ı a’zamdan, rububiyetin tecelli-i a’zamından nüzul edip ezeli ebede rabtedecek, ferşi arşa bağlayacak bir vüs’at ve ulviyet içinde bütün kuvvetiyle ve âyâtının bütün kat’iyetiyle mükerreren لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ der, bütün kâinatı işhad eder ve şehadet ettirir. Evet لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ بَرَابَر۟ مٖيزَنَد۟ عَالَم۟
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau melihat al-Qur’an al-karim dengan penglihatan kalbu yang sehat, engkau pasti akan melihat bahwa enam sisinya de- mikian cemerlang dan bersinar di mana tidak mungkin wilayahnya yang suci dimasuki oleh kegelapan, kesesatan, keraguan, dan tipu daya apapun. Padanya terdapat tanda kemukjizatan. Di bawahnya terdapat bukti dan dalil. Di belakangnya terdapat titik sandaran yang berupa wahyu murni. Di depannya terdapat kebahagiaan dunia akhirat. Di sisi kanannya terdapat pembenaran akal lewat penelaahan. Di sisi ki- rinya terdapat penetapan hati nurani lewat penyaksian. Di dalamnya terdapat petunjuk ilahi yang sangat nyata. Di atasnya terdapat cahaya iman. Buahnya berupa keberadaan kalangan saleh, wali, kaum shid- diqin, yang berhias kesempurnaan insani lewat ainul yaqin.Jika engkau menempelkan telingamu di dada lisan gaib dengan penuh perhatian, tentu engkau akan mendengar dari relung yang pa- ling dalam suara gema langit dalam bentuk yang sangat menyejukkan, sungguh-sungguh, mulia, dan disertai argumen. Ia mendendangkan lâ ilâha illâ huwa.
Evet, o Kur’an’a selim bir kalp gözüyle baksan göreceksin ki cihat-ı sittesi öyle parlıyor, öyle şeffaftır ki hiçbir zulmet, hiçbir dalalet, hiçbir şüphe ve rayb, hiçbir hile içine girmeye ve daire-i ismetine duhûle fürce bulamaz. Çünkü üstünde sikke-i i’caz, altında bürhan ve delil, arkasında nokta-i istinadı mahz-ı vahy-i Rabbanî, önünde saadet-i dâreyn, sağında aklı istintak edip tasdikini temin, solunda vicdanı istişhad ederek teslimini tesbit, içi bilbedahe safi hidayet-i Rahmaniye, üstü bilmüşahede hâlis envar-ı imaniye, meyveleri biaynelyakîn kemalât-ı insaniye ile müzeyyen asfiya ve muhakkikîn, evliya ve sıddıkîn olan o lisan-ı gaybın sinesine kulağını yapıştırıp dinlesen; derinden derine, gayet munis ve mukni, nihayet ciddi ve ulvi ve bürhan ile mücehhez bir sadâ-yı semavî işiteceksin ki öyle bir kat’iyetle لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ der ve tekrar eder ki hakkalyakîn derecesinde söylediğini, aynelyakîn gibi bir ilm-i yakîni sana ifade ve ifaza ediyor.
Ia terus mengucapkannya dengan tegas dan pasti disertai limpa- han ilmul yaqin sampai setingkat aynul yaqin lewat ucapannya yang berasal dari haqqul yaqin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Intinya, Rasul x dan al-Qur’an yang penuh hikmah di mana masing-masingnya merupakan cahaya terang memperlihatkan sebuah hakikat bernama tauhid.
'''Elhasıl:''' Her birisi birer güneş olan, Resul-i Ekrem aleyhissalâtü vesselâm ile Furkan-ı Ahkem ki:
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Salah satunya berupa lisan alam nyata. Ia menjelaskan hakikat tersebut dengan jemari Islam dan risalah sekaligus menjelaskannya dengan sangat jelas lewat seluruh kemampuan yang dimiliki melalui seribu mukjizatnya serta dengan pembenaran seluruh nabi dan orang- orang pilihan.
'''Biri;''' âlem-i şehadetin lisanı olarak bin mu’cizat içinde bütün enbiya ve asfiyanın taht-ı tasdiklerinde İslâmiyet ve risalet parmaklarıyla işaret ederek bütün kuvvetiyle gösterdiği bir hakikati…
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sementara yang satunya lagi laksana lisan alam gaib. Ia memper- lihatkan hakikat yang sama serta menunjuk kepadanya lewat jemari kebenaran dan hidayah. Ia menampilkannya secara serius dan orisinal lewat empat puluh sisi kemukjizatan dan pembenaran seluruh tanda kekuasaan yang terdapat di alam. Bukankah hakikat tersebut lebih terang daripada matahari dan lebih jelas daripada siang?!
'''Diğeri;''' âlem-i gaybın lisanı hükmünde, kırk vücuh-u i’caz içinde, kâinatın bütün âyât-ı tekviniyesinin taht-ı tasdiklerinde, hakkaniyet ve hidayet parmaklarıyla işaret edip bütün ciddiyetle gösterdiği aynı hakikati… Acaba o hakikat, güneşten daha bâhir, gündüzden daha zâhir olmaz mı?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai manusia yang hina, membangkang, dan terus berada dalam kesesatan,(*<ref>*Ucapan ini diarahkan kepada orang yang berusaha menghapus dan melenyapkan al-Quran—Penulis.</ref>)bagaimana mungkin engkau bisa melawan men- tari-mentari itu lewat sekilas cahaya yang redup? Bagaimana mungkin engkau merasa tidak membutuhkan mentari tersebut seraya berusaha memadamkannya dengan tiupan mulut? Sungguh celaka akalmu yang membangkang tersebut. Bagaimana mungkin engkau menentang uca- pan lisan gaib (al-Quran) dan lisan nyata (Nabi x) yang terucap atas nama Tuhan semesta alam dan Pemiliknya serta mengingkari ajakan keduanya.Wahai orang malang yang lebih lemah dan lebih hina daripada lalat. Siapakah engkau sehingga mendustakan Sang Pemilik alam Yang Mahaagung dan Pemurah?!
Ey dalalet-âlûd mütemerrid insancık! (Hâşiye<ref>'''Hâşiye:''' Bu hitap, Kur’an’ı kaldırmaya çalışanadır. </ref>) Ateş böceğinden daha sönük kafa fenerinle nasıl şu güneşlere karşı gelebilirsin? Onlardan istiğna edebilirsin? Üflemekle onları söndürmeye çalışırsın? Tuuuh, tuf, senin o münkir aklına! Nasıl o iki lisan-ı gayb ve şehadet, bütün âlemlerin Rabb’i ve şu kâinatın sahibi namına ve onun hesabına söyledikleri sözleri ve davaları inkâr edebilirsin? Ey bîçare ve sinekten daha âciz daha hakir! Sen necisin ki şu kâinatın Sahib-i Zülcelal’ini tekzibe yelteniyorsun?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<span id="HÂTİME"></span>
== HÂTİME ==
==PENUTUP==
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Wahai teman, wahai yang memiliki akal yang bersinar dan kalbu yang terjaga! Jika engkau telah memahami “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini dari awal, ambillah kedua belas kilaunya secara sekaligus, lalu dapat- kan lentera hakikat yang berkekuatan ribuan lampu. Berpeganglah pada ayat-ayat al-Quran yang terbentang dari arasy. Naikilah buraq taufik dan naiklah ke langit hakikat. Naiklah menuju arasy makrifatul- lah.
Ey aklı hüşyar, kalbi müteyakkız arkadaş! Eğer şu Yirmi İkinci Söz’ün başından buraya kadar fehmetmişsen on iki lem’ayı birden elinde tut. Binler elektrik kuvvetinde bir sirac-ı hakikat bularak arş-ı a’zamdan uzatılıp gelen âyât-ı Kur’aniyeye yapış. Burak-ı tevfike bin, semavat-ı hakaikte urûc et, arş-ı marifetullaha çık.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Lalu ucapkan‘Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau semata tanpa ada sekutu bagi-Mu’.Lalu ikrarkan keesaan-Nya di masjid alam yang besar ini di ha- dapan seluruh makhluk dengan berkata:“Tiada Tuhan selain Allah semata tanpa ada sekutu bagi-Nya. Kekuasaan dan pujian adalah milik-Nya. Dia yang meng- hidupkan dan mematikan. Dia Mahahidup tidak per-nah mati. Di tangan-Nya tergenggam kebaikan.Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
اَش۟هَدُ اَن۟ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اَن۟تَ وَح۟دَكَ لَا شَرٖيكَ لَكَ de. Hem لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَح۟دَهُ لَا شَرٖيكَ لَهُ لَهُ ال۟مُل۟كُ وَ لَهُ ال۟حَم۟دُ يُح۟يٖى وَ يُمٖيتُ وَ هُوَ حَىٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ ال۟خَي۟رُ وَ هُوَ عَلٰى كُلِّ شَى۟ءٍ قَدٖيرٌ diyerek bütün mevcudat-ı kâinatın başları üstünde ve mescid-i kebir-i âlemde vahdaniyeti ilan et.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Mahasuci Engkau. Tidak ada yang kami ketahui, kecuali yang Kau ajarkan pada kami. Engkau Maha Mengetahui dan Mahabijaksana.
سُب۟حَانَكَ لَا عِل۟مَ لَنَٓا اِلَّا مَا عَلَّم۟تَنَٓا اِنَّكَ اَن۟تَ ال۟عَلٖيمُ ال۟حَكٖيمُ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
“Ya Tuhan, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau salah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, jangan Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tidak sanggup Kami pikul. Beri kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.Engkaulah penolong Kami. Maka, to- longlah Kami dalam meng-hadapi kaum kafir.” “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada Kami. Karuniakan- lah kepada Kami rahmat dari sisi-Mu; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).” “Ya Tuhan kami, Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya.”
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذ۟نَٓا اِن۟ نَسٖينَٓا اَو۟ اَخ۟طَا۟نَا رَبَّنَا وَلَا تَح۟مِل۟ عَلَي۟نَٓا اِص۟رًا كَمَا حَمَل۟تَهُ عَلَى الَّذٖينَ مِن۟ قَب۟لِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّل۟نَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ وَاع۟فُ عَنَّا وَاغ۟فِر۟لَنَا وَار۟حَم۟نَا اَن۟تَ مَو۟لٰينَا فَان۟صُر۟نَا عَلَى ال۟قَو۟مِ ال۟كَافِرٖينَ ۝ رَبَّنَا لَا تُزِغ۟ قُلُوبَنَا بَع۟دَ اِذ۟ هَدَي۟تَنَاوَهَب۟ لَنَا مِن۟ لَدُن۟كَ رَح۟مَةًاِنَّكَ اَن۟تَ ال۟وَهَّابُ ۝ رَبَّنَٓا اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَو۟مٍ لَا رَي۟بَ فٖيهِ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُخ۟لِفُ ال۟مٖيعَادَ ۝
Allah tidak pernah menyalahi janji.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya Allah, limpahkan salawat kepada sosok yang Kau utus sebagai rahmat bagi semesta alam. Juga kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّم۟ عَلٰى مَن۟ اَر۟سَل۟تَهُ رَح۟مَةً لِل۟عَالَمٖينَ وَ عَلٰى اٰلِهٖ وَ صَح۟بِهٖ اَج۟مَعٖينَ وَار۟حَم۟نَا وَ ار۟حَم۟ اُمَّتَهُ بِرَح۟مَتِكَ يَا اَر۟حَمَ الرَّاحِمٖينَ اٰمٖينَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kasihi kami dan umatnya dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih.Amin.
وَ اٰخِرُ دَع۟وٰيهُم۟ اَنِ ال۟حَم۟دُ لِلّٰهِ رَبِّ ال۟عَالَمٖينَ
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
------
------
<center> [[Yirmi Birinci Söz]] ⇐ | [[Sözler]] | ⇒ [[Yirmi Üçüncü Söz]] </center>
<center> [[Yirmi Birinci Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH SATU]] ⇐ | [[Sözler/id|Al-Kalimât]] | ⇒ [[Yirmi Üçüncü Söz/id|KALIMAT KEDUA PULUH TIGA]] </center>
------
------
</div>