İçeriğe atla

Yirmi İkinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Karena itu, percikan keempat belas dari “Kalimat Kesembilan Belas” merupakan intisari dari penjelasan kalam ilahi tersebut. Yaitu kalam Allah yang turun dari nama-Nya yang paling agung, dari arasy yang agung, dari manifestasi rububiyah-Nya yang paling besar, da- lam sebuah keluasan dan ketinggian mutlak, yang mengaitkan antara azali dan abadi, bumi dan arasy, di mana dengan kekuatan penuhnya ia mengucap dan mendendangkan kebenaran ayat-Nya, “lâ il..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kilau kedua belas dari “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini merupakan lautan hakikat. Ia adalah lautan yang sangat luas di mana kalimat-kali- mat sebelumnya merupakan dua puluh dua tetes darinya. Ia merupa- kan sumber cahaya yang sangat luas di mana kedua puluh dua kalimat itu tidak lain merupakan dua puluh dua kilau dari mentari tersebut.Ya, setiap kalimat dari kedua puluh dua kalimat sebelumnya merupakan sebuah kilau dari bintang satu ayat yang demikian t..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Karena itu, percikan keempat belas dari “Kalimat Kesembilan Belas” merupakan intisari dari penjelasan kalam ilahi tersebut. Yaitu kalam Allah yang turun dari nama-Nya yang paling agung, dari arasy yang agung, dari manifestasi rububiyah-Nya yang paling besar, da- lam sebuah keluasan dan ketinggian mutlak, yang mengaitkan antara azali dan abadi, bumi dan arasy, di mana dengan kekuatan penuhnya ia mengucap dan mendendangkan kebenaran ayat-Nya, “lâ il..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
420. satır: 420. satır:
Kilau kedua belas dari “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini merupakan lautan hakikat. Ia adalah lautan yang sangat luas di mana kalimat-kali- mat sebelumnya merupakan dua puluh dua tetes darinya. Ia merupa- kan sumber cahaya yang sangat luas di mana kedua puluh dua kalimat itu tidak lain merupakan dua puluh dua kilau dari mentari tersebut.Ya, setiap kalimat dari kedua puluh dua kalimat sebelumnya merupakan sebuah kilau dari bintang satu ayat yang demikian terang di langit al-Qur’an. Ia tidak lain merupakan satu tetes dari sungai ayat yang mengalir di lautan al-Furqan al-Karim. Ia juga merupakan mutiara dari kotak permata ayat kitabullah yang merupakan perbendaharaan agung.
Kilau kedua belas dari “Kalimat Kedua Puluh Dua” ini merupakan lautan hakikat. Ia adalah lautan yang sangat luas di mana kalimat-kali- mat sebelumnya merupakan dua puluh dua tetes darinya. Ia merupa- kan sumber cahaya yang sangat luas di mana kedua puluh dua kalimat itu tidak lain merupakan dua puluh dua kilau dari mentari tersebut.Ya, setiap kalimat dari kedua puluh dua kalimat sebelumnya merupakan sebuah kilau dari bintang satu ayat yang demikian terang di langit al-Qur’an. Ia tidak lain merupakan satu tetes dari sungai ayat yang mengalir di lautan al-Furqan al-Karim. Ia juga merupakan mutiara dari kotak permata ayat kitabullah yang merupakan perbendaharaan agung.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Karena itu, percikan keempat belas dari “Kalimat Kesembilan Belas” merupakan intisari dari penjelasan kalam ilahi tersebut. Yaitu kalam Allah yang turun dari nama-Nya yang paling agung, dari arasy yang agung, dari manifestasi rububiyah-Nya yang paling besar, da- lam sebuah keluasan dan ketinggian mutlak, yang mengaitkan antara azali dan abadi, bumi dan arasy, di mana dengan kekuatan penuhnya ia mengucap dan mendendangkan kebenaran ayat-Nya, “lâ ilâha illa huwa” di mana hal itu disaksikan oleh seluruh alam.Ya, seluruh alam secara bersama-sama mengucap lâ ilâha illâ huwa (tiada Tuhan selain Dia).
İşte On Dokuzuncu Söz’ün On Dördüncü Reşha’sında bir nebze tarif edilen o Kelâmullah; ism-i a’zamdan, arş-ı a’zamdan, rububiyetin tecelli-i a’zamından nüzul edip ezeli ebede rabtedecek, ferşi arşa bağlayacak bir vüs’at ve ulviyet içinde bütün kuvvetiyle ve âyâtının bütün kat’iyetiyle mükerreren لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ der, bütün kâinatı işhad eder ve şehadet ettirir. Evet لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ بَرَابَر۟ مٖيزَنَد۟ عَالَم۟
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Jika engkau melihat al-Qur’an al-karim dengan penglihatan kalbu yang sehat, engkau pasti akan melihat bahwa enam sisinya de- mikian cemerlang dan bersinar di mana tidak mungkin wilayahnya yang suci dimasuki oleh kegelapan, kesesatan, keraguan, dan tipu daya apapun. Padanya terdapat tanda kemukjizatan. Di bawahnya terdapat bukti dan dalil. Di belakangnya terdapat titik sandaran yang berupa wahyu murni. Di depannya terdapat kebahagiaan dunia akhirat. Di sisi kanannya terdapat pembenaran akal lewat penelaahan. Di sisi ki- rinya terdapat penetapan hati nurani lewat penyaksian. Di dalamnya terdapat petunjuk ilahi yang sangat nyata. Di atasnya terdapat cahaya iman. Buahnya berupa keberadaan kalangan saleh, wali, kaum shid- diqin, yang berhias kesempurnaan insani lewat ainul yaqin.Jika engkau menempelkan telingamu di dada lisan gaib dengan penuh perhatian, tentu engkau akan mendengar dari relung yang pa- ling dalam suara gema langit dalam bentuk yang sangat menyejukkan, sungguh-sungguh, mulia, dan disertai argumen. Ia mendendangkan lâ ilâha illâ huwa.
Evet, o Kur’an’a selim bir kalp gözüyle baksan göreceksin ki cihat-ı sittesi öyle parlıyor, öyle şeffaftır ki hiçbir zulmet, hiçbir dalalet, hiçbir şüphe ve rayb, hiçbir hile içine girmeye ve daire-i ismetine duhûle fürce bulamaz. Çünkü üstünde sikke-i i’caz, altında bürhan ve delil, arkasında nokta-i istinadı mahz-ı vahy-i Rabbanî, önünde saadet-i dâreyn, sağında aklı istintak edip tasdikini temin, solunda vicdanı istişhad ederek teslimini tesbit, içi bilbedahe safi hidayet-i Rahmaniye, üstü bilmüşahede hâlis envar-ı imaniye, meyveleri biaynelyakîn kemalât-ı insaniye ile müzeyyen asfiya ve muhakkikîn, evliya ve sıddıkîn olan o lisan-ı gaybın sinesine kulağını yapıştırıp dinlesen; derinden derine, gayet munis ve mukni, nihayet ciddi ve ulvi ve bürhan ile mücehhez bir sadâ-yı semavî işiteceksin ki öyle bir kat’iyetle لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ der ve tekrar eder ki hakkalyakîn derecesinde söylediğini, aynelyakîn gibi bir ilm-i yakîni sana ifade ve ifaza ediyor.
Ia terus mengucapkannya dengan tegas dan pasti disertai limpa- han ilmul yaqin sampai setingkat aynul yaqin lewat ucapannya yang berasal dari haqqul yaqin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">