İçeriğe atla

Yirmi Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Raja memiliki beragam gelar dalam wilayah kekuasaannya, be- ragam sifat dalam sejumlah strata rakyatnya, serta beragam nama da- lam berbagai tingkatan kerajaannya. Misalnya, ia memiliki nama “Pe- nguasa yang adil” dalam wilayah keadilan, gelar “Raja (Sultan)” dalam wilayah kerajaan, sementara ia juga memiliki nama “Panglima Ter- tinggi” dalam wilayah kemiliteran dan gelar “Khalifah” dalam wilayah kekhalifahan. Demikianlah ia memiliki selu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==DAHAN PERTAMA==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Raja memiliki beragam gelar dalam wilayah kekuasaannya, be- ragam sifat dalam sejumlah strata rakyatnya, serta beragam nama da- lam berbagai tingkatan kerajaannya. Misalnya, ia memiliki nama “Pe- nguasa yang adil” dalam wilayah keadilan, gelar “Raja (Sultan)” dalam wilayah kerajaan, sementara ia juga memiliki nama “Panglima Ter- tinggi” dalam wilayah kemiliteran dan gelar “Khalifah” dalam wilayah kekhalifahan. Demikianlah ia memiliki selu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
13. satır: 13. satır:
==DAHAN PERTAMA==
==DAHAN PERTAMA==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Raja memiliki beragam gelar dalam wilayah kekuasaannya, be- ragam sifat dalam sejumlah strata rakyatnya, serta beragam nama da- lam berbagai tingkatan kerajaannya. Misalnya, ia memiliki nama “Pe- nguasa yang adil” dalam wilayah keadilan, gelar “Raja (Sultan)” dalam wilayah kerajaan, sementara ia juga memiliki nama “Panglima Ter- tinggi” dalam wilayah kemiliteran dan gelar “Khalifah” dalam wilayah kekhalifahan. Demikianlah ia memiliki seluruh nama dan gelar. Pada setiap wilayah kekuasaannya ia memiliki kedudukan dan singgasana laksana arasy maknawi baginya. Bisa saja raja tersebut memiliki seribu satu nama dalam berbagai wilayah kekuasaan dan da- lam sejumlah tingkat pemerintahan. Dengan kata lain, ia bisa memililiki seribu satu arasy atau singgasana yang saling berbaur sehingga seolah-olah sang penguasa itu hadir dalam setiap wilayah daulah- nya sekaligus mengetahui apa yang terjadi di dalamnya lewat sosok maknawinya. Ia menyaksikan dan menjadi saksi pada setiap tingka- tan hukum dan pemerintahannya. Dari balik tabir ia mengawasi dan memimpin semua tingkatan lewat hikmah, pengetahuan, dan kekua- tannya. Masing-masing wilayah memiliki markas dan tempat khusus untuknya di mana hukum dan kedudukannya berbeda-beda.
Nasıl ki bir sultanın kendi hükûmetinin dairelerinde ayrı ayrı unvanları ve raiyetinin tabakalarında başka başka nam ve vasıfları ve saltanatının mertebelerinde çeşit çeşit isim ve alâmetleri vardır. Mesela, adliye dairesinde “hâkim-i âdil” ve mülkiyede “sultan” ve askeriyede “kumandan-ı a’zam” ve ilmiyede “halife”… Daha buna kıyasen sair isim ve unvanlarını bilsen anlarsın ki bir tek padişah, saltanatının dairelerinde ve tabaka-i hükûmet mertebelerinde bin isim ve unvana sahip olabilir. Güya o hâkim, her bir dairede şahsiyet-i maneviye haysiyetiyle ve telefonuyla mevcud ve hazırdır; bulunur ve bilir. Ve her tabakada kanunuyla, nizamıyla, mümessiliyle meşhud ve nâzırdır; görünür, görür. Ve her bir mertebede perde arkasında hükmüyle, ilmiyle, kuvvetiyle mutasarrıf ve basîrdir; idare eder, bakar.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">