78.073
düzenleme
("Keberadaan sejumlah celah pada tabir, kemiripan pada sifat, pantulan pada nama, percampuran pada sejumlah kesamaan, per- paduan pada lambang, kesamaan pada tampilan, serta kondisi saling menopang pada perbuatan dan rububiyah-Nya, semua itu mengha- ruskan orang yang mengenal-Nya pada salah satu nama, lambang, dan rububiyah tersebut untuk tidak mengingkari seluruh nama dan sifat-Nya. Bahkan jika ia tidak dapat berpindah dari manifestasi satu nama kepada ya..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Demikianlah melalui ayat di atas (اَللّٰهُ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ لَهُ ال۟اَس۟مَٓاءُ ال۟حُس۟نٰى) ‘Allah, tiada Tuhan selain Dia. Dia memiliki nama-nama yang mulia’ (QS. Thâha [20]: 8), al-Qur’an dengan ayatnya menjelaskan berbagai hakikat yang telah kami sebutkan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
27. satır: | 27. satır: | ||
Keberadaan sejumlah celah pada tabir, kemiripan pada sifat, pantulan pada nama, percampuran pada sejumlah kesamaan, per- paduan pada lambang, kesamaan pada tampilan, serta kondisi saling menopang pada perbuatan dan rububiyah-Nya, semua itu mengha- ruskan orang yang mengenal-Nya pada salah satu nama, lambang, dan rububiyah tersebut untuk tidak mengingkari seluruh nama dan sifat-Nya. Bahkan jika ia tidak dapat berpindah dari manifestasi satu nama kepada yang lain, maka ia akan merugi.Misalnya jika seseorang melihat jejak nama al-Khâliq al-Qadir (Pencipta Yanag Mahakuasa) sementara ia tidak melihat jejak nama al-‘Alîm (Yang Maha Mengetahui), maka ia bisa jatuh ke dalam ke- sesatan alam materi. Karena itu, ia harus mengarahkan pandangan ke sekitarnya, dan melihat bahwa Allah adalah Pencipta segalanya, me- nyaksikan manifestasi-Nya dalam segala sesuatu, serta telinganya se- lalu mendengar dari segala sesuatu ungkapan qul huwa Allâh ahad. Lisannya mengucap bersama seluruh alam lâ ilâha illa huwa seraya berikrar bahwa tiada Tuhan selain Dia. | Keberadaan sejumlah celah pada tabir, kemiripan pada sifat, pantulan pada nama, percampuran pada sejumlah kesamaan, per- paduan pada lambang, kesamaan pada tampilan, serta kondisi saling menopang pada perbuatan dan rububiyah-Nya, semua itu mengha- ruskan orang yang mengenal-Nya pada salah satu nama, lambang, dan rububiyah tersebut untuk tidak mengingkari seluruh nama dan sifat-Nya. Bahkan jika ia tidak dapat berpindah dari manifestasi satu nama kepada yang lain, maka ia akan merugi.Misalnya jika seseorang melihat jejak nama al-Khâliq al-Qadir (Pencipta Yanag Mahakuasa) sementara ia tidak melihat jejak nama al-‘Alîm (Yang Maha Mengetahui), maka ia bisa jatuh ke dalam ke- sesatan alam materi. Karena itu, ia harus mengarahkan pandangan ke sekitarnya, dan melihat bahwa Allah adalah Pencipta segalanya, me- nyaksikan manifestasi-Nya dalam segala sesuatu, serta telinganya se- lalu mendengar dari segala sesuatu ungkapan qul huwa Allâh ahad. Lisannya mengucap bersama seluruh alam lâ ilâha illa huwa seraya berikrar bahwa tiada Tuhan selain Dia. | ||
Demikianlah melalui ayat di atas (اَللّٰهُ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ لَهُ ال۟اَس۟مَٓاءُ ال۟حُس۟نٰى) ‘Allah, tiada Tuhan selain Dia. Dia memiliki nama-nama yang mulia’ (QS. Thâha [20]: 8), al-Qur’an dengan ayatnya menjelaskan berbagai hakikat yang telah kami sebutkan. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme