81.930
düzenleme
Değişiklik özeti yok |
("Jawaban: Ya, sebab kesempurnaan hakiki sebenarnya memang seperti itu." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
49. satır: | 49. satır: | ||
Mengapa para wali sering berbeda terkait dengan objek penyak- sian dan kasyaf yang mereka alami, padahal mereka memiliki kesa- maan dalam landasan iman di mana kasyaf mereka yang berada dalam tingkatan penyaksian kadangkala tampak berbeda dengan kenyataan dan bertentangan dengan kebenaran?Mengapa kalangan cendekia melihat dan menjelaskan hakikat dalam bentuk yang kontradiktif, padahal mereka menjelaskan kebe- naran yang ada lewat dalil yang kuat menurut pandangan masing-ma- sing? Mengapa hakikat yang satu tampak dalam bentuk yang beragam? | Mengapa para wali sering berbeda terkait dengan objek penyak- sian dan kasyaf yang mereka alami, padahal mereka memiliki kesa- maan dalam landasan iman di mana kasyaf mereka yang berada dalam tingkatan penyaksian kadangkala tampak berbeda dengan kenyataan dan bertentangan dengan kebenaran?Mengapa kalangan cendekia melihat dan menjelaskan hakikat dalam bentuk yang kontradiktif, padahal mereka menjelaskan kebe- naran yang ada lewat dalil yang kuat menurut pandangan masing-ma- sing? Mengapa hakikat yang satu tampak dalam bentuk yang beragam? | ||
'''Rahasia Kedua''' | |||
''' | Pertanyaan: Mengapa para nabi terdahulu hanya menjelaskan sebagian rukun iman seperti pengumpulan jasad makhluk di hari kiamat secara global di mana mereka tidak menjelaskannya secara detail sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an sehingga sebagian umat me- reka pada akhirnya mengingkari rukun tersebut? Kemudian mengapa sebagian wali yang tergolong ahli makrifat dan hakikat hanya maju di bidang tauhid hingga mencapai tingkatan haqqul yaqin, sementa- ra sebagian dari rukun iman yang lain tampak demikian umum dan jarang mereka bahas. Karena itu, para pengikut mereka pada masa se- lanjutnya tidak memberikan perhatian yang seharusnya terhadap hal tersebut. Bahkan ada yang menyimpang dan tersesat.Selama kesempurnaan hakiki bisa digapai lewat ketersingkapan seluruh rukun iman, mengapa para ahli hakikat hanya membahas se- bagiannya dan meninggalkan sisanya. Padahal Rasulullah x yang me- rupakan imam seluruh rasul dan telah mencapai tingkatan tertinggi dari seluruh Asmaul Husna, demikian pula al-Qur’an al-Hakim yang merupakan induk seluruh kitab samawi menjelaskan seluruh rukun iman secara rinci dan jelas dalam bentuk yang serius dan sungguh- sungguh. | ||
Jawaban: Ya, sebab kesempurnaan hakiki sebenarnya memang seperti itu. | |||
Hikmah dari berbagai rahasia di atas adalah sebagai berikut:Meskipun manusia memiliki potensi untuk mencapai seluruh kesempurnaan dan menggapai cahaya seluruh Asmaul Husna, ia beru- saha meraih hakikat lewat ribuan tabir dan dinding pembatas. Sebab, kemampuan dan upayanya terbatas. Kesiapan dan kecenderungannya juga beragam.Oleh sebab itu, penyaksian hakikat dan kebenaran dipisah oleh sejumlah tabir dan dinding pembatas. Sebagian mereka tidak dapat me- nembus dinding tersebut. Karena kemampuan yang ada berbeda-be- da, sebagian tak dapat menyingkap sebagian rukun iman. Kemudian bentuk manifestasi nama-Nya juga beragam sesuai dengan tampilan yang ada. Sebagian orang yang meraih salah satu wujud tampilan na- ma-Nya tak bisa meraih manifetasinya secara sempurna, apalagi ma- nifestasi nama-nama-Nya terwujud dalam bentuk yang berbeda-beda dilihat dari kondisinya yang bersifat universal dan parsial serta bersifat bayangan dan asli. Sebagian potensi yang ada tak mampu menembus hal yang bersifat parsial dan keluar dari bayangan. Bisa jadi salah satu nama-Nya demikian dominan sehingga hanya hukum-Nya yang ber- laku dan sekaligus mengendalikan potensi tadi.Demikianlah, rahasia yang tersembunyi dan mendalam serta hikmah yang luas ini akan kami jelaskan lewat sejumlah petunjuk da- lam bentuk perumpamaan yang sampai pada tingkat tertentu bercam- pur dengan hakikat. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme