İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

düzenleme özeti yok
("Poin Ketiga: Sejak zaman tersebut hingga saat ini al-Qur’an al- Karim telah memperlihatkan balagah sehingga menjatuhkan kedudukan al-mu`allaqât al-sab`ah yang terkenal di mana ia merupakan kumpulan syair para penyair ternama yang ditulis dengan emas dan digantung di dinding Ka’bah. Bahkan anak perempuan Lubaid menurunkan kumpulan syair ayahnya dari dinding Ka’bah seraya berkata, “Karena ayat-ayat al-Qur’an telah datang, maka syair sepertimu ti..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
Değişiklik özeti yok
1.331. satır: 1.331. satır:
Poin Ketiga: Sejak zaman tersebut hingga saat ini al-Qur’an al- Karim telah memperlihatkan balagah sehingga menjatuhkan kedudukan al-mu`allaqât al-sab`ah yang terkenal di mana ia merupakan kumpulan syair para penyair ternama yang ditulis dengan emas dan digantung di dinding Ka’bah. Bahkan anak perempuan Lubaid menurunkan kumpulan syair ayahnya dari dinding Ka’bah seraya berkata, “Karena ayat-ayat al-Qur’an telah datang, maka syair sepertimu tidak layak berada di sini”.
Poin Ketiga: Sejak zaman tersebut hingga saat ini al-Qur’an al- Karim telah memperlihatkan balagah sehingga menjatuhkan kedudukan al-mu`allaqât al-sab`ah yang terkenal di mana ia merupakan kumpulan syair para penyair ternama yang ditulis dengan emas dan digantung di dinding Ka’bah. Bahkan anak perempuan Lubaid menurunkan kumpulan syair ayahnya dari dinding Ka’bah seraya berkata, “Karena ayat-ayat al-Qur’an telah datang, maka syair sepertimu tidak layak berada di sini”.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Begitu pula ketika seorang Arab badui mendengar ayat yang berbunyi:“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)...” (QS. al-Hijr [15]: 94).Begitu mendengar ayat tersebut, Arab badui itu tersungkur ber- sujud. Saat ditanya, “Apakah engkau masuk Islam?” Ia menjawab, “Tidak, aku bersujud karena balagah yang dikandung ayat tersebut”.
Hem bedevî bir edib   فَاص۟دَع۟ بِمَا تُؤ۟مَرُ    âyeti okunurken işittiği vakit secdeye kapanmış. Ona dediler: “Sen Müslüman mı oldun?” Dedi: “Yok, ben bu âyetin belâgatına secde ettim.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Demikian pula, ribuan tokoh balagah dan sastrawan semacam Abdul Qâhir al-Jurjâni, as-Sakkâki, dan az-Zamakhsyari sepakat mengakui bahwa balagah al-Qur’an berada di atas kemampuan manusia dan tidak mungkin dijangkau.
Hem ilm-i belâgatın dâhîlerinden Abdülkahir-i Cürcanî ve Sekkakî ve Zemahşerî gibi binler dâhî imamlar ve mütefennin edibler, icma ve ittifakla karar vermişler ki: “Kur’an’ın belâgatı, tâkat-i beşerin fevkindedir, yetişilmez.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">