İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kemudian al-Qur’an yang agung memberikan kepada setiap tingkatan dari setiap masa sebuah bimbingan yang jelas dan sangat menakjubkan seraya menjelaskan bahwa berbagai “masa yang telah berlalu” di mana dalam pandangan kaum lalai dan sesat ia laksana lem- bah ketiadaan yang menakutkan serta kuburan yang sangat menyedih- kan. Al-Qur’an menghamparkannya laksana lembaran hidup yang menghembuskan banyak pelajaran, alam menakjubkan yang menyi- ratkan ad..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kalam mulia yang mendapatkan sifat luas, tinggi, serta komprehensif itu memperlihatkan kemukjizatan yang mencengangkan dan komprehensivitas yang integral di mana sejumlah tingkatan alamiah dan lahiriahnya yang menyentuh pemahaman kalangan awam—se- bagai mayoritas penerima—pada waktu yang sama memberikan ru- ang yang luas bagi kalangan yang memiliki tingkat pemikiran paling tinggi. Jadi, ia tidak hanya memberikan petunjuk kepada para peneri- manya sem..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kemudian al-Qur’an yang agung memberikan kepada setiap tingkatan dari setiap masa sebuah bimbingan yang jelas dan sangat menakjubkan seraya menjelaskan bahwa berbagai “masa yang telah berlalu” di mana dalam pandangan kaum lalai dan sesat ia laksana lem- bah ketiadaan yang menakutkan serta kuburan yang sangat menyedih- kan. Al-Qur’an menghamparkannya laksana lembaran hidup yang menghembuskan banyak pelajaran, alam menakjubkan yang menyi- ratkan ad..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
1.401. satır: 1.401. satır:
Terutama banyaknya pengulangan kata  ‘kaum yang zalim’ berikut kecamannya yang keras untuk mereka dan peringatan yang menakutkan berupa datangnya sejumlah musibah dari langit dan bumi akibat dosa dan kezaliman mereka. Dengan pengulangan terse- but, al-Qur’an mengarahkan perhatian kepada berbagai bentuk kezali- man yang tiada bandingnya di masa sekarang dengan memaparkan aneka macam siksa dan musibah yang menimpa kaum ‘Âd, Tsamûd, dan Fira’un. Pada waktu yang sama, ia menghadirkan pelipur lara dan ketenangan di hati orang beriman yang terzalimi dengan menyebutkan selamatnya para rasul yang mulia seperti Ibrahim dan Musa .
Terutama banyaknya pengulangan kata  ‘kaum yang zalim’ berikut kecamannya yang keras untuk mereka dan peringatan yang menakutkan berupa datangnya sejumlah musibah dari langit dan bumi akibat dosa dan kezaliman mereka. Dengan pengulangan terse- but, al-Qur’an mengarahkan perhatian kepada berbagai bentuk kezali- man yang tiada bandingnya di masa sekarang dengan memaparkan aneka macam siksa dan musibah yang menimpa kaum ‘Âd, Tsamûd, dan Fira’un. Pada waktu yang sama, ia menghadirkan pelipur lara dan ketenangan di hati orang beriman yang terzalimi dengan menyebutkan selamatnya para rasul yang mulia seperti Ibrahim dan Musa .


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kemudian al-Qur’an yang agung memberikan kepada setiap tingkatan dari setiap masa sebuah bimbingan yang jelas dan sangat menakjubkan seraya menjelaskan bahwa berbagai “masa yang telah berlalu” di mana dalam pandangan kaum lalai dan sesat ia laksana lem- bah ketiadaan yang menakutkan serta kuburan yang sangat menyedih- kan. Al-Qur’an menghamparkannya laksana lembaran hidup yang menghembuskan banyak pelajaran, alam menakjubkan yang menyi- ratkan adanya kehidupan mulai dari ujung ke ujung, serta kerajaan rabbani yang secara maknawi terpaut dengan sejumlah ikatan. De- ngan kemukjizatannya yang mengagumkan, al-Qur’an menjelaskann- ya secara gamblang seolah-olah terpampang di hadapan kita di sebuah layar. Terkadang ia menghadirkan berbagai era tersebut dengan jelas di hadapan kita. Terkadang pula ia yang membawa kita kepada era itu.Dengan kemukjizatan yang sama, ia menjelaskan “alam” yang oleh kaum lalai dianggap sebagai angkasa sepi tak bertepi dan ben- da mati yang bergulir di pusaran perpisahan dan derita. Al-Qur’an menjelaskannya sebagai kitab fasih yang ditulis oleh Sang Maha Esa yang kekal, kota rapi yang dibangun oleh Sang Maha pengasih dan penyayang, dan galeri indah yang diselenggarakan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah untuk memperlihatkan berbagai ciptaan-Nya. Dengan penjelasan tersebut, ia menghadirkan kehidupan pada seluruh benda mati tadi, menjadikan sebagiannya berusaha memberi kepada yang lain, serta setiap bagian menolong yang lain. Seolah-olah ia berbi-cara kepadanya dengan penuh cinta. Segala sesuatu ditundukkan dan semuanya diberi tugas tertentu. Begitulah al-Qur’an menyampaikan pelajaran hikmah hakiki dan ilmu yang bersinar kepada seluruh jin, manusia, dan malaikat. Maka, sudah pasti al-Qur’an yang agung ini layak memiliki karakteristik yang agung dan mulia serta keistimewaan yang luhur dan suci.Misalnya, pada setiap huruf al-Qur’an terdapat sepuluh ke- baikan, bahkan kadang kala seribu kebaikan, bahkan pada kesempatan yang lain ribuan kebaikan; ketidakmampuan jin dan manusia untuk mendatangkan semisalnya meski mereka bersatu untuknya; pesannya kepada seluruh manusia, bahkan kepada seluruh alam dengan sebuah pesan yang fasih dan penuh hikmah; keinginan jutaan manusia pada setiap masa untuk menghafalnya dengan penuh antusias; ketiadaan rasa bosan dalam membacanya meski sering diulang; tertanamnya se- cara sempurna di benak anak kecil yang masih lugu meski berisi ba- nyak kalimat dan posisi yang membingungkan; kenikmatan dan ke- nyamanan yang dirasakan oleh orang sakit dan sedang sakarat—yang tidak nyaman dengan ucapan paling sederhana sekalipun—dengan mendengarkannya; serta berbagai keistimewaan mulia dan suci lain- nya yang dimiliki al-Qur’an. Dengan demikian, ia memberikan kepa- da para pembaca dan muridnya berbagai jenis kebahagiaan dunia dan akhirat.
Evet, nazar-ı gaflet ve dalalette, vahşetli ve dehşetli bir ademistan ve elîm ve mahvolmuş bir mezaristan olan bütün geçmiş zaman ve ölmüş karnlar ve asırlar; canlı birer sahife-i ibret ve baştan başa ruhlu, hayattar bir acib âlem ve mevcud ve bizimle münasebettar bir memleket-i Rabbaniye suretinde sinema perdeleri gibi kâh bizi o zamanlara kâh o zamanları yanımıza getirerek her asra ve her tabakaya gösterip yüksek bir i’caz ile ders veren Kur’an-ı Mu’cizü’l-Beyan, aynı i’cazla nazar-ı dalalette camid, perişan, ölü, hadsiz bir vahşetgâh olan ve firak ve zevalde yuvarlanan bu kâinatı bir kitab-ı Samedanî, bir şehr-i Rahmanî, bir meşher-i sun’-u Rabbanî olarak o camidatı canlandırarak, birer vazifedar suretinde birbiriyle konuşturup ve birbirinin imdadına koşturup nev-i beşere ve cin ve meleğe hakiki ve nurlu ve zevkli hikmet dersleri veren bu Kur’an-ı Azîmüşşan, elbette her harfinde on ve yüz ve bazen bin ve binler sevap bulunması ve bütün cin ve ins toplansa onun mislini getirememesi ve bütün benî-Âdem’le ve kâinatla tam yerinde konuşması ve her zaman milyonlar hâfızların kalplerinde zevkle yazılması ve çok tekrarla ve kesretli tekraratıyla usandırmaması ve çok iltibas yerleri ve cümleleriyle beraber çocukların nazik ve basit kafalarında mükemmel yerleşmesi ve hastaların ve az sözden müteessir olan ve sekeratta olanların kulağında mâ-i zemzem misillü hoş gelmesi gibi kudsî imtiyazları kazanır ve iki cihanın saadetlerini kendi şakirdlerine kazandırır.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">