İçeriğe atla

Yirmi Beşinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Di antara yang sering diulang dalam al-Qur’an adalah kisah para nabi. Hikmah pengulangan kisah Musa , misalnya, di mana ia memiliki sejumlah hikmah dan pelajaran seperti yang dimiliki oleh tongkat Musa. Demikian pula dengan pengulangan kisah nabi yang lain adalah untuk menetapkan kerasulan Muhammad x. Hal itu dengan memperlihatkan kenabian seluruh nabi sebagai hujjah atas kebenaran risalah Muhammad x di mana ia tidak mungkin diingkari kecuali oleh oran..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Ya, setiap waktu dan setiap hari merupakan saat sebuah alam berlalu dan sebuah pintu terbuka bagi alam yang baru. Oleh karena itu, pengulangan لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ‌ dengan rasa butuh padanya sebanyak ribuan kali adalah untuk menerangi seluruh alam yang berlalu dan menyi- narinya dengan cahaya iman. Ia membuat kalimat tauhid tersebut lak- sana lentera terang yang terdapat di langit putaran alam dan hari. Jika demikian keadaa..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Di antara yang sering diulang dalam al-Qur’an adalah kisah para nabi. Hikmah pengulangan kisah Musa , misalnya, di mana ia memiliki sejumlah hikmah dan pelajaran seperti yang dimiliki oleh tongkat Musa. Demikian pula dengan pengulangan kisah nabi yang lain adalah untuk menetapkan kerasulan Muhammad x. Hal itu dengan memperlihatkan kenabian seluruh nabi sebagai hujjah atas kebenaran risalah Muhammad x di mana ia tidak mungkin diingkari kecuali oleh oran..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
1.470. satır: 1.470. satır:
Ya, setiap waktu dan setiap hari merupakan saat sebuah alam berlalu dan sebuah pintu terbuka bagi alam yang baru. Oleh karena itu, pengulangan لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ‌ dengan rasa butuh padanya sebanyak ribuan kali adalah untuk menerangi seluruh alam yang berlalu dan menyi- narinya dengan cahaya iman. Ia membuat kalimat tauhid tersebut lak- sana lentera terang yang terdapat di langit putaran alam dan hari. Jika demikian keadaannya terkait dengan lâ ilâha illallâh, hal yang sama berlaku pada pembacaan al-Qur’an al-Karim. Ia menghapus kegelapan pekat yang menutupi banyaknya pentas yang berlalu dan alam yang terus terbaharui. Ia melenyapkan buruknya gambaran yang terpantul dalam cermin kehidupan. Ia menjadikan berbagai kondisi yang datang sebagai saksi yang menolongnya di hari kiamat, bukan saksi yang memberatkannya. Ia juga menaikkan derajatnya ke tingkatan pengetahuan akan besarnya balasan bagi perbuatan dosa. Ia membuatnya memahami nilai peringatan Sang Penguasa azali yang menghancurkan sikap keras kepala kaum yang zalim. Ia juga mendorongnya untuk berlepas dari kungkungan nafsu ammârah. Karena sejumlah hikmah inilah, al- Qur’an mengulang-ulang apa yang perlu diulang dalam bentuk yang penuh hikmah. Ia memperlihatkan bahwa ancaman al-Qur’an yang sangat banyak, dengan gaya bahasa yang tegas dan keras serta secara berulang-ulang merupakan sebuah hakikat yang agung. Setan yang sebelumnya menganggap hal itu tidak berguna menjadi takluk. Ia lari dari khayalannya yang menganggap hal itu sia-sia. Ya, siksa jahanam adalah balasan adil bagi kaum kafir yang tidak mau memperhatikan berbagai ancaman yang ada.
Ya, setiap waktu dan setiap hari merupakan saat sebuah alam berlalu dan sebuah pintu terbuka bagi alam yang baru. Oleh karena itu, pengulangan لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ‌ dengan rasa butuh padanya sebanyak ribuan kali adalah untuk menerangi seluruh alam yang berlalu dan menyi- narinya dengan cahaya iman. Ia membuat kalimat tauhid tersebut lak- sana lentera terang yang terdapat di langit putaran alam dan hari. Jika demikian keadaannya terkait dengan lâ ilâha illallâh, hal yang sama berlaku pada pembacaan al-Qur’an al-Karim. Ia menghapus kegelapan pekat yang menutupi banyaknya pentas yang berlalu dan alam yang terus terbaharui. Ia melenyapkan buruknya gambaran yang terpantul dalam cermin kehidupan. Ia menjadikan berbagai kondisi yang datang sebagai saksi yang menolongnya di hari kiamat, bukan saksi yang memberatkannya. Ia juga menaikkan derajatnya ke tingkatan pengetahuan akan besarnya balasan bagi perbuatan dosa. Ia membuatnya memahami nilai peringatan Sang Penguasa azali yang menghancurkan sikap keras kepala kaum yang zalim. Ia juga mendorongnya untuk berlepas dari kungkungan nafsu ammârah. Karena sejumlah hikmah inilah, al- Qur’an mengulang-ulang apa yang perlu diulang dalam bentuk yang penuh hikmah. Ia memperlihatkan bahwa ancaman al-Qur’an yang sangat banyak, dengan gaya bahasa yang tegas dan keras serta secara berulang-ulang merupakan sebuah hakikat yang agung. Setan yang sebelumnya menganggap hal itu tidak berguna menjadi takluk. Ia lari dari khayalannya yang menganggap hal itu sia-sia. Ya, siksa jahanam adalah balasan adil bagi kaum kafir yang tidak mau memperhatikan berbagai ancaman yang ada.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di antara yang sering diulang dalam al-Qur’an adalah kisah para nabi. Hikmah pengulangan kisah Musa , misalnya, di mana ia memiliki sejumlah hikmah dan pelajaran seperti yang dimiliki oleh tongkat Musa. Demikian pula dengan pengulangan kisah nabi yang lain adalah untuk menetapkan kerasulan Muhammad x. Hal itu dengan memperlihatkan kenabian seluruh nabi sebagai hujjah atas kebenaran risalah Muhammad x di mana ia tidak mungkin diingkari kecuali oleh orang yang mengingkari kenabian seluruh nabi. Jadi, penyebutan kenabian mereka menjadi dalil atas kerasulan beliau x.
Hem mesela, asâ-yı Musa gibi çok hikmetleri ve faydaları bulunan kıssa-i Musa’nın (as) ve sair enbiyanın kıssalarını çok tekrarında, risalet-i Ahmediyenin hakkaniyetine bütün enbiyanın nübüvvetlerini hüccet gösterip onların umumunu inkâr edemeyen, bu zatın risaletini hakikat noktasında inkâr edemez hikmetiyle ve herkes, her vakit bütün Kur’an’ı okumaya muktedir ve muvaffak olamadığından her bir uzun ve mutavassıt sureyi birer küçük Kur’an hükmüne getirmek için ehemmiyetli erkân-ı imaniye gibi o kıssaları tekrar etmesi; değil israf belki mu’cizane bir belâgattır ve hâdise-i Muhammediye bütün benî-Âdem’in en büyük hâdisesi ve kâinatın en azametli meselesi olduğunu ders vermektir.
Kemudian, banyak di antara manusia yang tidak setiap waktu mampu dan berkesempatan untuk membaca keseluruhan al-Qur’an. Namun mereka mencukupkan diri sesuai kemampuan. Dari sini, hik- mah menjadikan setiap surah yang panjang dan sedang ibarat minia- tur al-Qur’an sangat jelas. Jadi, pengulangan kisah di dalamnya seperti pengulangan rukun iman yang sangat penting. Artinya, pengulangan kisah merupakan tuntutan balagah, bukan sebuah pemborosan. Apala- gi ia berisi pengajaran bahwa peristiwa kemunculan Muhammad x merupakan peristiwa yang paling besar bagi umat manusia dan perso- alan yang paling agung di alam semesta.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">