78.073
düzenleme
("Ya, pemberian kedudukan tertinggi dan termulia kepada Rasul x dalam al-Qur’an dan penyambungan kalimat مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ—yang mengandung empat rukun iman—dengan kalimat لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ, yakni مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِلَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ menjadi bukti bahwa risalah Muhammad me- rupakan hakikat terbesar di alam ini, priba..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
("Demikianlah, karena sejumlah hakikat al-Qur’an yang terulang memiliki kedudukan tinggi dan berisi banyak hikmah, fitrah yang se- hat menjadi saksi bahwa pengulangannya merupakan mukjizat mak- nawi yang sangat kuat dan luas. Kecuali bagi mereka yang kalbunya sakit dan nuraninya tidak sehat akibat wabah materialisme sehingga terkena kaidah yang terkenal:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
1.475. satır: | 1.475. satır: | ||
Ya, pemberian kedudukan tertinggi dan termulia kepada Rasul x dalam al-Qur’an dan penyambungan kalimat مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ—yang mengandung empat rukun iman—dengan kalimat لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ, yakni مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِلَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ menjadi bukti bahwa risalah Muhammad me- rupakan hakikat terbesar di alam ini, pribadi Muhammad x merupa- kan makhluk paling mulia, hakikat Muhammad yang mencerminkan sosok maknawi yang universal dari pribadi Muhammad x adalah lentera yang menerangi dunia dan akhirat, serta bahwa beliau layak mendapatkan kedudukan luar biasa tersebut, sebagaimana hal itu telah ditegaskan dalam sejumlah bagian Risalah Nur lewat berbagai argu- men yang kuat. Di sini kami hanya akan menyebutkan satu dari seribu argumen yang ada, yaitu sebagai berikut: | Ya, pemberian kedudukan tertinggi dan termulia kepada Rasul x dalam al-Qur’an dan penyambungan kalimat مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ—yang mengandung empat rukun iman—dengan kalimat لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ, yakni مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِلَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ menjadi bukti bahwa risalah Muhammad me- rupakan hakikat terbesar di alam ini, pribadi Muhammad x merupa- kan makhluk paling mulia, hakikat Muhammad yang mencerminkan sosok maknawi yang universal dari pribadi Muhammad x adalah lentera yang menerangi dunia dan akhirat, serta bahwa beliau layak mendapatkan kedudukan luar biasa tersebut, sebagaimana hal itu telah ditegaskan dalam sejumlah bagian Risalah Nur lewat berbagai argu- men yang kuat. Di sini kami hanya akan menyebutkan satu dari seribu argumen yang ada, yaitu sebagai berikut: | ||
Semua amal kebaikan yang dilakukan oleh umat Muhammad x pada seluruh masa dituliskan pula pada lembaran kebaikan beliau. Hal ini sesuai dengan kaidah: | |||
“Perantara sama seperti pelakunya”. | |||
Pencerahan yang beliau berikan kepada semua hakikat alam dengan cahaya yang beliau bawa tidak hanya membuat jin, manusia, malaikat dan makhluk hidup rida dan senang. Namun juga membuat seluruh alam, langit dan bumi rida seraya membicarakan berbagai ke- baikan beliau. Jutaan doa yang dipanjatkan oleh orang-orang saleh dari umat beliau bersama miliaran doa fitri dan mustajab yang dipanjatkan oleh makhluk spiritual di mana ia tidak tertolak—dibuktikan oleh pengabulan secara nyata terhadap doa tanaman lewat lisan potensi dan doa hewan lewat lisan kebutuhan alamiahnya—serta doa rahmat lewat salawat dan salam untuk beliau, berbagai pahala dan hadiah kebaikan yang mereka berikan, semua itu pertama-tama dipersembahkan untuk beliau. Belum lagi berbagai pahala tak terhingga yang masuk ke dalam daftar amal kebaikannya lewat bacaan al-Quran umatnya di mana se- tiap huruf darinya—yang lebih dari 300 ribu huruf— mendatangkan sepuluh kebaikan dan sepuluh buah ukhrawi, bahkan seratus atau seri- bu kebaikan.Ya, Dzat Allâmul Ghuyûb telah mengetahui dan menyaksikan bahwa hakikat Muhammad yang merupakan sosok maknawi dari pribadi penuh berkah itu akan menjadi seperti pohon Tuba surga. Oleh karena itu, Allah memberinya, dalam al-Qur’an, kedudukan ting- gi yang layak beliau sandang. Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa cara untuk mendapatkan syafa`atnya adalah dengan mengikuti sunnahnya yang mulia dan mendapatkan syafa`atnya merupakan per- soalan terbesar bagi manusia. Bahkan seringkali Allah melihat sejum- lah kondisi kemanusiaannya sebagai benih pohon Tuba surga. | |||
Demikianlah, karena sejumlah hakikat al-Qur’an yang terulang memiliki kedudukan tinggi dan berisi banyak hikmah, fitrah yang se- hat menjadi saksi bahwa pengulangannya merupakan mukjizat mak- nawi yang sangat kuat dan luas. Kecuali bagi mereka yang kalbunya sakit dan nuraninya tidak sehat akibat wabah materialisme sehingga terkena kaidah yang terkenal: | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme