İçeriğe atla

Yirmi Sekizinci Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Demikian pula dengan manusia. Ia bisa berkata, “Penciptaku telah menyediakan untukku dunia ini seluruhnya sebagai istana, mataharinya sebagai lentera, bintangnya sebagai lampu, dan buminya sebagai pijakan dengan dihiasi permadani yang terhampar. Ia mengu- capkan hal tersebut dengan penuh syukur kepada Tuhan. Pernyataan tersebut tidak menafikan keikutsertaan makhluk lain yang bersaman- ya di dunia, bahkan keberadaan makhluk-makhluk tersebut justru mengh..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Kemudian kita juga menyaksikan dan mengetahui di dunia yang padat dan gelap ini keberadaan matahari pada banyak cermin di satu waktu yang bersamaan. Demikian pula dengan kehadiran jibril di seribu satu bintang, di hadapan arasy yang paling agung, di hadapan Nabi x, di hadapan ilahi pada saat yang bersamaan. Lalu, pertemuan Rasul x dengan umatnya yang bertakwa di hari kebangkitan pada saat yang bersamaan, terlihatnya para tokoh wali di sejumlah tempat pad..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Demikian pula dengan manusia. Ia bisa berkata, “Penciptaku telah menyediakan untukku dunia ini seluruhnya sebagai istana, mataharinya sebagai lentera, bintangnya sebagai lampu, dan buminya sebagai pijakan dengan dihiasi permadani yang terhampar. Ia mengu- capkan hal tersebut dengan penuh syukur kepada Tuhan. Pernyataan tersebut tidak menafikan keikutsertaan makhluk lain yang bersaman- ya di dunia, bahkan keberadaan makhluk-makhluk tersebut justru mengh..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
71. satır: 71. satır:
Oleh sebab itu, tidak aneh jika penghuni surga yang tubuh mereka berada dalam ruh yang kuat dan ringan serta secepat khayalan berada dalam seratus ribu tempat serta menggauli seratus ribu bidadari, lalu menikmati seratus ribu jenis kenikmatan pada waktu yang bersamaan. Hal itu sesuai dengan kondisi surga yang abadi, bercahaya, tidak terbatas, luas, serta sangat sejalan dengan rahmat ilahi yang bersifat mutlak dan sesuai dengan berita yang dibawa oleh Rasulullah x. Ia adalah sebuah kebenaran dan hakikat yang nyata. Di samping itu, seluruh hakikat agung dan mulia tersebut tidak bisa diukur dengan akal kita yang terbatas.
Oleh sebab itu, tidak aneh jika penghuni surga yang tubuh mereka berada dalam ruh yang kuat dan ringan serta secepat khayalan berada dalam seratus ribu tempat serta menggauli seratus ribu bidadari, lalu menikmati seratus ribu jenis kenikmatan pada waktu yang bersamaan. Hal itu sesuai dengan kondisi surga yang abadi, bercahaya, tidak terbatas, luas, serta sangat sejalan dengan rahmat ilahi yang bersifat mutlak dan sesuai dengan berita yang dibawa oleh Rasulullah x. Ia adalah sebuah kebenaran dan hakikat yang nyata. Di samping itu, seluruh hakikat agung dan mulia tersebut tidak bisa diukur dengan akal kita yang terbatas.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ya, akal yang kecil dan terbatas ini tidak bisa menangkap berbagai substansi tersebut.
'''İdrak-i maâlî bu küçük akla gerekmez.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pasalnya, “neraca” ini tidak dapat menampung “beban” sebesar itu.
'''Zira bu terazi o kadar sıkleti çekmez.'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">