İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kita sering melihat bagaimana kaum yang zalim dan fasik meng- habiskan kehidupan mereka dalam kondisi yang sangat makmur dan lapang. Sementara, kaum yang mendapat penganiayaan dan kaum yang taat menghabiskan hidup dalam kondisi sulit. Dari sana kematian datang untuk mengumpulkan kedua golongan tadi tanpa ada perbedaan. Andaikan akhir yang diinginkan dari kezaliman itu tidak terwujud di dunia, berarti akan ada pertemuan di akhirat di antara keduanya agar..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Adapun analogi keadilan yang disebutkan oleh ayat al-Qur’an وَ مَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِل۟عَبٖيدِ ‘Tuhanmu tidak pernah berbuat zalim kepada para hamba”, secara ringkas adalah sebagai berikut:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kita sering melihat bagaimana kaum yang zalim dan fasik meng- habiskan kehidupan mereka dalam kondisi yang sangat makmur dan lapang. Sementara, kaum yang mendapat penganiayaan dan kaum yang taat menghabiskan hidup dalam kondisi sulit. Dari sana kematian datang untuk mengumpulkan kedua golongan tadi tanpa ada perbedaan. Andaikan akhir yang diinginkan dari kezaliman itu tidak terwujud di dunia, berarti akan ada pertemuan di akhirat di antara keduanya agar..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
359. satır: 359. satır:
Adapun analogi keadilan yang disebutkan oleh ayat al-Qur’an وَ مَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِل۟عَبٖيدِ ‘Tuhanmu tidak pernah berbuat zalim kepada para hamba”, secara ringkas adalah sebagai berikut:
Adapun analogi keadilan yang disebutkan oleh ayat al-Qur’an وَ مَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِل۟عَبٖيدِ ‘Tuhanmu tidak pernah berbuat zalim kepada para hamba”, secara ringkas adalah sebagai berikut:


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kita sering melihat bagaimana kaum yang zalim dan fasik meng- habiskan kehidupan mereka dalam kondisi yang sangat makmur dan lapang. Sementara, kaum yang mendapat penganiayaan dan kaum yang taat menghabiskan hidup dalam kondisi sulit. Dari sana kematian datang untuk mengumpulkan kedua golongan tadi tanpa ada perbedaan. Andaikan akhir yang diinginkan dari kezaliman itu tidak terwujud di dunia, berarti akan ada pertemuan di akhirat di antara keduanya agar yang pertama mendapatkan balasannya dan yang kedua mendapat imbalan. Sebab, Dzat yang jauh dari sifat zalim di mana Dia Mahaadil dan bijak lewat kesaksian seluruh alam, sifat adil dan bijak-Nya tidak mungkin bisa menerima kezaliman yang ada. Jadi, akhir yang dituju sudah jelas.
Âlemde çok görüyoruz ki: Zalim, fâcir, gaddar insanlar gayet refah ve rahatla ve mazlum ve mütedeyyin adamlar gayet zahmet ve zillet ile ömür geçiriyorlar. Sonra ölüm gelir, ikisini müsavi kılar. Eğer şu müsavat nihayetsiz ise bir nihayeti yoksa zulüm görünür. Halbuki zulümden tenezzühü, kâinatın şehadetiyle sabit olan adalet ve hikmet-i İlahiye, bu zulmü hiçbir cihetle kabul etmediğinden bilbedahe bir mecma-ı âheri iktiza ederler ki birinci, cezasını; ikinci, mükâfatını görsün. Tâ şu intizamsız, perişan beşer, istidadına münasip tecziye ve mükâfat görüp adalet-i mahzaya medar ve hikmet-i Rabbaniyeye mazhar ve hikmetli mevcudat-ı âlemin bir büyük kardeşi olabilsin.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">