İçeriğe atla

Yirmi Dokuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Ya, segala sesuatu di alam ini memiliki dua sisi seperti cermin: pertama, sisi lahir di mana ia ibarat sisi cermin yang berwarna, dan yang kedua adalah sisi batin di mana ia ibarat cermin yang bening (transparan)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Adapun dalam hal yang bersifat mungkin, karena tidak ada keharusan yang bersifat esensial dan hakiki, maka unsur lawan atau kebalikan bisa saling masuk sehingga muncul sejumlah tingkatan dan perbedaan yang melahirkan sejumlah perubahan. Nah, karena tidak ada tingkatan dalam qudrah ilahi, semua yang ditetapkan adalah satu bagi qudrah tersebut. Sama saja baginya antara yang sangat besar dan yang sangat kecil. Sama saja baginya antara bintang dan partikel...." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Ya, segala sesuatu di alam ini memiliki dua sisi seperti cermin: pertama, sisi lahir di mana ia ibarat sisi cermin yang berwarna, dan yang kedua adalah sisi batin di mana ia ibarat cermin yang bening (transparan)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
406. satır: 406. satır:
Ya, segala sesuatu di alam ini memiliki dua sisi seperti cermin: pertama, sisi lahir di mana ia ibarat sisi cermin yang berwarna, dan yang kedua adalah sisi batin di mana ia ibarat cermin yang bening (transparan).
Ya, segala sesuatu di alam ini memiliki dua sisi seperti cermin: pertama, sisi lahir di mana ia ibarat sisi cermin yang berwarna, dan yang kedua adalah sisi batin di mana ia ibarat cermin yang bening (transparan).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, sisi lahir merupakan wilayah putaran segala se- suatu yang saling berlawanan serta tempat datangnya kebaikan, keburukan, yang kecil, yang besar, yang sulit, yang mudah, dan seterusnya. Karena itu, Allah Sang Pencipta Yang Mahabijak meletakkan berbagai sebab lahiri sebagai tabir bagi berbagai aktivitas qudrah-Nya agar sentuhan kekuasaan qudrah-Nya yang penuh hikmah tidak terlihat pada hal-hal parsial di mana bagi akal kita yang terbatas yang hanya melihat sisi lahir, ia tampak hina dan tidak pantas. Pasalnya, keagungan dan kemuliaan-Nya menuntut hal tersebut. Hanya saja, Allah tidak mem- beri pengaruh hakiki kepada sebab-sebab dan sarana tadi karena ke- esaan-Nya mengharuskan demikian.
Mülk ciheti ise zıtların cevelangâhıdır. Güzel çirkin, hayır şer, küçük büyük, ağır kolay gibi emirlerin mahall-i vürûdudur. İşte şunun içindir ki Sâni’-i Zülcelal esbab-ı zâhiriyeyi, tasarrufat-ı kudretine perde etmiştir. Tâ dest-i kudret, zâhir akla göre hasis ve nâ-lâyık emirlerle bizzat mübaşereti görünmesin. Çünkü azamet ve izzet, öyle ister. Fakat o vesait ve esbaba hakiki tesir vermemiştir. Çünkü vahdet-i ehadiyet öyle ister.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun sisi batin sesuatu (malakut) ia transparan, bening, dan suci pada segala sesuatu. Tidak bercampur dengan berbagai warna atau hiasan. Sisi ini mengarah kepada Penciptanya tanpa perantara. Di dalamnya tidak ada hubungan sebab akibat dan hal-hal yang menghalangi. Di dalamnya partikel menjadi saudara kandung matahari.
Melekûtiyet ciheti ise her şeyde parlaktır, temizdir. Teşahhusatın renkleri, muzahrefatları, ona karışmaz. O cihet, vasıtasız kendi Hâlık’ına müteveccihtir. Onda terettüb-ü esbab, teselsül-ü ilel yoktur. Ona illiyet, ma’luliyet giremez. Eğri büğrüsü yoktur. Maniler müdahale edemezler. Zerre, şemse kardeş olur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kesimpulannya, qudrah Allah bersifat murni, bukan hasil kons- truksi. Ia bersifat mutlak, tidak terbatas. Selain itu, ia bersifat esensial. Adapun objek keterpautannya dengan berbagai hal adalah tanpa perantara dan bening, tidak keruh, serta tanpa hijab. Karena itu, sesuatu yang besar atau yang kecil, kelompok atau individu, yang bersifat universal atau yang parsial tidak ada perbedaan dalam wilayah qudrah- Nya.
'''Elhasıl:''' O kudret hem basittir hem nâmütenahîdir hem zatîdir. Mahall-i taalluk-u kudret ise hem vasıtasız hem lekesiz hem isyansızdır. Öyle ise o kudretin dairesinde büyük küçüğe karşı tekebbürü yok. Cemaat ferde karşı rüçhanı olamaz. Küll cüze nisbeten, kudrete karşı fazla nazlanamaz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
'''Persoalan Ketiga,'''
'''Üçüncü Mesele ki'''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
relasi qudrah-Nya sejalan dengan hukum yang berlaku.  
''Kudretin nisbeti kanunîdir.''
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Yakni, ia melihat yang sedikit dan yang banyak, serta yang kecil dan yang besar dengan pandangan yang sama. Persoalan yang masih samar ini akan kami perjelas dengan sejumlah contoh.
Yani çoğa aza, büyüğe küçüğe bir bakar. Şu mesele-i gamızayı birkaç temsil ile zihne takrib edeceğiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">