83.131
düzenleme
("Rangkaian filsafat yang menentang agama, mengambil bentuk seperti pohon zaqqum yang buruk di mana ia menyebarkan kegelapan syirik dan menebarkan kesesatan di seputarnya. Bahkan ia telah mempersembahkan kepada akal manusia pada dahan “kekuatan rasionya” sejumlah buah berupa kaum ateis, materialis, dan naturalis. Ia juga melemparkan kepada kepala manusia pada dahan “kekuatan amarahnya” sejumlah buah berupa Namrud, Fir’aun, dan tiran.(*<ref>*Ya, f..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Nah, disamping pohon buruk ini, pohon zaqqum, terdapat po- hon tuba ubudiyah kepada Allah. Ia merupakan rangkaian kenabian. Ia menghasilkan buah yang matang dan baik dalam kebun bola bumi. Lalu ia mengulurkannya kepada umat manusia sehingga terjulur dan mudah dipetik lewat dahan “kekuatan rasionya” yang berupa para nabi, rasul, kaum shiddiqin, dan wali yang saleh. Pada dahan “kekua- tan pendorong” ia menghasilkan para penguasa yang adil dan raja-..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
80. satır: | 80. satır: | ||
Rangkaian filsafat yang menentang agama, mengambil bentuk seperti pohon zaqqum yang buruk di mana ia menyebarkan kegelapan syirik dan menebarkan kesesatan di seputarnya. Bahkan ia telah mempersembahkan kepada akal manusia pada dahan “kekuatan rasionya” sejumlah buah berupa kaum ateis, materialis, dan naturalis. Ia juga melemparkan kepada kepala manusia pada dahan “kekuatan amarahnya” sejumlah buah berupa Namrud, Fir’aun, dan tiran.(*<ref>*Ya, filsafat kuno di Mesir dan di Babilonia yang sampai pada tingkatan sihir, atau dinggap sebagai sihirlantaran hanya terbatas pada kelompok tertentu―adalah filsafat yang menyusui dan mendidik sosok Fir’aun dan Namrud. Sebagaimana lumpur filsafat-naturalis menanamkan ketuhanan dalam akal filsuf Yunani kuno, yang kemudian melahirkan berhala dan tuhan-tuhan yang disembah. Benar, orang yang terhijab dari ca- haya Allah dengan tabir “alam”, akan memberikan sifat ketuhanan kepada segala sesuatu, kemudian dikuasakan kepada dirinya―Penulis.</ref>)Ia pun menumbuhkan pada dahan “kekuatan syahwatnya” sejumlah buah berupa tuhan-tuhan, berhala yang disembah, dan sosok yang mengaku sebagai tuhan. | Rangkaian filsafat yang menentang agama, mengambil bentuk seperti pohon zaqqum yang buruk di mana ia menyebarkan kegelapan syirik dan menebarkan kesesatan di seputarnya. Bahkan ia telah mempersembahkan kepada akal manusia pada dahan “kekuatan rasionya” sejumlah buah berupa kaum ateis, materialis, dan naturalis. Ia juga melemparkan kepada kepala manusia pada dahan “kekuatan amarahnya” sejumlah buah berupa Namrud, Fir’aun, dan tiran.(*<ref>*Ya, filsafat kuno di Mesir dan di Babilonia yang sampai pada tingkatan sihir, atau dinggap sebagai sihirlantaran hanya terbatas pada kelompok tertentu―adalah filsafat yang menyusui dan mendidik sosok Fir’aun dan Namrud. Sebagaimana lumpur filsafat-naturalis menanamkan ketuhanan dalam akal filsuf Yunani kuno, yang kemudian melahirkan berhala dan tuhan-tuhan yang disembah. Benar, orang yang terhijab dari ca- haya Allah dengan tabir “alam”, akan memberikan sifat ketuhanan kepada segala sesuatu, kemudian dikuasakan kepada dirinya―Penulis.</ref>)Ia pun menumbuhkan pada dahan “kekuatan syahwatnya” sejumlah buah berupa tuhan-tuhan, berhala yang disembah, dan sosok yang mengaku sebagai tuhan. | ||
Nah, disamping pohon buruk ini, pohon zaqqum, terdapat po- hon tuba ubudiyah kepada Allah. Ia merupakan rangkaian kenabian. Ia menghasilkan buah yang matang dan baik dalam kebun bola bumi. Lalu ia mengulurkannya kepada umat manusia sehingga terjulur dan mudah dipetik lewat dahan “kekuatan rasionya” yang berupa para nabi, rasul, kaum shiddiqin, dan wali yang saleh. Pada dahan “kekua- tan pendorong” ia menghasilkan para penguasa yang adil dan raja-ra- ja yang bersih laksana malaikat. Lalu pada dahan “kekuatan penarik” ia melahirkan orang-orang yang mulia dan dermawan yang memiliki sifat keberanian dan kesetiaan dalam perbuatan, penampilan, dan kesucian.Pada akhirnya pohon penuh berkah itu memperlihatkan bahwa manusia benar-benar merupakan buah termulia dari pohon alam. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme