83.121
düzenleme
("Mereka menolak kesaksian yang jujur dari seluruh entitas akan pengetahuan-Nya yang meliputi segala sesuatu.Selanjutnya, filsafat menganggap sebab memiliki pengaruh, serta mengangap alam bisa mencipta. Ia tidak melihat sejumlah tanda yang demikian terang pada setiap entitas yang menunjukkan Sang Pencipta Yang Mahaagung, sebagaimana telah kami tegaskan dalam “Kalimat Kedua Puluh Dua”. Di samping itu, filsafat juga menisbatkan pencip- taan sejumlah makh..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Demikianlah, engkau bisa menganalogikan semua persoalan filsafat dengan berbagai khurafat rendah di atas. Ya, seakan-akan setan telah mencabut akal para filsuf ateis dngan pangkur “ego” seraya melemparkannya ke lembah kesesatan dan mengoyaknya hingga hancur. “Ego” di dalam diri manusia seperti “hukum alam” di jagat raya.Keduanya termasuk tagut." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
150. satır: | 150. satır: | ||
Mereka menolak kesaksian yang jujur dari seluruh entitas akan pengetahuan-Nya yang meliputi segala sesuatu.Selanjutnya, filsafat menganggap sebab memiliki pengaruh, serta mengangap alam bisa mencipta. Ia tidak melihat sejumlah tanda yang demikian terang pada setiap entitas yang menunjukkan Sang Pencipta Yang Mahaagung, sebagaimana telah kami tegaskan dalam “Kalimat Kedua Puluh Dua”. Di samping itu, filsafat juga menisbatkan pencip- taan sejumlah makhluk yang merupakan hasil goresan ilahi kepada alam yang lemah, mati, dan tidak memiliki perasaan di mana yang ada padanya hanya proses kebetulan dan kekuatan buta. Filsafat menjadikan alam sebagai sumber penciptaan segala sesuatu dan faktor yang memberikan pengaruh. Dengan demikian, ia menghijab ribuan hik- mah yang tersimpan di dalam entitas. | Mereka menolak kesaksian yang jujur dari seluruh entitas akan pengetahuan-Nya yang meliputi segala sesuatu.Selanjutnya, filsafat menganggap sebab memiliki pengaruh, serta mengangap alam bisa mencipta. Ia tidak melihat sejumlah tanda yang demikian terang pada setiap entitas yang menunjukkan Sang Pencipta Yang Mahaagung, sebagaimana telah kami tegaskan dalam “Kalimat Kedua Puluh Dua”. Di samping itu, filsafat juga menisbatkan pencip- taan sejumlah makhluk yang merupakan hasil goresan ilahi kepada alam yang lemah, mati, dan tidak memiliki perasaan di mana yang ada padanya hanya proses kebetulan dan kekuatan buta. Filsafat menjadikan alam sebagai sumber penciptaan segala sesuatu dan faktor yang memberikan pengaruh. Dengan demikian, ia menghijab ribuan hik- mah yang tersimpan di dalam entitas. | ||
Lalu, filsafat tidak mendapat petunjuk menuju pintu akhirat yang luas. Ia mengingkari kebangkitan dan mengakui keazalian ruh. Padahal, Allah dengan seluruh nama-Nya, alam dengan seluruh hakikatnya, para nabi dan rasul yang mulia dengan seluruh kebenaran yang mereka bawa, serta kitab-kitab suci dengan seluruh ayatnya yang mulia menjelaskan adanya kebangkitan dan akhirat, sebagaimana telah kami tegaskan dalam “Kalimat Kesepuluh” (Risalah Kebangkitan). | |||
Demikianlah, engkau bisa menganalogikan semua persoalan filsafat dengan berbagai khurafat rendah di atas. | |||
Ya, seakan-akan setan telah mencabut akal para filsuf ateis dngan pangkur “ego” seraya melemparkannya ke lembah kesesatan dan mengoyaknya hingga hancur. | |||
“Ego” di dalam diri manusia seperti “hukum alam” di jagat raya.Keduanya termasuk tagut. | |||
Allah berfirman: | |||
“Barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali buhul yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 256). | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme