82.422
düzenleme
("Pada masa tersebut dan ketika sedang merenungkan tiga jalan yang disebutkan pada penutup surah al-Fatihah: “Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat; bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat,” aku menyaksikan kejadian imajiner tersebut. Ia merupakan kejadian yang menyerupai mimpi. Ketika itu ia kutulis dalam buku al-Lawâmi’ dalam bentuk per- jalanan imajiner dan menyerupai nadzam (untaian puisi). Sekarang tiba saatny..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Aku membayangkan diriku berada di tengah padang pasir yang sangat luas. Sementara langit tertutupi awan tebal dan gelap. Napas mulai terengah-engah. Tidak ada hembusan angin, cahaya, dan air. Semuanya tidak ada. Kubayangkan bahwa bumi ini dipenuhi dengan binatang buas dan makhluk yang berbahaya. Terlintas dalam benakku bahwa pada sisi bumi yang lain terdapat hembusan angin sepoi-sepoi, air yang segar, dan cahaya yang indah. Maka, tidak ada jalan lain kec..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği |
||
164. satır: | 164. satır: | ||
“Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat; bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat,” aku menyaksikan kejadian imajiner tersebut. Ia merupakan kejadian yang menyerupai mimpi. Ketika itu ia kutulis dalam buku al-Lawâmi’ dalam bentuk per- jalanan imajiner dan menyerupai nadzam (untaian puisi). Sekarang tiba saatnya untuk menguraikan dan menjelaskannya karena ia akan memperjelas hakikat di atas. | “Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat; bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat,” aku menyaksikan kejadian imajiner tersebut. Ia merupakan kejadian yang menyerupai mimpi. Ketika itu ia kutulis dalam buku al-Lawâmi’ dalam bentuk per- jalanan imajiner dan menyerupai nadzam (untaian puisi). Sekarang tiba saatnya untuk menguraikan dan menjelaskannya karena ia akan memperjelas hakikat di atas. | ||
Aku membayangkan diriku berada di tengah padang pasir yang sangat luas. Sementara langit tertutupi awan tebal dan gelap. Napas mulai terengah-engah. Tidak ada hembusan angin, cahaya, dan air. Semuanya tidak ada. Kubayangkan bahwa bumi ini dipenuhi dengan binatang buas dan makhluk yang berbahaya. Terlintas dalam benakku bahwa pada sisi bumi yang lain terdapat hembusan angin sepoi-sepoi, air yang segar, dan cahaya yang indah. Maka, tidak ada jalan lain kecuali pergi ke tempat tersebut. Kemudian tanpa disengaja aku merasa diriku tergiring ke sana. Aku masuk ke dalam sebuah gua bawah tanah yang menyerupai terowongan di bawah gunung. Aku berjalan di rongga bumi tersebut selangkah demi selangkah seraya menyaksikan bahwa banyak orang yang telah lebih dulu menyusuri jalan ini tanpa pernah menyelesaikan perjalanan karena tercekik di tengah jalan. Aku melihat jejak kaki mereka serta kadangkala mendengar suara sebagian dari mereka lalu suara itu hilang. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme