İçeriğe atla

Otuzuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kaum materialis yang akal mereka telah beralih ke mata hanya bisa melihat sesuatu yang bersifat materi. Dengan hikmah yang kosong dari hikmah dan dengan filsafat yang dibangun di atas landasan kesia-siaan wujud, mereka berpandangan bahwa transformasi partikel terikat dengan proses kebetulan. Bahkan mereka menjadikan proses kebetulan tersebut sebagai kaidah baku bagi seluruh prinsip mereka seraya menjadikannya sebagai sumber penciptaan seluruh makhluk Tuh..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Bahasan ini berupa penjelasan tentang petunjuk sederhana mengenai tugas dan hikmah yang terdapat pada gerakan partikel." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kaum materialis yang akal mereka telah beralih ke mata hanya bisa melihat sesuatu yang bersifat materi. Dengan hikmah yang kosong dari hikmah dan dengan filsafat yang dibangun di atas landasan kesia-siaan wujud, mereka berpandangan bahwa transformasi partikel terikat dengan proses kebetulan. Bahkan mereka menjadikan proses kebetulan tersebut sebagai kaidah baku bagi seluruh prinsip mereka seraya menjadikannya sebagai sumber penciptaan seluruh makhluk Tuh..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
230. satır: 230. satır:
Bahasan ini berupa penjelasan tentang petunjuk sederhana mengenai tugas dan hikmah yang terdapat pada gerakan partikel.
Bahasan ini berupa penjelasan tentang petunjuk sederhana mengenai tugas dan hikmah yang terdapat pada gerakan partikel.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kaum materialis yang akal mereka telah beralih ke mata hanya bisa melihat sesuatu yang bersifat materi. Dengan hikmah yang kosong dari hikmah dan dengan filsafat yang dibangun di atas landasan kesia-siaan wujud, mereka berpandangan bahwa transformasi partikel terikat dengan proses kebetulan. Bahkan mereka menjadikan proses kebetulan tersebut sebagai kaidah baku bagi seluruh prinsip mereka seraya menjadikannya sebagai sumber penciptaan seluruh makhluk Tuhan.Orang yang memiliki sedikit kesadaran saja akan menyadari secara pasti betapa mereka demikian jauh dari logika akal sehat tatkala menyandarkan makhluk yang penuh hikmah kepada proses kebetulan yang kosong dari esensi dan hikmah.
Evet, akılları gözlerine sukut etmiş maddiyyunların hikmetsiz hikmetleri, abesiyet esasına istinad eden felsefeleri nazarında tesadüfle bağlı olan tahavvülat-ı zerratı, bütün düsturlarına üssü’l-esas tutup masnuat-ı İlahiyeye masdar göstermişler. Nihayetsiz hikmetlerle müzeyyen masnuatı; hikmetsiz, manasız, karmakarışık bir şeye isnad etmeleri, ne kadar hilaf-ı akıl olduğunu zerre miktar şuuru bulunan bilir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">