İçeriğe atla

Onuncu Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"***" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Pertama, Allah telah mengangkat tirai ketiadaan, eter, dan langit dari esensi matahari yang menyinari dunia laksana lentera. Dia mengeluarkannya dari khazanah rahmat-Nya sekaligus menampak- kannya ke dunia. Namun, esensi tersebut akan digulung dengan sampulnya ketika dunia berakhir dan pintu-pintunya tertutup." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("***" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
903. satır: 903. satır:
Pertama, Allah telah mengangkat tirai ketiadaan, eter, dan langit dari esensi matahari yang menyinari dunia laksana lentera. Dia mengeluarkannya dari khazanah rahmat-Nya sekaligus menampak- kannya ke dunia. Namun, esensi tersebut akan digulung dengan sampulnya ketika dunia berakhir dan pintu-pintunya tertutup.
Pertama, Allah telah mengangkat tirai ketiadaan, eter, dan langit dari esensi matahari yang menyinari dunia laksana lentera. Dia mengeluarkannya dari khazanah rahmat-Nya sekaligus menampak- kannya ke dunia. Namun, esensi tersebut akan digulung dengan sampulnya ketika dunia berakhir dan pintu-pintunya tertutup.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kedua, matahari adalah pesuruh yang diperintah untuk mene- barkan cahaya di siang hari dan membungkusnya di waktu petang. Be- gitulah siang dan malam silih berganti di muka bumi. Pada saat malam, ia mengemas perlengkapannya dengan mengurangi muamalahnya, atau bulan dalam batas tertentu menjadi hijab yang menutupi tugasnya. Dengan kata lain, sebagaimana petugas ini mengumpulkan perlengkapannya dan melipat buku kerjanya dengan sebab tersebut, maka akan datang saatnya ia pasti dibebas-tugaskan, bahkan meski tidak ada sebab atasnya. Barangkali perluasan kedua titik kecil yang saat ini disaksikan oleh para astronom pada permukaannya di mana ia secara berangsur-angsur semakin membesar akan membuat matahari dengan perintah Ilahi menarik kembali cahaya yang ia hamparkan dan ia tebarkan sehingga ia melipat dirinya sendiri. Saat itu Tuhan berkata, “Tugasmu bersama bumi selesai sampai di sini. Mari menuju neraka untuk membakar mereka yang telah menyembahmu dan meremehkan petugas sepertimu dengan menganggapnya berkhianat dan tidak setia.
'''İkinci:''' Veya ziya metaını neşretmek ve zeminin kafasına ziyayı zulmetle münavebeten sarmakla muvazzaf bir memur olduğunu ve her akşam o memura metaını dahi toplattırıp gizlettiği gibi, kâh olur bir bulut perdesiyle alışverişini az yapar, kâh olur ay onun yüzüne karşı perde olur, muamelesini bir derece çeker. Metaını ve muamelat defterlerini topladığı gibi elbette o memur bir vakit o memuriyetten infisal edecektir. Hattâ hiçbir sebeb-i azl bulunmazsa şimdilik küçük fakat büyümeye yüz tutmuş yüzündeki iki leke büyümekle güneş yerin başına izn-i İlahî ile sardığı ziyayı, emr-i Rabbanî ile geriye alıp güneşin başına sarıp “Haydi yerde işin kalmadı.” der, “Cehenneme git, sana ibadet edip senin gibi bir memur-u musahharı sadakatsizlikle tahkir edenleri yak.” der. اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ fermanını lekeli siyah yüzüyle yüzünde okur.
Dengan cara demikian, matahari membaca firman Ilahi اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ pada wajahnya yang bernoda.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
***
<nowiki>*</nowiki> *  *
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">