İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Hikmah lain yang perlu diketahui dari ungkapan وَمَا يَن۟بَغٖى لَهُ ‘bersyair itu tidak layak baginya’ adalah sebagai berikut: Fungsi syair adalah memperindah berbagai hakikat kecil yang tidak jelas, menghiasnya dengan khayalan yang bersinar, dan membuatnya menarik perhatian. Sedangkan hakikat al-Qur’an sudah de- mikian agung, mulia, dan menarik sehingga berbagai khayalan yang hebat dan bersinar tetap tidak berdaya di hadapannya.M..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Dari sini engkau dapat mengetahui salah satu rahasia ayat al- Qur’an yang berbunyi:“Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya...” (QS. Yâsîn [36]: 69)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Hikmah lain yang perlu diketahui dari ungkapan وَمَا يَن۟بَغٖى لَهُ ‘bersyair itu tidak layak baginya’ adalah sebagai berikut: Fungsi syair adalah memperindah berbagai hakikat kecil yang tidak jelas, menghiasnya dengan khayalan yang bersinar, dan membuatnya menarik perhatian. Sedangkan hakikat al-Qur’an sudah de- mikian agung, mulia, dan menarik sehingga berbagai khayalan yang hebat dan bersinar tetap tidak berdaya di hadapannya.M..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
26. satır: 26. satır:
Dari sini engkau dapat mengetahui salah satu rahasia ayat al- Qur’an yang berbunyi:“Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya...” (QS. Yâsîn [36]: 69).
Dari sini engkau dapat mengetahui salah satu rahasia ayat al- Qur’an yang berbunyi:“Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya...” (QS. Yâsîn [36]: 69).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Hikmah lain yang perlu diketahui dari ungkapan وَمَا يَن۟بَغٖى لَهُ ‘bersyair itu tidak layak baginya’ adalah sebagai berikut: Fungsi syair adalah memperindah berbagai hakikat kecil yang tidak jelas, menghiasnya dengan khayalan yang bersinar, dan membuatnya menarik perhatian. Sedangkan hakikat al-Qur’an sudah de- mikian agung, mulia, dan menarik sehingga berbagai khayalan yang hebat dan bersinar tetap tidak berdaya di hadapannya.Misalnya, firman Allah yang berbunyi:
Hem âyet-i وَمَا يَن۟بَغٖى لَهُ sırrını da bununla anla ki şiirin şe’ni; küçük ve sönük hakikatleri, büyük ve parlak hayallerle süslendirip beğendirmek ister. Halbuki Kur’an’ın hakikatleri o kadar büyük, âlî, parlak ve revnaktardır ki en büyük ve parlak hayal, o hakikatlere nisbet edilse gayet küçük ve sönük kalır. Mesela يَو۟مَ نَط۟وِى السَّمَٓاءَ كَطَىِّ السِّجِلِّ لِل۟كُتُبِ ۝ يُغ۟شِى الَّي۟لَ النَّهَارَ يَط۟لُبُهُ حَثٖيثًا ۝ اِن۟ كَانَت۟ اِلَّا صَي۟حَةً وَاحِدَةً فَاِذَاهُم۟ جَمٖيعٌ لَدَي۟نَا مُح۟ضَرُونَ gibi hadsiz hakikatleri buna şahittir.
“Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran-lembaran kertas...” (QS. al-Anbiyâ [21]: 104).“Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat...” (QS. al-A’râf [7]: 54).
</div>
“Teriakan itu hanya sekali teriakan saja. Tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada kami.” (QS. Yâsîn [36]: 53). Serta berbagai ayat sejenis lainnya yang tak terhitung jumlahnya dalam al-Qur’an menjadi bukti atas hal tersebut.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">