İçeriğe atla

On Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Bahkan lebih parah dari kondisi orang ateis. Pasalnya, mereka yang mengingkari Rasulullah x bisa jadi beriman kepada rasul-rasul yang lain. Kalaupun tidak beriman kepada seluruh rasul, bisa jadi ia beriman kepada Allah. Kalaupun tidak beriman kepada Allah, bisa jadi ia memiliki akhlak yang terpuji. Sementara, sang Muslim tadi tidak mengenal para rasul yang mulia, tidak beriman kepada Tuhan, serta tidak mengenal kesempurnaan manusia kecuali lewat perantar..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Selama orang beriman dan orang yang taat melihat kubur yang terhampar di hadapan mereka sebagai pintu menuju taman kebaha- giaan abadi dan kenikmatan yang kekal lantaran penghargaan yang diberikan oleh qadar Ilahi yang membuat mereka meraih kekayaan yang kekal lewat kesaksian iman, maka masing-masing mereka akan merasakan kenikmatan yang mendalam dan kegembiraan maknawi saat panggilan, “Silakan ambil tiketmu!” di mana kegembiraan maknawi tersebut, an..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Bahkan lebih parah dari kondisi orang ateis. Pasalnya, mereka yang mengingkari Rasulullah x bisa jadi beriman kepada rasul-rasul yang lain. Kalaupun tidak beriman kepada seluruh rasul, bisa jadi ia beriman kepada Allah. Kalaupun tidak beriman kepada Allah, bisa jadi ia memiliki akhlak yang terpuji. Sementara, sang Muslim tadi tidak mengenal para rasul yang mulia, tidak beriman kepada Tuhan, serta tidak mengenal kesempurnaan manusia kecuali lewat perantar..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
86. satır: 86. satır:
Jika demikian, maka orang yang meninggalkan kenikmatan besar tersebut demi mendapatkan kenikmatan sesaat yang tidak dibenarkan dan berhias deritalaksana madu beracunatas dorongan gelora masa muda, akan jatuh ke tingkatan yang jauh lebih rendah dibanding hewan.
Jika demikian, maka orang yang meninggalkan kenikmatan besar tersebut demi mendapatkan kenikmatan sesaat yang tidak dibenarkan dan berhias deritalaksana madu beracunatas dorongan gelora masa muda, akan jatuh ke tingkatan yang jauh lebih rendah dibanding hewan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Bahkan lebih parah dari kondisi orang ateis. Pasalnya, mereka yang mengingkari Rasulullah x bisa jadi beriman kepada rasul-rasul yang lain. Kalaupun tidak beriman kepada seluruh rasul, bisa jadi ia beriman kepada Allah. Kalaupun tidak beriman kepada Allah, bisa
Ecnebi dinsizleri gibi de olamaz. Çünkü onlar, peygamberi inkâr etseler diğerlerini tanıyabilirler. Peygamberleri bilmeseler de Allah’ı tanıyabilirler. Allah’ı bilmeseler de kemalâta medar olacak bazı güzel hasletler bulunabilir. Fakat bir Müslüman hem enbiyayı hem Rabb’ini hem bütün kemalâtı Muhammed-i Arabî aleyhissalâtü vesselâm vasıtasıyla biliyor. Onun terbiyesini bırakan ve zincirinden çıkan daha hiçbir peygamberi tanımaz ve Allah’ı da tanımaz. Ve ruhunda kemalâtı muhafaza edecek hiçbir esasatı bilemez. Çünkü peygamberlerin en âhiri ve en büyükleri ve dini ve daveti umum nev-i beşere baktığı için ve mu’cizatça ve dince umuma faik ve bütün nev-i beşere bütün hakaikte üstadlık edip on dört asırda parlak bir surette ispat eden ve nev-i beşerin medar-ı iftiharı bir zatın terbiye-i esasiyelerini ve usûl-ü dinini terk eden, elbette hiçbir cihette bir nur, bir kemal bulamaz. Sukut-u mutlaka mahkûmdur.
jadi ia memiliki akhlak yang terpuji.
</div>
Sementara, sang Muslim tadi tidak mengenal para rasul yang mulia, tidak beriman kepada Tuhan, serta tidak mengenal kesempurnaan manusia kecuali lewat perantaraan Nabi x. Karena itu, Muslim yang tidak mau menerima pendidikan dan perintah Nabi x yang penuh berkah, ia tidak akan mengakui nabi yang lain. Bahkan, ia juga tidak mengenal Allah, serta tidak bisa menjaga pilar-pilar kesempurnaan manusia dalam jiwanya. Hal itu karena pokok-pokok agama dan landasan pendidikan yang dibawa oleh Rasul x merupakan sesuatu yang kukuh dan sempurna, di mana orang yang mengabaikannya, niscaya sama sekali tidak akan memperoleh cahaya dan kesem- purnaan, bahkan akan jatuh terperosok. Sebab, Nabi x merupakan penutup para nabi, pemimpin para rasul, dan imam seluruh umat manusia dalam seluruh hakikat yang ada. Bahkan, beliau merupakan po- ros kebanggaan umat ini, sebagaimana telah terekam jelas sepanjang 14 abad lamanya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">