77.975
düzenleme
("Kukatakan kepada para siswa yang masih muda itu bahwa hikmah mengapa al-Qur’an mengulang-ulang ungkapan ayat yang berbunyi خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ ‘(Dzat yang) menciptakan langit dan bumi’ dan رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضِ ‘Tuhan Pemelihara langit dan bumi’ adalah un- tuk menunjukkan kepada hakikat tersebut, untuk menetapkan argumen tauhid yang demikian cemerlang, serta untuk mem..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Kujawab, “Manusia merupakan mesin hidup yang merasakan ribuan penderitaan dan menikmati ribuan jenis kesenangan. Meski sangat lemah, namun manusia memiliki musuh yang tak terhingga, baik yang terlihat ataupun yang tak terlihat. Meski sangat papa, namun ia memiliki keinginan yang tak terhingga, baik yang bersifat lahir maupun batin. Manusia adalah makhluk yang malang, yang senantiasa merasakan derita kehilangan dan perpisahan. Walaupun kondisinya demiki..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
304. satır: | 304. satır: | ||
Kukatakan kepada para siswa yang masih muda itu bahwa hikmah mengapa al-Qur’an mengulang-ulang ungkapan ayat yang berbunyi خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ ‘(Dzat yang) menciptakan langit dan bumi’ dan رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضِ ‘Tuhan Pemelihara langit dan bumi’ adalah un- tuk menunjukkan kepada hakikat tersebut, untuk menetapkan argumen tauhid yang demikian cemerlang, serta untuk memperkenalkan Sang Pencipta Yang Mahaagung kepada kita. Akhirnya mereka menjawab, “Puji dan syukur yang tak terhingga kami ucapkan kepada Tuhan Sang Pencipta atas pelajaran ini, yang merupakan hakikat mulia. Semoga Allah memberikan balasan terbaik dan rida-Nya kepadamu.” | Kukatakan kepada para siswa yang masih muda itu bahwa hikmah mengapa al-Qur’an mengulang-ulang ungkapan ayat yang berbunyi خَلَقَ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضَ ‘(Dzat yang) menciptakan langit dan bumi’ dan رَبُّ السَّمٰوَاتِ وَال۟اَر۟ضِ ‘Tuhan Pemelihara langit dan bumi’ adalah un- tuk menunjukkan kepada hakikat tersebut, untuk menetapkan argumen tauhid yang demikian cemerlang, serta untuk memperkenalkan Sang Pencipta Yang Mahaagung kepada kita. Akhirnya mereka menjawab, “Puji dan syukur yang tak terhingga kami ucapkan kepada Tuhan Sang Pencipta atas pelajaran ini, yang merupakan hakikat mulia. Semoga Allah memberikan balasan terbaik dan rida-Nya kepadamu.” | ||
Kujawab, “Manusia merupakan mesin hidup yang merasakan ribuan penderitaan dan menikmati ribuan jenis kesenangan. Meski sangat lemah, namun manusia memiliki musuh yang tak terhingga, baik yang terlihat ataupun yang tak terlihat. Meski sangat papa, namun ia memiliki keinginan yang tak terhingga, baik yang bersifat lahir maupun batin. Manusia adalah makhluk yang malang, yang senantiasa merasakan derita kehilangan dan perpisahan. Walaupun kondisinya demikian, namun berkat afiliasi dengan Penguasa Yang Mahaagung lewat iman dan ubûdiyah, ia menemukan “titik sandaran” yang sangat kuat, yang menjadi tempat berlindung dari seluruh musuh. Ia juga me- nemukan “titik tambatan” untuk memenuhi semua kebutuhan, keingi- nan, dan impiannya.Jadi, sebagaimana segala sesuatu menisbatkan diri kepada tuan- nya, merasa bangga dengan afiliasi tersebut, serta merasa mulia dengan kedudukan di sisi-Nya, demikian pula dengan manusia. Ketika dengan keimanan ia menisbatkan diri kepada Dzat Mahakuasa yang qudrah- Nya tak terhingga, serta kepada Penguasa Mahakasih yang memiliki rahmat yang luas, lalu ia mengabdi dengan ubudiyah, maka ajal dan kematian berganti dari sebuah kemusnahan abadi menjadi tiket menuju alam abadi. Kalian dapat mengukur betapa manusia sangat menikmati ubudiyahnya kepada Tuhan, merasa senang dengan iman yang terdapat dalam kalbunya, bahagia dengan cahaya Islam, serta bangga dengan Tuhannya yang Mahakuasa dan Penyayang seraya bersyukur atas nikmat iman dan Islam. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme