İçeriğe atla

On Dördüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Perumpamaan kedua: Ada sebuah kapal milik raja. Jika seorang pekerja meninggalkan pekerjaan kecilnya, hal itu akan membuat aktivitas seluruh pekerja di kapal tersebut terganggu. Karena itu, pemilik kapal, yaitu sang raja mengancam pekerja yang lalai tadi atas nama seluruh pekerja di kapal. Orang yang lalai tadi tidak dapat berkata, “Mengapa aku harus mendapat ancaman keras semacam ini, padahal yang kulakukan hanya sebatas pengabaian hal yang sepele?”..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("'''Perumpamaan pertama:''' Ada sebuah kebun luas yang berisi buah matang dan bunga indah yang tak terhingga. Sejumlah pekerja ditugaskan untuk mengawasi kebun tersebut. Hanya saja seorang yang ditugaskan membuka saluran air untuk menyirami kebun agak malas dalam menunaikan tugasnya. Ia tidak membuka saluran itu sehingga air tidak mengalir. Artinya, tindakannya membuat seluruh yang terdapat di kebun menjadi rusak dan kering. Maka, semua pekerja di kebun m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Perumpamaan kedua: Ada sebuah kapal milik raja. Jika seorang pekerja meninggalkan pekerjaan kecilnya, hal itu akan membuat aktivitas seluruh pekerja di kapal tersebut terganggu. Karena itu, pemilik kapal, yaitu sang raja mengancam pekerja yang lalai tadi atas nama seluruh pekerja di kapal. Orang yang lalai tadi tidak dapat berkata, “Mengapa aku harus mendapat ancaman keras semacam ini, padahal yang kulakukan hanya sebatas pengabaian hal yang sepele?”..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
55. satır: 55. satır:
Ada sebuah kebun luas yang berisi buah matang dan bunga indah yang tak terhingga. Sejumlah pekerja ditugaskan untuk mengawasi kebun tersebut. Hanya saja seorang yang ditugaskan membuka saluran air untuk menyirami kebun agak malas dalam menunaikan tugasnya. Ia tidak membuka saluran itu sehingga air tidak mengalir. Artinya, tindakannya membuat seluruh yang terdapat di kebun menjadi rusak dan kering. Maka, semua pekerja di kebun mengeluhkan orang yang tidak menunaikan tugasnya tadi. Di samping itu, semua ciptaan Tuhan dan semua yang berada di bawah tatapan penyaksian-Nya ikut mengeluh. Bahkan tanah, udara, dan cahaya juga mengeluhkan orang malas ini. Sebab, ia telah membuat tugas dan pengabdian mereka tidak berjalan dengan baik. Atau, minimal terganggu.
Ada sebuah kebun luas yang berisi buah matang dan bunga indah yang tak terhingga. Sejumlah pekerja ditugaskan untuk mengawasi kebun tersebut. Hanya saja seorang yang ditugaskan membuka saluran air untuk menyirami kebun agak malas dalam menunaikan tugasnya. Ia tidak membuka saluran itu sehingga air tidak mengalir. Artinya, tindakannya membuat seluruh yang terdapat di kebun menjadi rusak dan kering. Maka, semua pekerja di kebun mengeluhkan orang yang tidak menunaikan tugasnya tadi. Di samping itu, semua ciptaan Tuhan dan semua yang berada di bawah tatapan penyaksian-Nya ikut mengeluh. Bahkan tanah, udara, dan cahaya juga mengeluhkan orang malas ini. Sebab, ia telah membuat tugas dan pengabdian mereka tidak berjalan dengan baik. Atau, minimal terganggu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Perumpamaan kedua:
'''İkinci Temsil:''' Mesela, cesîm bir sefine-i sultaniyede, âdi bir adam cüz’î vazifesini terk etmesiyle, bütün gemideki vazifedarların netaic-i hidematına halel getirdiğinden ve bazı da mahvettiğinden bütün o vazifedarlar namına gemi sahibi ondan şedit şikâyet eder. Kusur sahibi ise diyemez ki: “Ben bir âdi adamım, ehemmiyetsiz ihmalimden şu şiddete müstahak değilim.Çünkü tek bir adem, hadsiz ademleri intac eder. Fakat vücud kendine göre semere verir. Çünkü bir şeyin vücudu, bütün şerait ve esbabın vücuduna mütevakkıf olduğu halde; o şeyin ademi, intifası, tek bir şartın intifasıyla ve tek bir cüzün ademiyle netice itibarıyla mün’adim olur. Bundandır ki “Tahrip, tamirden pek çok defa eshel olduğu” bir düstur-u mütearife hükmüne geçmiştir.
Ada sebuah kapal milik raja. Jika seorang pekerja meninggalkan pekerjaan kecilnya, hal itu akan membuat aktivitas seluruh pekerja di kapal tersebut terganggu. Karena itu, pemilik kapal, yaitu sang raja mengancam pekerja yang lalai tadi atas nama seluruh pekerja di kapal. Orang yang lalai tadi tidak dapat berkata, “Mengapa aku harus mendapat ancaman keras semacam ini, padahal yang kulakukan hanya sebatas pengabaian hal yang sepele?Hal ini lantaran satu “ketiadaan” menyebabkan banyak ketiadaan. Sementara “keberadaan” melahirkan berbagai buah sesuai dengan jenisnya. Sebab, wujud dan keberadaan sesuatu bergantung pada keberadaan seluruh sebab dan syarat. Sebaliknya, ketiadaan sesuatu dari sisi hasil terwujud dengan ketiadaan satu syarat dan satu bagian darinya. Dari sini “merusak lebih mudah daripada membangun” menjadi satu kaidah yang dikenal oleh manusia.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">