77.975
düzenleme
("'''Perumpamaan pertama:''' Ada sebuah kebun luas yang berisi buah matang dan bunga indah yang tak terhingga. Sejumlah pekerja ditugaskan untuk mengawasi kebun tersebut. Hanya saja seorang yang ditugaskan membuka saluran air untuk menyirami kebun agak malas dalam menunaikan tugasnya. Ia tidak membuka saluran itu sehingga air tidak mengalir. Artinya, tindakannya membuat seluruh yang terdapat di kebun menjadi rusak dan kering. Maka, semua pekerja di kebun m..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Perumpamaan kedua: Ada sebuah kapal milik raja. Jika seorang pekerja meninggalkan pekerjaan kecilnya, hal itu akan membuat aktivitas seluruh pekerja di kapal tersebut terganggu. Karena itu, pemilik kapal, yaitu sang raja mengancam pekerja yang lalai tadi atas nama seluruh pekerja di kapal. Orang yang lalai tadi tidak dapat berkata, “Mengapa aku harus mendapat ancaman keras semacam ini, padahal yang kulakukan hanya sebatas pengabaian hal yang sepele?”..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
55. satır: | 55. satır: | ||
Ada sebuah kebun luas yang berisi buah matang dan bunga indah yang tak terhingga. Sejumlah pekerja ditugaskan untuk mengawasi kebun tersebut. Hanya saja seorang yang ditugaskan membuka saluran air untuk menyirami kebun agak malas dalam menunaikan tugasnya. Ia tidak membuka saluran itu sehingga air tidak mengalir. Artinya, tindakannya membuat seluruh yang terdapat di kebun menjadi rusak dan kering. Maka, semua pekerja di kebun mengeluhkan orang yang tidak menunaikan tugasnya tadi. Di samping itu, semua ciptaan Tuhan dan semua yang berada di bawah tatapan penyaksian-Nya ikut mengeluh. Bahkan tanah, udara, dan cahaya juga mengeluhkan orang malas ini. Sebab, ia telah membuat tugas dan pengabdian mereka tidak berjalan dengan baik. Atau, minimal terganggu. | Ada sebuah kebun luas yang berisi buah matang dan bunga indah yang tak terhingga. Sejumlah pekerja ditugaskan untuk mengawasi kebun tersebut. Hanya saja seorang yang ditugaskan membuka saluran air untuk menyirami kebun agak malas dalam menunaikan tugasnya. Ia tidak membuka saluran itu sehingga air tidak mengalir. Artinya, tindakannya membuat seluruh yang terdapat di kebun menjadi rusak dan kering. Maka, semua pekerja di kebun mengeluhkan orang yang tidak menunaikan tugasnya tadi. Di samping itu, semua ciptaan Tuhan dan semua yang berada di bawah tatapan penyaksian-Nya ikut mengeluh. Bahkan tanah, udara, dan cahaya juga mengeluhkan orang malas ini. Sebab, ia telah membuat tugas dan pengabdian mereka tidak berjalan dengan baik. Atau, minimal terganggu. | ||
Perumpamaan kedua: | |||
Ada sebuah kapal milik raja. Jika seorang pekerja meninggalkan pekerjaan kecilnya, hal itu akan membuat aktivitas seluruh pekerja di kapal tersebut terganggu. Karena itu, pemilik kapal, yaitu sang raja mengancam pekerja yang lalai tadi atas nama seluruh pekerja di kapal. Orang yang lalai tadi tidak dapat berkata, “Mengapa aku harus mendapat ancaman keras semacam ini, padahal yang kulakukan hanya sebatas pengabaian hal yang sepele?” Hal ini lantaran satu “ketiadaan” menyebabkan banyak ketiadaan. Sementara “keberadaan” melahirkan berbagai buah sesuai dengan jenisnya. Sebab, wujud dan keberadaan sesuatu bergantung pada keberadaan seluruh sebab dan syarat. Sebaliknya, ketiadaan sesuatu dari sisi hasil terwujud dengan ketiadaan satu syarat dan satu bagian darinya. Dari sini “merusak lebih mudah daripada membangun” menjadi satu kaidah yang dikenal oleh manusia. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme