İçeriğe atla

Otuz Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Nah, berdasarkan contoh di atas, Tuhan Sang Pencipta Yang Mahaagung—yang memiliki seribu satu nama yang mulia seperti Penguasa Yang Mahabijak, yang Mahaadil dan Bijaksana, Pencipta Yang Mahaagung di mana tidak ada yang sama seperti-Nya—berkehendak menciptakan pohon entitas yang besar dan membangun istana alam yang menakjubkan. Maka, Dia membuat fondasi dan benih dari ista- na dan pohon tersebut dalam enam hari lewat ketentuan hikmah-Nya yang menyelur..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri sehingga jelas bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”(QS. Fushshilat [41]: 53)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Nah, berdasarkan contoh di atas, Tuhan Sang Pencipta Yang Mahaagung—yang memiliki seribu satu nama yang mulia seperti Penguasa Yang Mahabijak, yang Mahaadil dan Bijaksana, Pencipta Yang Mahaagung di mana tidak ada yang sama seperti-Nya—berkehendak menciptakan pohon entitas yang besar dan membangun istana alam yang menakjubkan. Maka, Dia membuat fondasi dan benih dari ista- na dan pohon tersebut dalam enam hari lewat ketentuan hikmah-Nya yang menyelur..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
19. satır: 19. satır:
Jika seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang luar biasa hendak membangun sebuah istana besar, tentu sebelumnya akan membuat fondasinya dengan satu tatanan yang rapi, menyusun landasannya dengan penuh hikmah, serta mengoordinasikannya sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan, kemudian barulah ia mulai membagi dan mengurainya lewat kecakapan dan kreasi yang dimiliki kepada sejumlah bagian dan ruang. Setelah itu, ia menata ruang-ruang tadi dan menghiasnya dengan berbagai ukiran yang indah. Selanjutnya ia menerangi semua sudut istana dengan sejumlah lampu yang besar. Untuk menampakkan kembali kebaikan dan kecaka- pannya, ia terus memperbarui segala hal yang ada di dalamnya serta mengubah dan menggantinya. Lalu ia memasang satu pesawat telepon pada setiap ruangan sesuai dengan kedudukannya. Ia juga membuka sebuah jendela dari masing-masing ruangan sehingga kedudukannya yang mulia dapat terlihat.
Jika seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang luar biasa hendak membangun sebuah istana besar, tentu sebelumnya akan membuat fondasinya dengan satu tatanan yang rapi, menyusun landasannya dengan penuh hikmah, serta mengoordinasikannya sesuai dengan tujuan dan hasil yang diharapkan, kemudian barulah ia mulai membagi dan mengurainya lewat kecakapan dan kreasi yang dimiliki kepada sejumlah bagian dan ruang. Setelah itu, ia menata ruang-ruang tadi dan menghiasnya dengan berbagai ukiran yang indah. Selanjutnya ia menerangi semua sudut istana dengan sejumlah lampu yang besar. Untuk menampakkan kembali kebaikan dan kecaka- pannya, ia terus memperbarui segala hal yang ada di dalamnya serta mengubah dan menggantinya. Lalu ia memasang satu pesawat telepon pada setiap ruangan sesuai dengan kedudukannya. Ia juga membuka sebuah jendela dari masing-masing ruangan sehingga kedudukannya yang mulia dapat terlihat.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nah, berdasarkan contoh di atas, Tuhan Sang Pencipta Yang Mahaagung—yang memiliki seribu satu nama yang mulia seperti Penguasa Yang Mahabijak, yang Mahaadil dan Bijaksana, Pencipta Yang Mahaagung di mana tidak ada yang sama seperti-Nya—berkehendak menciptakan pohon entitas yang besar dan membangun istana alam yang menakjubkan. Maka, Dia membuat fondasi dan benih dari ista- na dan pohon tersebut dalam enam hari lewat ketentuan hikmah-Nya yang menyeluruh dan pengetahuan-Nya yang azali. Setelah itu, Dia membentuknya dengan rambu-rambu qadha dan qadar serta mengu- rainya secara terperinci kepada sejumlah tingkatan dan cabang yang berada di atas dan di bawah. Setelah itu, Dia menata setiap kelompok makhluk dan setiap tingkatannya dengan ketentuan inâyah dan kebaikan-Nya. Setelah itu, Dia menghias segala sesuatu dan semua alam
Aynen öyle de   وَ لِلّٰهِ ال۟مَثَلُ ال۟اَع۟لٰى   Sâni’-i Zülcelal, Hâkim-i Hakîm, Adl-i Hakem ve bin bir esma-yı kudsiye ile müsemma Fâtır-ı Bîmisal, şu âlem-i ekber olan kâinat sarayının ve hilkat şeceresinin icadını irade etti. Altı günde o sarayın, o şecerenin esasatını desatir-i hikmet ve kavanin-i ilm-i ezelîsi ile vaz’etti. Sonra ulvi ve süflî tabakata ve dallara ayırıp kaza ve kader desatiri ile tafsil ve tasvir etti. Sonra her mahlukatın her taifesini ve her tabakasını sun’ ve inayet düsturu ile tanzim etti. Sonra her şeyi, her bir âlemi ona lâyık bir tarzda, mesela semayı yıldızlarla, zemini çiçeklerle tezyin ettiği gibi süslendirip tezyin etti. Sonra o kavanin-i külliye ve desatir-i umumiye meydanlarında esmalarını tecelli ettirip tenvir etti. Sonra bu kanun-u küllînin tazyikinden feryat eden fertlere Rahman-ı Rahîm isimlerini hususi bir surette imdada yetiştirdi. Demek, o küllî ve umumî desatiri içinde hususi ihsanatı, hususi imdatları, hususi cilveleri var ki her şey her vakit her hâceti için ondan istimdad eder, ona bakabilir. Sonra her menzilden her tabakadan her âlemden her taifeden her fertten her şeyden kendini gösterecek yani vücudunu ve vahdetini bildirecek pencereler açmış. Her kalp içinde bir telefon bırakmış.
dengan keindahan yang sesuai dengannya. Misalnya, Dia menghias langit dengan bintang-gemintang dan memperindah bumi dengan aneka macam bunga.
</div>
Kemudian Dia menyinari semua ruang rambu-rambu universal dan konstitusi umum itu dengan manifestasi nama-nama-Nya. Setelah itu, Dia menolong mereka yang meminta bantuan-Nya dalam menghadapi kesulitan lewat nama Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan kata lain, Dia menetapkan pada sela-sela rambu-Nya yang bersifat komprehensif dan hukumnya yang bersifat umum sejumlah karunia dan pertolongan khusus berikut manifestasi yang bersifat khusus pula di mana hal itu memungkinkan segala sesuatu untuk mengarah kepa- da-Nya setiap waktu dan meminta kepada-Nya apa yang dibutuhkan.Dia membuka lewat setiap tempat, setiap tingkatan, setiap alam, setiap kelompok, setiap individu, dan setiap sesuatu sejumlah jendela yang menghadap kepada-Nya sekaligus memperlihatkan-Nya. Yakni, menampakkan keberadaan dan keesaan-Nya. Dia sisipkan pada setiap kalbu sebuah sarana untuk berkomunikasi dengan-Nya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">