İçeriğe atla

Otuz Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Kemudian perhatikan “raut” muka bumi, lekuk-lekuknya, goresan permukaannya, warnanya yang beragam sebanyak jenis tanahnya di mana ia dihiasi dengan hikmah dan kreasi sekaligus melahirkan kekaguman. Belum lagi sungai, lautan, saluran air, dan puncak gunung. Semuanya disiapkan dan dihamparkan untuk menjadi tempat tinggal bagi makhluk dan sarana transportasi mereka dari satu tempat ke tempat lain.Selanjutnya, tidakkah engkau melihat bagaimana bumi diisi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Perhatikan keindahan kreasi yang terdapat di muka bumi dan bagaimana seluruh unsurnya ditundukkan untuk menjalankan berbagai tugas yang penuh hikmah. Engkau dapat melihatnya seolah-olah mereka sedang menatap dengan tatapan penuh hormat kepada tamu-tamu Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahabijak yang berada di muka bumi dan mereka bergegas untuk memberikan pelayanan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Kemudian perhatikan “raut” muka bumi, lekuk-lekuknya, goresan permukaannya, warnanya yang beragam sebanyak jenis tanahnya di mana ia dihiasi dengan hikmah dan kreasi sekaligus melahirkan kekaguman. Belum lagi sungai, lautan, saluran air, dan puncak gunung. Semuanya disiapkan dan dihamparkan untuk menjadi tempat tinggal bagi makhluk dan sarana transportasi mereka dari satu tempat ke tempat lain.Selanjutnya, tidakkah engkau melihat bagaimana bumi diisi..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
372. satır: 372. satır:
Perhatikan keindahan kreasi yang terdapat di muka bumi dan bagaimana seluruh unsurnya ditundukkan untuk menjalankan berbagai tugas yang penuh hikmah. Engkau dapat melihatnya seolah-olah mereka sedang menatap dengan tatapan penuh hormat kepada tamu-tamu Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahabijak yang berada di muka bumi dan mereka bergegas untuk memberikan pelayanan.
Perhatikan keindahan kreasi yang terdapat di muka bumi dan bagaimana seluruh unsurnya ditundukkan untuk menjalankan berbagai tugas yang penuh hikmah. Engkau dapat melihatnya seolah-olah mereka sedang menatap dengan tatapan penuh hormat kepada tamu-tamu Tuhan Yang Mahakuasa dan Mahabijak yang berada di muka bumi dan mereka bergegas untuk memberikan pelayanan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Kemudian perhatikan “raut” muka bumi, lekuk-lekuknya, goresan permukaannya, warnanya yang beragam sebanyak jenis tanahnya di mana ia dihiasi dengan hikmah dan kreasi sekaligus melahirkan kekaguman. Belum lagi sungai, lautan, saluran air, dan puncak gunung. Semuanya disiapkan dan dihamparkan untuk menjadi tempat tinggal bagi makhluk dan sarana transportasi mereka dari satu tempat ke tempat lain.Selanjutnya, tidakkah engkau melihat bagaimana bumi diisi de- ngan penuh hikmah dan keteraturan yang menakjubkan lewat ratu- san ribu jenis tumbuhan dan hewan, serta bagaimana kehidupan yang menyenangkan dihembuskan di dalamnya. Lalu dengan kematian, mereka dibebas-tugaskan dari tugas-tugas yang ada. Fenomena seperti ini terus terbaharui dengan sangat rapi. Begitu bumi dikosongkan darinya, ia segera diisi kembali. Bukankah ini menunjukkan bahwa kebangkitan setelah kematian merupakan suatu hal yang pasti.
Hem acib ve garib sanatlar içinde rengârenk acib hikmetli zemin yüzünün simasındaki bu nakışlı çizgilere bak! Nasıl sekenelerine enhar ve çayları, deniz ve ırmakları, dağ ve tepeleri, ayrı ayrı mahluklarına ve ibadına lâyık birer mesken ve vesait-i nakliye yapmış. Sonra yüz binler ecnas-ı nebatat ve enva-ı hayvanatıyla kemal-i hikmet ve intizam ile doldurup hayat vererek şenlendirmek, vakit be-vakit muntazaman mevt ile terhis ederek boşaltıp yine muntazaman   بَع۟ثُ بَع۟دَ ال۟مَو۟تِ   suretinde doldurmak; bir Kadîr-i Zülcelal’in ve bir Hakîm-i Zülkemal’in vücub-u vücuduna ve vahdetine yüz binler lisanlarla şehadet ederler.
Bukankah semua fenomena di atas menjadi bukti jujur yang lewat ratusan ribu lisan menegaskan keberadaan dan keesaan Dzat Ma- hakuasa Yang Mahaagung dan Dzat Mahabijak Yang Maha sempurna?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">