İçeriğe atla

Otuz Üçüncü Söz/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Suatu saat aku berjalan menemani keterasinganku, melanglang buana bersama pikiranku. Kedua kakiku mengantarku ke puncak gunung yang tinggi dan hijau. Tampak olehku dari tengah bukit yang hijau setangkai bunga yang kuning. Ia mengingatkan bunga-bunga sejenis yang kutemui di daerah Van dan di seluruh kota lainnya. Dengan seketika makna berikut ini muncul di dalam kalbuku, yaitu sebagai berikut:Bunga ini tidak lain adalah “stempel keindahan” yang dibubu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("“Segala sesuatu bertasbih memuji-Nya...”(QS. al-Isrâ [17]: 44)." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Suatu saat aku berjalan menemani keterasinganku, melanglang buana bersama pikiranku. Kedua kakiku mengantarku ke puncak gunung yang tinggi dan hijau. Tampak olehku dari tengah bukit yang hijau setangkai bunga yang kuning. Ia mengingatkan bunga-bunga sejenis yang kutemui di daerah Van dan di seluruh kota lainnya. Dengan seketika makna berikut ini muncul di dalam kalbuku, yaitu sebagai berikut:Bunga ini tidak lain adalah “stempel keindahan” yang dibubu..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
496. satır: 496. satır:
“Segala sesuatu bertasbih memuji-Nya...”(QS. al-Isrâ [17]: 44).
“Segala sesuatu bertasbih memuji-Nya...”(QS. al-Isrâ [17]: 44).


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Suatu saat aku berjalan menemani keterasinganku, melanglang buana bersama pikiranku. Kedua kakiku mengantarku ke puncak gunung yang tinggi dan hijau. Tampak olehku dari tengah bukit yang hijau setangkai bunga yang kuning. Ia mengingatkan bunga-bunga sejenis yang kutemui di daerah Van dan di seluruh kota lainnya. Dengan seketika makna berikut ini muncul di dalam kalbuku, yaitu sebagai berikut:Bunga ini tidak lain adalah “stempel keindahan” yang dibubuhkan oleh Pencipta keindahan pada “surat hijau” yang Dia kirim untuk alam. Siapa pemilik “stempel bunga” pada “hamparan hijau”, maka seluruh jenis bunga pada seluruh “hamparan bumi” juga stempel miliknya.
Bir bahar mevsiminde, garibane, mütefekkirane seyahate gidiyordum. Bir tepeciğin eteğinden geçerken parlak bir sarıçiçek nazarıma ilişti. Eskiden vatanımda ve sair memleketlerde gördüğüm o cins sarıçiçekleri derhatır ettirdi. Şöyle bir mana kalbe geldi ki: Bu çiçek kimin turrası ise kimin sikkesi ise ve kimin mührü ise ve kimin nakşı ise elbette bütün zemin yüzündeki o nevi çiçekler, onun mühürleridir, sikkeleridir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">