İçeriğe atla

Lemaat/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Adapun sastra Al-Qur’an memberikan kesedihan yang mulia. Yaitu kesedihan sang perindu, bukan kesedihan sang yatim. Kesedihan tersebut bersumber dari perpisahan dengan para kekasih, bukan akibat kehilangan mereka." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Perasaan yang penuh dengan kesedihan dan derita ini menguasai diri manusia sehingga mengantarnya pada kesesatan, kekufuran, dan pengingkaran sang Khalik. Akhirnya, sulit baginya untuk kembali kepada kebenaran. Bahkan bisa jadi ia tidak kembali lagi selamanya." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Adapun sastra Al-Qur’an memberikan kesedihan yang mulia. Yaitu kesedihan sang perindu, bukan kesedihan sang yatim. Kesedihan tersebut bersumber dari perpisahan dengan para kekasih, bukan akibat kehilangan mereka." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
1.578. satır: 1.578. satır:
Perasaan yang penuh dengan kesedihan dan derita ini menguasai diri manusia sehingga mengantarnya pada kesesatan, kekufuran, dan pengingkaran sang Khalik. Akhirnya, sulit baginya untuk kembali kepada kebenaran. Bahkan bisa jadi ia tidak kembali lagi selamanya.
Perasaan yang penuh dengan kesedihan dan derita ini menguasai diri manusia sehingga mengantarnya pada kesesatan, kekufuran, dan pengingkaran sang Khalik. Akhirnya, sulit baginya untuk kembali kepada kebenaran. Bahkan bisa jadi ia tidak kembali lagi selamanya.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun sastra Al-Qur’an memberikan kesedihan yang mulia. Yaitu kesedihan sang perindu, bukan kesedihan sang yatim. Kesedihan tersebut bersumber dari perpisahan dengan para kekasih, bukan akibat kehilangan mereka.
Kur’an’ın edebi ise öyle bir hüznü verir ki âşıkane hüzündür, yetimane değildir. Firaku’l-ahbaptan gelir, fakdü’l-ahbaptan gelmez.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">