77.975
düzenleme
("Apakah sikap memberikan perhatian dalam menghias dan mem- percantik istana padahal pilar-pilarnya sedang terancam dan nyaris ambruk adalah sikap yang memberikan manfaat? Apakah menyemprot ranting dan daun pohon yang sedang terancam kering akibat akarnya yang hendak dicabut merupakan sikap yang bermanfaat? Demikian pula manusia merupakan istana menakjubkan yang pilar- nya berupa pilar-pilar Iman." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Wahai saudara-Saudaraku yang ingin mereguk air kehidupan yang bersumber dari Iman dan Islam:" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
21. satır: | 21. satır: | ||
Apakah sikap memberikan perhatian dalam menghias dan mem- percantik istana padahal pilar-pilarnya sedang terancam dan nyaris ambruk adalah sikap yang memberikan manfaat? Apakah menyemprot ranting dan daun pohon yang sedang terancam kering akibat akarnya yang hendak dicabut merupakan sikap yang bermanfaat? Demikian pula manusia merupakan istana menakjubkan yang pilar- nya berupa pilar-pilar Iman. | Apakah sikap memberikan perhatian dalam menghias dan mem- percantik istana padahal pilar-pilarnya sedang terancam dan nyaris ambruk adalah sikap yang memberikan manfaat? Apakah menyemprot ranting dan daun pohon yang sedang terancam kering akibat akarnya yang hendak dicabut merupakan sikap yang bermanfaat? Demikian pula manusia merupakan istana menakjubkan yang pilar- nya berupa pilar-pilar Iman. | ||
Manusia juga ibarat pohon yang akarnya terdiri dari fondasi-fondasi Iman. Karena pilar terpenting dari rukun Iman adalah iman kepada Allah, kenabian, dan hari akhir, maka kita harus memberikan perhatian untuk menguatkan hal tersebut di dalam hati. | |||
Ilmu keimanan adalah dasar dan penghulu semua ilmu. Pasalnya, iman tidak hanya sekedar pembenaran. Namun ia memiliki banyak tingkatan. Iman taklidi tidak bisa menghadapi terpaan kesesatan. Ia akan melemah dan tidak berdaya dalam menghadapinya. Adapun iman tahkiki yang menjadi kekuatan kokoh tidak akan bergeser dalam menghadapi apapun. Seandainya orang yang mendapatkan iman tah- kiki menghadapi terpaan ateisme yang dahsyat, maka terpaan tersebut tidak berpengaruh di hadapan kekuatan iman ini. Sebab dia membuat seseorang memiliki keimanan yang kuat yang tidak mudah goyah bahkan dalam menghadapi berbagai keraguan yang dilemparkan oleh para filsuf ateis yang paling keras kepala sekalipun. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme