İçeriğe atla

Konferans/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Pada masa mudanya yang disebut “Said Lama”, Said Nursi men- dalami bidang filsafat. Dalam bidang tersebut, berkat limpahan pengetahuan al-Qur’an al-Hakim, beliau mengungguli para filsuf Barat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, serta para ahli hikmah dari Timur semacam Ibnu Sina, Ibnu Rusydi dan al-Farabi. Dalam Risalah Nur beliau menegaskan bahwa tidak ada penyelamat dan pembimbing hakiki selain al-Qur’an. Siapa yang ragu terhadap sejumlah..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Meski Ustadz menjauhi popularitas dengan perbuatan dan keadaannya, namun orang-orang tetap mendatanginya. Mereka meminta bantuan dari beliau. Seakan-akan ada tarikan ilahi yang men- dorong mereka melakukan hal tersebut. Karenanya, keutamaan yang beliau miliki ini benar-benar menjadi sarana bagi karya dan jejak beli- au yang mendunia seperti Risalah Nur." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Pada masa mudanya yang disebut “Said Lama”, Said Nursi men- dalami bidang filsafat. Dalam bidang tersebut, berkat limpahan pengetahuan al-Qur’an al-Hakim, beliau mengungguli para filsuf Barat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, serta para ahli hikmah dari Timur semacam Ibnu Sina, Ibnu Rusydi dan al-Farabi. Dalam Risalah Nur beliau menegaskan bahwa tidak ada penyelamat dan pembimbing hakiki selain al-Qur’an. Siapa yang ragu terhadap sejumlah..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
184. satır: 184. satır:
Saat Ustadz Nursi dibawa ke pengadilan sebagai hasil dari tuduhan palsu para pendengki serta akibat hasutan para musuh agama yang lalim dan arogan, sejumlah media memuatnya di lembaran pertama. Namun ketika dinyatakan tidak bersalah setelah investigasi dan proses peradilan, mereka terdiam dan tidak mengucap sepatah katapun. Ini salah satu bukti paling jelas yang menunjukkan hakikat di atas.
Saat Ustadz Nursi dibawa ke pengadilan sebagai hasil dari tuduhan palsu para pendengki serta akibat hasutan para musuh agama yang lalim dan arogan, sejumlah media memuatnya di lembaran pertama. Namun ketika dinyatakan tidak bersalah setelah investigasi dan proses peradilan, mereka terdiam dan tidak mengucap sepatah katapun. Ini salah satu bukti paling jelas yang menunjukkan hakikat di atas.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Badiuzzaman memiliki kasih sayang yang tinggi terhadap saudara seiman. Beliau ikut merasa pedih dengan kepedihan yang dialami oleh para pejuang Islam yang rela mengorbankan jiwa mereka dalam rangka tegaknya kemerdekaan dan kebebasan di dunia Islam. Beliau sangat gelisah saat ada yang menyerang Islam dan al-Qur’an. Karena itu, seringkali terlihat beliau tidak bisa minum walau hanya seteguk lantaran sedih dan terluka oleh peristiwa tersebut.
Bediüzzaman, din kardeşlerine ziyade şefkatlidir. Onların elemleriyle elem çektiği, İslâm dünyasında hürriyet ve istiklali için can veren, fedai İslâm mücahidlerinin acılarıyla muzdarip olduğu, Kur’an ve İslâmiyet’e yapılan darbeler anında çok ızdıraplar çektiği, böyle acı acıların tesiratıyla, zaten pek az yediği bir parça çorbasını da yiyemediği çok defa görülmüş ve görülmektedir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Beliau melewatkan sebagian besar waktunya bersama penyakit dan derita. Salah seorang tullabunnur sempat berkata kepada Ustadz Nursi, “Wahai guruku yang sangat belas kasih yang tidak merasakan nikmatnya istirahat di dunia demi kebahagiaan umat Islam dan kesejahteraan abadi mereka! Penyakitmu yang terus menderamu ini bukan penyakit fisik. Ia tidak akan sembuh dari penyakitmu ini dan kepedihanmu tidak akan per- nah hilang selama kezaliman yang menimpa agama kita terus terjadi dan selama dunia Islam tidak bebas darinya.”
Ekser günleri hastalıklar ve sıkıntılarla geçmektedir. Bir Nur talebesinin yazdığı gibi “Ey Millet-i İslâm’ın ebedî refah ve saadeti için dünyada rahatlık görmeyen müşfik üstadım! Senin devam eden hastalıkların cismanî değildir. Dinimize icra edilen istibdat ve zulüm sona ermedikçe, âlem-i İslâm kurtulmadıkça senin ızdırabın dinmeyecektir.” Evet, biz de bu kanaatteyiz.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Namun kepedihan yang amat sangat itu tidak mampu mempe- ngaruhi Badiuzzaman atau membuatnya putus asa. Justru sebaliknya, kondisi tersebut mendorongnya untuk terus berdoa, beribadah, dan melakukan jihad maknawi. Sampai-sampai ia berkata, “Solusi satu-satunya untuk bisa bebas merdeka adalah berpegang teguh pada al- Qur’an.” Kenyataannya beliau benar-benar mendekati al-Qur’an dan berpegang padanya. Beliau menuliskan sejumlah obat dan terapi yang terdapat di dalamnya. Lalu beliau menerbitkan Risalah Nur yang menjadi sumber solusi bagi dunia Islam dan poros kebahagiaan bagi umat manusia di masa sekarang ini.
Fakat o elîm acılar, Bediüzzaman’ı aslâ yeise düşürmemiş, bilakis öyle küllî ve umumî bir dinî cihada ve dua ve ubudiyete sevk etmiştir ki: “Kurtuluşun çare-i yegânesi, Kur’an’a sarılmaktır.” demiş ve sarılmış. Kur’an’da bulduğu deva ve dermanları kaleme alarak, bu zamanda bir halâskâr-ı İslâm ve nev-i beşerin saadetine medar olan Risale-i Nur eserlerini meydana getirmiştir.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Penindasan dan kezaliman yang dilakukan musuh Islam yang zalim itu tidak mampu melemahkan tekadnya. Beliau berkata, “Tugasku adalah berkhidmah kepada al-Qur’an. Sementara kemenangan dan kekalahan, keduanya urusan Allah.” Karena itu, beliau tetap semangat dalam berkhidmah untuk al-Qur’an dan menunaikan aktivitas keimanan. Ya, Ustadz Nursi memiliki tekad yang tinggi. Segala jenis kezaliman yang terjadi padanya tidak mampu melemahkan atau meruntuhkan semangatnya.
Hunhar din düşmanlarının dünyevî satvet ve şevketleri, Bediüzzaman’ı kat’iyen atalete düşürtememiştir. “Vazifem Kur’an’a hizmettir. Galip etmek, mağlup etmek Cenab-ı Hakk’a aittir.” diye iman ederek bir an bile faaliyetten geri kalmamıştır. Evet Hazret-i Üstad, öyle bir himmet-i azîmeye mâliktir ki ona icra edilen müthiş mezalim, bu himmetin mukabilinde tesirsiz kalmaya mahkûm olmuştur.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">