İçeriğe atla

Konferans/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Manhaj tersebut membuat orang lain membaca prinsip berikut pada segala sesuatu:Pada segala sesuatu terdapat bukti atas-Nya Yang menunjukkan bahwa Dia adalah Esa.(*<ref>*Al-Asfahani, al-Aghani 4/39. Al-Qalqasyandi, Shubhul A’sya 12/413, al-Musthath- raf 1/61, 2/280.</ref>)" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Dalam hal ini para ulama ahli kalam memutus rangkaian sebab akibat dengan membuktikan kemustahilan hukum kausalitas dan sebab akibat di penghujung alam. Lalu dari sana mereka membuktikan eksistensi Sang Wajibul wujud. Adapun manhaj al-Qur’an yang hakiki, ia menemukan air pada setiap tempat dan menggalinya di mana saja berada. Setiap ayatnya yang agung laksana tongkat Musa yang memancarkan air di mana saja dipukulkan." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Manhaj tersebut membuat orang lain membaca prinsip berikut pada segala sesuatu:Pada segala sesuatu terdapat bukti atas-Nya Yang menunjukkan bahwa Dia adalah Esa.(*<ref>*Al-Asfahani, al-Aghani 4/39. Al-Qalqasyandi, Shubhul A’sya 12/413, al-Musthath- raf 1/61, 2/280.</ref>)" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
214. satır: 214. satır:
Dalam hal ini para ulama ahli kalam memutus rangkaian sebab akibat dengan membuktikan kemustahilan hukum kausalitas dan sebab akibat di penghujung alam. Lalu dari sana mereka membuktikan eksistensi Sang Wajibul wujud. Adapun manhaj al-Qur’an yang hakiki, ia menemukan air pada setiap tempat dan menggalinya di mana saja berada. Setiap ayatnya yang agung laksana tongkat Musa yang memancarkan air di mana saja dipukulkan.
Dalam hal ini para ulama ahli kalam memutus rangkaian sebab akibat dengan membuktikan kemustahilan hukum kausalitas dan sebab akibat di penghujung alam. Lalu dari sana mereka membuktikan eksistensi Sang Wajibul wujud. Adapun manhaj al-Qur’an yang hakiki, ia menemukan air pada setiap tempat dan menggalinya di mana saja berada. Setiap ayatnya yang agung laksana tongkat Musa yang memancarkan air di mana saja dipukulkan.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Manhaj tersebut membuat orang lain membaca prinsip berikut pada segala sesuatu:Pada segala sesuatu terdapat bukti atas-Nya Yang menunjukkan bahwa Dia adalah Esa.(*<ref>*Al-Asfahani, al-Aghani 4/39. Al-Qalqasyandi, Shubhul A’sya 12/413, al-Musthath- raf 1/61, 2/280.</ref>)
وَ فٖى كُلِّ شَى۟ءٍ لَهُ اٰيَةٌ     تَدُلُّ عَلٰى اَنَّهُ وَاحِدٌ   düsturunu her şeye okutturuyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">