İçeriğe atla

İkinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Nabi Ayyub menderita luka lahir, sedangkan kita men- derita penyakit batin, rohani, dan hati. Seandainya kita balik, yang batiniah menjadi lahiriah dan yang lahiriah menjadi batiniah, tentu kita akan tampak dipenuhi dengan luka-luka yang sangat parah dan ditumbuhi aneka penyakit yang jauh lebih banyak dari yang dimiliki Nabi Ayyub. Sebab, semua dosa yang kita lakukan dan perkara-perkara syubhat yang menyerang pikiran-pikiran kita, menyebabkan luka-luka d..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Nuktah Pertama==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Nabi Ayyub menderita luka lahir, sedangkan kita men- derita penyakit batin, rohani, dan hati. Seandainya kita balik, yang batiniah menjadi lahiriah dan yang lahiriah menjadi batiniah, tentu kita akan tampak dipenuhi dengan luka-luka yang sangat parah dan ditumbuhi aneka penyakit yang jauh lebih banyak dari yang dimiliki Nabi Ayyub. Sebab, semua dosa yang kita lakukan dan perkara-perkara syubhat yang menyerang pikiran-pikiran kita, menyebabkan luka-luka d..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
15. satır: 15. satır:
==Nuktah Pertama==
==Nuktah Pertama==


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Nabi Ayyub menderita luka lahir, sedangkan kita men- derita penyakit batin, rohani, dan hati. Seandainya kita balik, yang batiniah menjadi lahiriah dan yang lahiriah menjadi batiniah, tentu kita akan tampak dipenuhi dengan luka-luka yang sangat parah dan ditumbuhi aneka penyakit yang jauh lebih banyak dari yang dimiliki Nabi Ayyub. Sebab, semua dosa yang kita lakukan dan perkara-perkara syubhat yang menyerang pikiran-pikiran kita, menyebabkan luka-luka dalam hati kita.Sesungguhnya luka-luka yang diderita Nabi Ayyub mengancam keselamatan hidupnya yang singkat di dunia yang fana ini. Sedangkan luka-luka maknawi yang kita derita sekarang, mengancam keselamatan hidup kita yang begitu panjang di akhirat kelak. Karena itu, kita jauh lebih membutuhkan munajat tersebut ketimbang Nabi Ayyub sendiri.
'''Hazret-i Eyyüb aleyhisselâmın zâhirî yara hastalıklarının mukabili, bizim bâtınî ve ruhî ve kalbî hastalıklarımız vardır.''' İç dışa, dış içe bir çevrilsek, Hazret-i Eyyüb’den daha ziyade yaralı ve hastalıklı görüneceğiz. Çünkü işlediğimiz her bir günah, kafamıza giren her bir şüphe, kalp ve ruhumuza yaralar açar. Hazret-i Eyyüb aleyhisselâmın yaraları, kısacık hayat-ı dünyeviyesini tehdit ediyordu. Bizim manevî yaralarımız, pek uzun olan hayat-ı ebediyemizi tehdit ediyor. O münâcat-ı Eyyübiyeye, o Hazretten bin defa daha ziyade muhtacız.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">