İçeriğe atla

İkinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Setiap zaman tentu memiliki aturan dan ketentuan khusus. Pada masa kelalaian sekarang ini, musibah telah berubah bentuk. Bagi sebagian orang, musibah tidak selamanya merupakan musibah, tapi kemurahan Ilahi dan kelembutan dari-Nya. Aku melihat mereka yang mendapatkan musibah pada saat sekarang ini adalah orang-orang yang beruntung dan bahagia, selama hal tersebut tidak merusak agamanya. Dalam pandanganku, penyakit dan musibah tersebut tidak mengakibatkan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("===Persoalan ketiga:===" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Setiap zaman tentu memiliki aturan dan ketentuan khusus. Pada masa kelalaian sekarang ini, musibah telah berubah bentuk. Bagi sebagian orang, musibah tidak selamanya merupakan musibah, tapi kemurahan Ilahi dan kelembutan dari-Nya. Aku melihat mereka yang mendapatkan musibah pada saat sekarang ini adalah orang-orang yang beruntung dan bahagia, selama hal tersebut tidak merusak agamanya. Dalam pandanganku, penyakit dan musibah tersebut tidak mengakibatkan..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
124. satır: 124. satır:
===Persoalan ketiga:===
===Persoalan ketiga:===


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Setiap zaman tentu memiliki aturan dan ketentuan khusus. Pada masa kelalaian sekarang ini, musibah telah berubah bentuk. Bagi sebagian orang, musibah tidak selamanya merupakan musibah, tapi kemurahan Ilahi dan kelembutan dari-Nya. Aku melihat mereka yang mendapatkan musibah pada saat sekarang ini adalah orang-orang yang beruntung dan bahagia, selama hal tersebut tidak merusak agamanya. Dalam pandanganku, penyakit dan musibah tersebut tidak mengakibatkan bahaya sehingga harus dilawan dan penderitanya harus dikasihani.
Her zamanın bir hükmü var. Şu gaflet zamanında musibet şeklini değiştirmiş. '''Bazı zamanda ve bazı eşhasta bela, bela değil belki bir lütf-u İlahîdir.''' Ben şu zamandaki hastalıklı ve sair musibetzedeleri (fakat musibet, dine dokunmamak şartıyla) bahtiyar gördüğümden, hastalık ve musibet aleyhtarı bulunmak hususunda bana bir fikir vermiyor. Ve bana, onlara acımak hissini îras etmiyor.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Sebab, aku menyaksikan setiap pemuda yang menderita sakit yang mendatangiku lebih memiliki komitmen kepada agama dan ikatan dengan akhirat dibanding pemuda lain yang sebaya.Hal tersebut membuat saya sadar bahwa penyakit dan penderitaan bagi orang-orang ini bukanlah musibah, tapi salah satu nikmat Allah . Sebab, nukhrawi penderitanya dan menjadi salah satu bentuk ibadah, wapenyakit tersebut memberikan manfaat yang besar bagi kehidupalaupun hal tersebut memberatkan kehidupan dunianya yang fana. Jika berada dalam kondisi sehat, pemuda ini bisa saja tidak mengerjakan perintah Ilahi sebagaimana ketika ia menderita sakit. Bahkan bisa jadi dia akan terbawa arus melakukan berbagai hal ceroboh, gegabah, dan buruk, seperti yang dilakukan para pemuda pada umumnya.
Çünkü hangi bir genç hasta yanıma gelmiş ise görüyorum, emsallerine nisbeten bir derece vazife-i diniyeye ve âhirete karşı merbutiyeti var. Ondan anlıyorum ki öyleler hakkında o nevi hastalıklar musibet değil, bir nevi nimet-i İlahiyedir. Çünkü çendan o hastalık onun dünyevî, fâni, kısacık hayatına bir zahmet îras ediyor. Fakat onun ebedî hayatına faydası dokunuyor, bir nevi ibadet hükmüne geçiyor. Eğer sıhhat bulsa, gençlik sarhoşluğuyla ve zamanın sefahetiyle elbette hastalık haletini muhafaza edemeyecek, belki sefahete atılacak.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">