İçeriğe atla

Dördüncü Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Adapun golongan Syiah khilafah sepantasnya malu terhadap kalangan Ahlu Sunnah. Sebab, sebenarnya mereka telah merendahkan kedudukan Sayyidina Ali d dengan pengakuan mereka yang berlebihan dalam mencintainya dan memberikan gambaran yang buruk tentang akhlak Ali d. Mereka berkata, “Sayyidina Ali senantiasa mengikuti Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar al-Faruq meskipun keduanya salah. Ia selalu menjaga diri dari sesuatu yang ia takuti dari keduanya.” Sikap..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Dengan contoh di atas, maka sedikit kelebihan yang dimiliki oleh Abu Bakar dan Umar yang berupa emas hakikat dari “pendekatan Ilahi” yang berasal dari pewarisan kenabian dan penegakan hukum-hukum Islam lebih berat jika dibandingkan dengan banyaknya keutamaan pribadi, esensi kewalian, dan “kedekatan ilahi” yang dimiliki oleh Ali d. Karena itu, dalam menimbang dan memberikan penilaian, hendaknya sisi ini harus diperhatikan. Namun, gambaran tentang..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Adapun golongan Syiah khilafah sepantasnya malu terhadap kalangan Ahlu Sunnah. Sebab, sebenarnya mereka telah merendahkan kedudukan Sayyidina Ali d dengan pengakuan mereka yang berlebihan dalam mencintainya dan memberikan gambaran yang buruk tentang akhlak Ali d. Mereka berkata, “Sayyidina Ali senantiasa mengikuti Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar al-Faruq meskipun keduanya salah. Ia selalu menjaga diri dari sesuatu yang ia takuti dari keduanya.” Sikap..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
110. satır: 110. satır:
agung yang dimiliki oleh Rasul  terletak pada sisi ini.
agung yang dimiliki oleh Rasul  terletak pada sisi ini.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Adapun golongan Syiah khilafah sepantasnya malu terhadap kalangan Ahlu Sunnah. Sebab, sebenarnya mereka telah merendahkan kedudukan Sayyidina Ali d dengan pengakuan mereka yang berlebihan dalam mencintainya dan memberikan gambaran yang buruk tentang akhlak Ali d. Mereka berkata, “Sayyidina Ali senantiasa mengikuti Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar al-Faruq
Amma Şîa-i Hilafet ise Ehl-i Sünnet ve Cemaat’e karşı mahcubiyetinden başka hiçbir hakları yoktur. Çünkü bunlar Hazret-i Ali’yi (ra) fevkalâde sevmek davasında oldukları halde tenkis ediyorlar ve sû-i ahlâkta bulunduğunu onların mezhepleri iktiza ediyor. Çünkü diyorlar ki: “Hazret-i Sıddık ile Hazret-i Ömer (r.anhüm) haksız oldukları halde Hazret-i Ali (ra) onlara mümaşat etmiş, Şîa ıstılahınca takiyye etmiş; yani onlardan korkmuş, riyakârlık etmiş.” Acaba böyle kahraman-ı İslâm ve “Esedullah” unvanını kazanan ve sıddıkların kumandanı ve rehberi olan bir zatı, riyakâr ve korkaklık ile ve sevmediği zatlara tasannukârane muhabbet göstermekle ve yirmi seneden ziyade havf altında mümaşat etmekle haksızlara tebaiyeti kabul etmekle muttasıf görmek, ona muhabbet değildir. O çeşit muhabbetten Hazret-i Ali (ra) teberri eder.
meskipun keduanya salah. Ia selalu menjaga diri dari sesuatu yang ia takuti dari keduanya.” Sikap inilah yang oleh mereka disebut dengan istilah taqiyyah. Artinya, Sayyidina Ali takut kepada keduanya
</div>
(Abu Bakar dan Umar) serta selalu bersikap riya terhadap keduanya dalam beramal. Demikianlah gambaran yang mereka berikan terhadap pahlawan Islam yang agung yang bergelar “Singa Allah” yang telah menjadi pemimpin bagi prajurit ash-Shiddiq dan telah menjadi menteri bagi keduanya. Menurutku, tindakan mereka yang telah menggambarkan Sayyidina Ali sebagai orang yang bersikap riya, takut, pura-pura cinta pada orang yang sebenarnya tak dicintainya, serta taat dan tunduk kepada dua tokoh yang berbuat salah selama lebih dari dua puluh tahun karena rasa takut, sama sekali bukanlah bagian dari cinta. Sayyidina Ali berlepas diri dari kecintaan yang semacam itu.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">