82.591
düzenleme
("Sementara itu, kelompok al-haq (Ahlu Sunnah) tidak pernah merendahkan martabat Sayyidina Ali d dari sisi mana pun. Mereka juga tidak memberikan tuduhan yang buruk terhadapnya, serta tidak pernah menggambarkan sang pahlawan pemberani itu sebagai penakut. Mereka berpendapat, “Seandainya Sayyidina Ali d tidak melihat kebenaran pada Khulafa ar-Rasyidin, semenit pun ia tidak akan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Dan tidak mungkin ia akan tunduk pada p..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ekstrim dan berlebihan dalam hal apa pun juga tidaklah baik. Sikap istikamah adalah sikap pertengahan yang dipilih oleh kalangan Ahlu Sunnah. Akan tetapi sayang sekali, sebagaimana beberapa pemikiran kelom- pok Khawarij dan Wahabi dibungkus dengan lebel Ahlu Sunnah, segolongan orang yang tertarik dengan politik dan segolongan orang yang menyimpang mengkritik Sayyidina Ali d dengan berkata, “Ia (Ali d) t..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
116. satır: | 116. satır: | ||
Sementara itu, kelompok al-haq (Ahlu Sunnah) tidak pernah merendahkan martabat Sayyidina Ali d dari sisi mana pun. Mereka juga tidak memberikan tuduhan yang buruk terhadapnya, serta tidak pernah menggambarkan sang pahlawan pemberani itu sebagai penakut. Mereka berpendapat, “Seandainya Sayyidina Ali d tidak melihat kebenaran pada Khulafa ar-Rasyidin, semenit pun ia tidak akan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Dan tidak mungkin ia akan tunduk pada pemerintahan mereka.” Artinya, Ali d telah mengetahui bahwa mereka (Khulafa ar-Rasyidin) berada pada kebenaran. Ia juga mengakui kemuliaan mereka sehingga mau mengorbankan keberaniannya yang luar biasa karena cinta pada kebenaran. | Sementara itu, kelompok al-haq (Ahlu Sunnah) tidak pernah merendahkan martabat Sayyidina Ali d dari sisi mana pun. Mereka juga tidak memberikan tuduhan yang buruk terhadapnya, serta tidak pernah menggambarkan sang pahlawan pemberani itu sebagai penakut. Mereka berpendapat, “Seandainya Sayyidina Ali d tidak melihat kebenaran pada Khulafa ar-Rasyidin, semenit pun ia tidak akan memberikan loyalitasnya kepada mereka. Dan tidak mungkin ia akan tunduk pada pemerintahan mereka.” Artinya, Ali d telah mengetahui bahwa mereka (Khulafa ar-Rasyidin) berada pada kebenaran. Ia juga mengakui kemuliaan mereka sehingga mau mengorbankan keberaniannya yang luar biasa karena cinta pada kebenaran. | ||
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap ekstrim dan berlebihan dalam hal apa pun juga tidaklah baik. Sikap istikamah adalah sikap pertengahan yang dipilih oleh kalangan Ahlu Sunnah. Akan tetapi sayang sekali, sebagaimana beberapa pemikiran kelom- pok Khawarij dan Wahabi dibungkus dengan lebel Ahlu Sunnah, segolongan orang yang tertarik dengan politik dan segolongan orang yang menyimpang mengkritik Sayyidina Ali d dengan berkata, “Ia (Ali d) tidak sukses dalam menjalankan roda kekhalifahan, sebab | |||
ia bodoh dalam masalah politik. Karena itu, ia tidak bisa memimpin umat di masanya.” Tuduhan batil semacam itu tentu saja membangkitkan kemarahan dan ketidaksenangan kalangan Syiah terhadap kalangan Ahlu Sunnah. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme