İçeriğe atla

Yedinci Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"==Aspek Pertama==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("==Aspek Kedua==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("==Aspek Pertama==" içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
22. satır: 22. satır:
Walaupun secara realitas pedang-pedang mereka telah masuk ke dalam sarungnya, namun al-Qur’an yang mulia telah menghunus ‘pedang berlian’ yang bersinar terang, membuka kalbu dan akal manusia. Sebab, dengan adanya perjanjian tersebut para kabilah itu berbaur. Sifat keras kepala mereka itu pun lenyap oleh kemuliaan Islam dan tirai fanatisme kesukuan yang tercela hancur oleh cahaya al-Qur’an.
Walaupun secara realitas pedang-pedang mereka telah masuk ke dalam sarungnya, namun al-Qur’an yang mulia telah menghunus ‘pedang berlian’ yang bersinar terang, membuka kalbu dan akal manusia. Sebab, dengan adanya perjanjian tersebut para kabilah itu berbaur. Sifat keras kepala mereka itu pun lenyap oleh kemuliaan Islam dan tirai fanatisme kesukuan yang tercela hancur oleh cahaya al-Qur’an.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Contohnya, ahli perang, Khalid ibn al-Walid, dan politikus ulung, Amru ibn Al-Ash, yang tidak pernah mau menyerah, ternyata mereka dikalahkan oleh pedang al-Qur’an yang bersinar yang terjelma melalui perjanjian Hudaibiyah. Sehingga kedua tokoh terse- but mau berjalan bersama menuju Madinah al-Munawwarah serta keduanya menyatakan masuk Islam. Mereka masuk ke dalam Islam dengan penuh ketundukan dan kepatuhan sampai kemudian Khalid ibn al-Walid menjadi “Pedang Allah yang terhunus” serta pedang penaklukan Islam.
Mesela, bir dâhiye-i harp olan Hâlid Bin Velid ve bir dâhiye-i siyaset olan Amr İbnü’l-Âs gibi mağlubiyeti kabul etmeyen zatlar, Sulh-u Hudeybiye ile cilvesini gösteren seyf-i Kur’anî onları mağlup edip, Medine-i Münevvere’ye kemal-i inkıyad ile İslâmiyet’e gerden-dâde-i teslim olduktan sonra Hazret-i Hâlid, bir “Seyfullah” şekline girdi ve fütuhat-ı İslâmiyenin bir kılıncı oldu.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Ada sebuah pertanyaan, “Para sahabat Rasul telah dikalahkan oleh kaum musyrikin dalam akhir Perang Uhud dan permulaan perang Hunain. Apa hikmah di balik itu semua?
'''Mühim Bir Sual:''' Fahrü’l-âlemîn ve Habib-i Rabbü’l-âlemîn Hazret-i Resul-i Ekrem aleyhissalâtü vesselâmın sahabelerinin, müşrikîne karşı Uhud’un nihayetinde ve Huneyn’in bidayetinde mağlubiyetinin hikmeti nedir?
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">