İçeriğe atla

Onuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Pihak yang berwenang di kota itu melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap orang-orang dalam pengasingan. Mereka harus melaporkan keberadaan mereka dengan hadir pada setiap sore di kepolisian. Hanya saja, aku dan murid-muridku yang diperkecualikan untuk tidak melakukan hal tersebut ketika aku mengabdi pada al-Qur’an. Aku tidak pernah melaporkan kehadiranku dan aku tidak mengenali seorang pun dari pihak yang berwenang di sana. Sampai-sampai sang w..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Misalnya apa yang terjadi padaku, Said yang tak berdaya. Ke- tika aku sibuk menyampaikan pelajaran seputar hakikat al-Qur’an kepada murid-muridku di kota Van, aksi-aksi syekh Said(*<ref>*Dia adalah Syekh Said yang terkenal dengan Biran Kurdi, salah seorang Syekh dalam tarekat Naqsyabandiyah. Kakeknya termasuk salah satu wakil Maulana Khalid asy-Syahrazwari. Ia memimpin revolusi di wilayah timur Turki melawan pemerintah yang sedang berkuasa karena sikap..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
("Pihak yang berwenang di kota itu melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap orang-orang dalam pengasingan. Mereka harus melaporkan keberadaan mereka dengan hadir pada setiap sore di kepolisian. Hanya saja, aku dan murid-muridku yang diperkecualikan untuk tidak melakukan hal tersebut ketika aku mengabdi pada al-Qur’an. Aku tidak pernah melaporkan kehadiranku dan aku tidak mengenali seorang pun dari pihak yang berwenang di sana. Sampai-sampai sang w..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
25. satır: 25. satır:
Misalnya apa yang terjadi padaku, Said yang tak berdaya. Ke- tika aku sibuk menyampaikan pelajaran seputar hakikat al-Qur’an kepada murid-muridku di kota Van, aksi-aksi syekh Said(*<ref>*Dia adalah Syekh Said yang terkenal dengan Biran Kurdi, salah seorang Syekh dalam tarekat Naqsyabandiyah. Kakeknya termasuk salah satu wakil Maulana Khalid asy-Syahrazwari. Ia memimpin revolusi di wilayah timur Turki melawan pemerintah yang sedang berkuasa karena sikapnya yang melawan agama. Revolusi yang ia lakukan terjadi pada tanggal 1 Februari 1925, namun berhasil ditumpas pada tanggal 15 April 1925. Syekh akhirnya dibawa ke Mahkamah Revolusi. Ia beserta 47 orang teman dekat- nya divonis hukuman mati. Eksekusi dilakukan di Diyarbakir tanggal 29 Juni 1925.</ref>)merisaukan pihak-pihak yang bertanggung jawab di pemerintahan. Meskipun mereka mencurigai setiap orang, namun mereka tidak memperlakukanku secara buruk. Mereka tidak menemukan alasan untuk melakukan hal itu sepanjang aku mengabdi kepada al-Qur’an. Na- mun, ketika aku hanya memikirkan diri sendiri dan pergi menyingkir ke Gunung Erek untuk berkhalwat di gua-guanya yang telah runtuh, sekaligus untuk menyelamatkan diriku di akhirat nanti, mereka mengambilku dari gua tersebut dan mengasingkanku dari wilayah timur ke wilayah barat, yaitu di daerah Burdur.
Misalnya apa yang terjadi padaku, Said yang tak berdaya. Ke- tika aku sibuk menyampaikan pelajaran seputar hakikat al-Qur’an kepada murid-muridku di kota Van, aksi-aksi syekh Said(*<ref>*Dia adalah Syekh Said yang terkenal dengan Biran Kurdi, salah seorang Syekh dalam tarekat Naqsyabandiyah. Kakeknya termasuk salah satu wakil Maulana Khalid asy-Syahrazwari. Ia memimpin revolusi di wilayah timur Turki melawan pemerintah yang sedang berkuasa karena sikapnya yang melawan agama. Revolusi yang ia lakukan terjadi pada tanggal 1 Februari 1925, namun berhasil ditumpas pada tanggal 15 April 1925. Syekh akhirnya dibawa ke Mahkamah Revolusi. Ia beserta 47 orang teman dekat- nya divonis hukuman mati. Eksekusi dilakukan di Diyarbakir tanggal 29 Juni 1925.</ref>)merisaukan pihak-pihak yang bertanggung jawab di pemerintahan. Meskipun mereka mencurigai setiap orang, namun mereka tidak memperlakukanku secara buruk. Mereka tidak menemukan alasan untuk melakukan hal itu sepanjang aku mengabdi kepada al-Qur’an. Na- mun, ketika aku hanya memikirkan diri sendiri dan pergi menyingkir ke Gunung Erek untuk berkhalwat di gua-guanya yang telah runtuh, sekaligus untuk menyelamatkan diriku di akhirat nanti, mereka mengambilku dari gua tersebut dan mengasingkanku dari wilayah timur ke wilayah barat, yaitu di daerah Burdur.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Pihak yang berwenang di kota itu melakukan pengawasan yang sangat ketat terhadap orang-orang dalam pengasingan. Mereka harus melaporkan keberadaan mereka dengan hadir pada setiap sore di kepolisian. Hanya saja, aku dan murid-muridku yang diperkecualikan untuk tidak melakukan hal tersebut ketika aku mengabdi pada al-Qur’an. Aku tidak pernah melaporkan kehadiranku dan aku tidak mengenali seorang pun dari pihak yang berwenang di sana. Sampai-sampai sang walikota mengadukan perbuatanku kepada Fauzi Pasya(*<ref>*Marsekal Mustafa Fevzi Çakmak selaku Kepala staf angkatan bersenjata Turki ketika itu.</ref>)
Orada yine hizmet-i Kur’aniyede bulunduğum miktarca –o vakit menfîlere çok dikkat ediliyordu, her akşam ispat-ı vücud etmekle mükellef oldukları halde– ben ve hâlis talebelerim müstesna kaldık. Ben hiçbir vakit ispat-ı vücuda gitmedim, hükûmeti tanımadım. Oranın valisi, oraya gelen Fevzi Paşa’ya şikâyet etmiş. Fevzi Paşa demiş: “Ona ilişmeyiniz, hürmet ediniz!” Bu sözü ona söylettiren, hizmet-i Kur’aniyenin kudsiyetidir. Ne vakit nefsimi kurtarmak, yalnız âhiretimi düşünmek fikri bana galebe etti, hizmet-i Kur’aniyede muvakkat fütur geldi, aks-i maksadımla tokat yedim. Yani bir menfadan diğerine (Isparta’ya) gönderildim.
ketika ia datang ke kota tersebut. Namun ia malah berkata, “Hormatilah ia, jangan sekali-kali mengganggunya!” Tentu yang membuatnya berbicara seperti itu adalah kesucian mengabdi kepada al-Qur’an. Namun, ketika muncul keinginanku untuk menyelamatkan diri sendiri dan memperbaiki urusan akhirat, lalu untuk sementara aku malas mengabdi pada al-Qur’an, segera saja datang hukuman yang menarikku kembali dari keinginan tadi. Aku diasingkan lagi dari kota Burdur ke tempat pengasingan lainnya, Isparta.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Di sana, aku kembali mengajarkan al-Qur’an. Namun setelah dua puluh hari berlalu, datang peringatan dari beberapa orang yang cemas dan takut. Mereka berkata, “Pihak yang berwenang di daerah sini sepertinya tidak senang terhadap perbuatanmu. Mengapa tidak menunggu dulu?Aku pun kemudian memperhatikan diri dan nasibku sendiri. Kuwasiatkan kepada beberapa teman untuk tidak menemuiku dan aku menyingkir dari medan amal. Maka, lagi-lagi aku diasingkan. Aku dibuang ke tempat pengasingan yang ketiga, yaitu Barla.
Isparta’da yine hizmet başına geçtim. Yirmi gün geçtikten sonra bazı korkak insanların ihtarlarıyla: “Belki bu vaziyeti hükûmet hoş görmeyecek, bir parça teenni etsen daha iyi olur.” dediler. Bende tekrar yalnız kendimi düşünmek hatırası kuvvet buldu. “Aman halklar gelmesin.” dedim. Yine o menfadan dahi üçüncü nefiy olarak Barla’ya verildim.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">