İçeriğe atla

Onuncu Lem'a/id: Revizyonlar arasındaki fark

"Dua sosok lainnya sama-sama bernama Mustafa. Pertama adalah Mustafa yang berasal dari desa Kuleonu. Ia termasuk murid yang sungguh-sungguh dan penting. Sementara yang satunya lagi adalah teman setianya, yaitu al-Hafidz Mustafa yang setia dan penuh pengorbanan.Aku telah memberitahu semua muridku untuk tidak datang mengunjungiku segera usai shalat Ied. Hal itu dimaksudkan agar pengabdian mereka pada al-Qur’an tidak melemah karena adanya pengawasan dan ga..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu
("Seolah-olah masjid itu berkata kepada Mustafa Cavuş “Kami tidak lagi membutuhkan minyakmu. Engkau telah melakukan kesalahan besar.” Hal ini ditunjukkan oleh tidak terciumnya bau minyak, bahkan oleh ketidakhadiran Mustafa dalam shalat berjamaah pada sepanjang hari itu dan pada malam Jum’at yang penuh berkah padahal ia telah berupaya keras untuk hadir. Maka, ia pun menyatakan penyesalannya yang tulus kepada Allah. Ia terus meminta ampun kepada-Nya s..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
("Dua sosok lainnya sama-sama bernama Mustafa. Pertama adalah Mustafa yang berasal dari desa Kuleonu. Ia termasuk murid yang sungguh-sungguh dan penting. Sementara yang satunya lagi adalah teman setianya, yaitu al-Hafidz Mustafa yang setia dan penuh pengorbanan.Aku telah memberitahu semua muridku untuk tidak datang mengunjungiku segera usai shalat Ied. Hal itu dimaksudkan agar pengabdian mereka pada al-Qur’an tidak melemah karena adanya pengawasan dan ga..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu)
Etiketler: Mobil değişiklik Mobil ağ değişikliği
138. satır: 138. satır:
Seolah-olah masjid itu berkata kepada Mustafa Cavuş “Kami tidak lagi membutuhkan minyakmu. Engkau telah melakukan kesalahan besar.” Hal ini ditunjukkan oleh tidak terciumnya bau minyak, bahkan oleh ketidakhadiran Mustafa dalam shalat berjamaah pada sepanjang hari itu dan pada malam Jum’at yang penuh berkah padahal ia telah berupaya keras untuk hadir. Maka, ia pun menyatakan penyesalannya yang tulus kepada Allah. Ia terus meminta ampun kepada-Nya sehingga alhamdulillah, kalbunya kembali bersih.
Seolah-olah masjid itu berkata kepada Mustafa Cavuş “Kami tidak lagi membutuhkan minyakmu. Engkau telah melakukan kesalahan besar.” Hal ini ditunjukkan oleh tidak terciumnya bau minyak, bahkan oleh ketidakhadiran Mustafa dalam shalat berjamaah pada sepanjang hari itu dan pada malam Jum’at yang penuh berkah padahal ia telah berupaya keras untuk hadir. Maka, ia pun menyatakan penyesalannya yang tulus kepada Allah. Ia terus meminta ampun kepada-Nya sehingga alhamdulillah, kalbunya kembali bersih.


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
Dua sosok lainnya sama-sama bernama Mustafa.
'''İkinci Mustafalar:''' Kuleönü’ndeki kıymettar, çalışkan mühim bir talebem olan Mustafa ile onun çok sadık ve fedakâr arkadaşı Hâfız Mustafa’dır (r.aleyhima). Ben bayramdan sonra, ehl-i dünya bize sıkıntı verip hizmet-i Kur’aniyeye fütur vermemek için şimdilik gelmesinler diye haber göndermiştim. Şayet gelecek olurlarsa birer birer gelsinler. Halbuki bunlar üç adam birden, bir gece geldiler. Fecirden evvel hava müsait ise gitmek niyet edildi. Hiç vuku bulmadığı bir tarzda hem Mustafa Çavuş hem Süleyman Efendi hem ben hem onlar, zâhir bir tedbiri düşünemedik, bize unutturuldu. Her birimiz ötekine bırakıp ihtiyatsızlık etti. Onlar fecirden evvel gittiler. Öyle bir fırtına onları iki saat mütemadiyen tokatladı ki bu fırtınadan kurtulmayacaklar diye telaş ettim. Şimdiye kadar bu kışta ne öyle bir fırtına olmuş ve ne de bu kadar kimseye acımıştım. Sonra Süleyman’ı, ihtiyatsızlığının cezası olarak arkalarından gönderip sıhhat ve selâmetlerini anlamak için gönderecektim. Mustafa Çavuş dedi: “O gitse o da kalacak. Ben de onun arkasından gidip aramak lâzım. Benim arkamdan da Abdullah Çavuş gelmek lâzım.” Bu hususta “Tevekkelnâ alallah” dedik, intizar ettik.
Pertama adalah Mustafa yang berasal dari desa Kuleonu. Ia termasuk murid yang sungguh-sungguh dan penting. Sementara yang satunya lagi adalah teman setianya, yaitu al-Hafidz Mustafa yang setia dan penuh pengorbanan.Aku telah memberitahu semua muridku untuk tidak datang mengunjungiku segera usai shalat Ied. Hal itu dimaksudkan agar pengabdian mereka pada al-Qur’an tidak melemah karena adanya pengawasan dan gangguan ahli dunia. Kecuali jika mereka datang sendiri-sendiri. Namun tiba-tiba aku dikagetkan oleh tiga orang yang datang mengunjungiku secara bersamaan di malam hari. Mere- ka memutuskan untuk pergi sebelum fajar tiba. Melihat kondisi yang ada, aku pun mengizinkan mereka untuk pergi. Namun aku, Sulaiman, dan Mustafa Cavuş tidak membuat siasat apa pun. Kami semua lupa karena masing-masing melepaskan tanggung jawab pada yang lain. Akhirnya, mereka pun meninggalkan kami sebelum fajar tiba. Tidak lama kemudian topan yang sangat keras menerpa mereka. Kami tak pernah melihat topan sekeras itu pada musim dingin ini. Dua jam telah berlalu. Kami sangat gelisah terhadap mereka. Menurut kami, mereka tidak akan selamat. Aku sangat sedih dengan apa yang menimpa mereka. Tak pernah aku sesedih itu sebelumnya. Kemudian, aku ingin mengutus Sulaiman—karena ia telah bertindak ceroboh—untuk mencari informasi tentang mereka seraya menginformasikan kepada kami tentang keselamatan dan sampai tidaknya mereka. Namun Mustafa Cavuş berkata, “Jika Sulaiman pergi, ia juga akan tertahan di sana tanpa bisa kembali. Aku pun demikian, dan Abdullah Cavuş juga akan mengikuti jejakku.” Karena itu, kami pun menyerahkan urusan tersebut kepada Allah Yang Mahatinggi dan Kuasa seraya berkata, “Kami bertawakkal kepada Allah dan kami serahkan urusan tersebut kepada-Nya.
</div>


<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr">