77.975
düzenleme
("Karena setiap perbuatan, ucapan, keadaan, dan tingkah laku Nabi seharusnya menjadi teladan bagi umat manusia, maka alangkah malang umatnya yang beriman ketika mereka melalaikan sunnah beliau. Mereka tidak memedulikan atau bahkan menggantikan dengan yang lain. Betapa malang dan menderitanya mereka." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
("Demikianlah, Nabi telah memilih sikap istikamah dalam semua sunnah beliau, dalam semua kondisi alamiah beliau, serta dalam semua hukum-hukum syariat beliau. Di sisi lain, beliau menjauhi sikap zalim, yaitu berupa ifrât dan tafrît (sikap ekstrim dari dua sisi). Bahkan beliau telah meniti jalan hemat yang jauh dari pemborosan, baik dalam berbicara, makan, maupun minum. Dalam menjelaskan masalah tersebut telah ditulis ribuan jilid buku. Hanya saja kami me..." içeriğiyle yeni sayfa oluşturdu) |
||
232. satır: | 232. satır: | ||
“Kekuatan syahwat” beliau juga selalu berada dalam garis istikamah, yaitu yang terwujud dalam sifat iffah (menjaga kehormatan). Secara konsisten, kekuatan syahwat beliau berada dalam koridor sifat tersebut dengan tingkatan ishmah yang paling mulia. Sehingga beliau jauh dari dua hal ekstrem, yaitu tidak bergairah kepada wanita dan berbuat zina. | “Kekuatan syahwat” beliau juga selalu berada dalam garis istikamah, yaitu yang terwujud dalam sifat iffah (menjaga kehormatan). Secara konsisten, kekuatan syahwat beliau berada dalam koridor sifat tersebut dengan tingkatan ishmah yang paling mulia. Sehingga beliau jauh dari dua hal ekstrem, yaitu tidak bergairah kepada wanita dan berbuat zina. | ||
Demikianlah, Nabi telah memilih sikap istikamah dalam semua sunnah beliau, dalam semua kondisi alamiah beliau, serta dalam semua hukum-hukum syariat beliau. Di sisi lain, beliau menjauhi sikap zalim, yaitu berupa ifrât dan tafrît (sikap ekstrim dari dua sisi). Bahkan beliau telah meniti jalan hemat yang jauh dari pemborosan, baik dalam berbicara, makan, maupun minum. | |||
Dalam menjelaskan masalah tersebut telah ditulis ribuan jilid buku. Hanya saja kami mencukupkan diri membahas setetes saja dari lautan yang ada. Sebab, “Orang cerdas cukup diberi isyarat”. | |||
<div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> | <div lang="tr" dir="ltr" class="mw-content-ltr"> |
düzenleme